Kemarau Berkepanjangan, Polsek Kongbeng Ajak Warga Pedalaman Kutai Timur Salat Istisqa
Polsek Kongbeng mengajak warga Muara Wahau gelar Salat Istisqa agar kemarau berkepanjangan segera usai
Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi mengatakan, selama musim kemarau ini memang tetap terjadi hujan, meski durasinya sangat singkat dan jarang.
"Hasil monitoring hari tanpa hujan, di dasarian periode kedua di bulan September (2019) ini, secara umum, termasuk wilayah Kabupaten Berau berada dalam kriteria panjang dan menengah," kata Tekad Sumardi.
Sekadar diketahui, Dasarian adalah satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah 10 hari.
Itu artinya, dalam 10 hari ke depan, wilayah ini sangat jarang terjadi hujan.
Hari Minggu (22/9/2019) ini misalnya, hanya wilayah Kecamatan Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Gunung Tabur, Bidukbiduk yang diprediksi berawan tebal.
Namun kecil kemungkinan terjadi hujan.
Namun hujan deras yang terjadi Sabtu (21/9/2019) kemarin, cukup membantu mengurangi sumber titik panas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Hari ini, BMKG Berau hanya memantau 22 titik panas dengan tingkat kepercayaan (akurasi) 50 hingga 100 persen.
Titik panas terbanyak di Kecamatan Pulau Derawan sebanyak 9 titik.
Di Kecamatan Segah sebanyak 4 titik panas. 4 titik lainya ada di Kecamatan Tabalar.
• Kebakaran di Pulau Maratua, Dua Resort dan Alat Berat Hangus, Diduga Akibat Puntung Rokok
• Tak Hanya Ganggu Penerbangan, Kabut Asap Juga Berdampak pada Aktivitas Pelayaran di Berau
Sisanya tersevat di Kecamatan Batu Putih, Talisayan, Bidukbiduk. Sabtu malam (21/9/2019) kebakaran hutan terjadi di Kampung Merasa dan Tanjung Batu.
Selain itu, di hari yang sama, kebakaran juga terjadi di Pulau Maratua, Kecamatan Maratua.
Di pulau wisata ini dikabarkan dua bangunan resort rata dengan tanah.
Satu unit alat berat yang berada di dekat bangunan resort, juga hangus terbakar.
Dugaan sementara, kebakaran ini dipicu oleh oknum yang membuang puntung rokok yang masih membara ke dalam tumpukan sampah di sekitar lokasi. (*)