Kemarahan dan Penyesalan Jokowi Soal Kebakaran Hutan dan Lahan; Harusnya Bisa Tak Sebesar Ini!
Presiden Jokowi tidak bisa menyembunyikan kekecewaan atas kondisi Karhutla yang terus meluas.
TRIBUNKALTIM.CO - Dalam rangka rapat koordinasi penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Presiden Jokowi datang langsung ke Pekanbaru, provinsi Riau, Senin (16/9/2019) lalu.
Presiden Jokowi mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin sekitar pukul 18.30 WIB dan Senin malam ini menginap di Hotel Novotel, Pekanbaru.
Saat itu, Presiden Jokowi tampak mengenakan setelah baju batik warna hitam dipadu dengan celana hitam.
• Viral Langit Merah di Muaro Jambi Lantaran Sedang Karhutla, BMKG Sebut Hamburan Mie
• Penanganan Karhutla di Lokasi Ibu Kota Baru RI, Bangun Posko Dekat Titik Api, Kehausan Habis Makanan
• Kisah Kapolres Berau Hadapi Kabut Asap Karhutla, Setiap Malam Dapat Peringatan dari Polda Kaltim
• Cendekiawan Dayak se-Indonesia Berkumpul di Samarinda, Bahas Karhutla Hingga IKN
Kedatangan Jokowi disambut oleh Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB dan Gubenur Riau.
Setiba di Lanud Roesmin Nurjadin, rombongan RI 1 langsung menuju ke Hotel Novotel.
Tiba di Pekanbaru, Presiden Jokowi langsung menggelar rapat dengan Panglima TNI, Kapolri. Gubernur Riau dan sejumlah menteri terkait di lantai 5 Hotel Novotel Pekanbaru.
Presiden Jokowi tidak bisa menyembunyikan kekecewaan atas kondisi Karhutla yang terus meluas.
"Saya minta laporan singkat-singkat saja. Sebetulnya sudah tidak perlu lagi rapat seperti ini, karena kalau menjelang masuk musim kemarau, semuanya harus sudah siap. Tapi ini kita lalai lagi sehingga asapnya jadi membesar," kata Jokowi.
Sebab, jika sudah terjadi kebakaran lahan, apalagi jika kebakaran yang terjadi di lahan gambut, akan sulit dipadamkan.
"Saya ingin mengingatkan rapat bulan Juli kemarin di istana, bahwa pencegahan dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan itu mutlak harus dilakukan. Kalau sudah terjadi kebakaran, apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun, itu sangat sulit menyelesaikannya," ujar Jokowi.
Presiden juga sempat menyinggung soal belum bekerjanya sistem di pemerintah daerah, kepolisian dan TNI di daerah sehingga semuanya belum melakukan tugas dengan baik terkait upaya pencegahan Karhutla di Riau.
"Kita tahu gubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa.
Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa.

Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas.
Semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua. Tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," katanya.