Polres Balikpapan Bentuk Tim Beruang Hitam Khusus untuk Tumpas Begal, Boleh Tembak di Tempat
Untuk tumpas begal, Polres Balikpapan bentuk Tim Beruang Hitam yang nantinya patroli di titik rawan begal.
Penulis: Aris Joni | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Polres Balikpapan membentuk opsnal Reskrim khusus menangani kasus begal yang terjadi di Kota Balikpapan.
Opsnal tersebut dinamakan Tim Beruang Hitam.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra kepada awak media, Senin (23/9/2019).
• Kota Balikpapan Masuk Zona Rawan Begal, Polisi Kerahkan Personil Khusus Telusuri Pelaku Begal
• Tinggalkan Istri Yang Mengandung Anak Kedua, Ahmad Buang Meninggal Setelah Ditembak Begal
• Nasib 2 Pria Ini Beda Jauh Meski Kasusnya Sama Bunuh Begal, Soal Senjata Juga Dipertimbangkan
• Terancam Penjara 7 Tahun, Begini Posisi Siswa SMA Bunuh Begal Demi Tolong Pacar di Mata Hukum
Dikatakan Wiwin, Tim Beruang Hitam tersebut ditugaskan khusus untuk melakukan penyelidikan dan mencari pelaku-pelaku begal.
Serta melakukan patroli ditempat yang dianggap rawan begal, curanmor maupun kerawanan kriminalitas yang lain.
"Kami masih inventarisir, data-data pelaku yang mantan residivis atau pelaku yang keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Akan kami pantau dan kami kembangkan jaringan informasi kita," jelasnya.
Bahkan, dirinya juga telah memerintahkan kepada jajaran reskrim agar melakukan tindakan tegas kepada para pelaku.
Dan tidak segan lakukan tembak di tempat dengan terarah dan terukur bila sudah membahayakan jiwa petugas dan masyarakat.
"Jadi Tim Beruang Hitam itu gabungan dari tim Polsek dan dibackup sama jajaran Polres Balikpapan yang kurang lebih ada 50 personel," ujarnya.
Wiwin juga berharap, adanya peran serta masyarakat untuk memberikan informasi melalui Polsek, Babinkamtibmas ataupun Tim Beruang Hitam.
Bahkan bisa juga menginformasikan di media sosial yang melakukan patroli siber.
"Kami ingatkan kepada masyarakat apabila ada mencurigai orang yang mencurigakan di lingkungan sekitar untuk melaporkan kepada kami," imbaunya.
Ia menambahkan, masyarakat juga bisa mengadukannya melalui aplikasi Beruang Madu milik Polres Balikpapan.
Dirinya menjelaskan, di aplikasi tersebut terdapat tombol panic button.
Sehingga langsung terkoneksi dengan command center yang ada di Polres Balikpapan.
"Jadi nanti alarm itu akan berbunyi dan kepolisian terdekat akan merespon.
Petugas kami di Command Center memantau 24 jam.
Kami juga sudah ada peta mobil patroli dan anggota kami, jadi langsung kami teruskan untuk segera merespon," pungkasnya. (*)