Dikira Babi Hutan, Anak Ini Tembak Bapaknya dan Tewas
Berburu babi hutan berakhir tragis. Ini dialami seorang anak yang menembak mati bapaknya sendiri.
TRIBUNKALTIM.CO,POSTIGLIONE-Berburu babi hutan berakhir tragis. Ini dialami seorang anak yang menembak mati bapaknya sendiri.
Si pria yang bernama Martino Gaudioso awalnya bersama anaknya pergi berburu di Postiglione, kawasan Provinsi Salerno, pada Minggu (22/9/2019), di selatan Italia.
Dilaporkan BBC Senin (w23/9/2019) via Kompas.Com, si anak yang tidak disebutkan identitasnya itu tengah menyusuri semak belukar saat melihat bunyi dedaunan bergemerisik.
• Rekonstruksi Pembunuhan Pemilik Cafe Penjara Ungkap Fakta Lain: Ada Fantasi Tak Wajar di Depan Jasad
• Berawal Rasa Cemburu, Pria Malaysia Ini Nekad Bunuh Perawat Asal China
Mengira itu adalah babi hutan, si anak segera melepaskan tembakan. Namun nahas, yang dia tembak adalah sang ayah di bagian bawah perut.
Diberitakan media lokal via The Independent, si anak segera memanggil bantuan seraya menekan luka ayahnya supaya menghentikan pendarahan.
Medis yang datang segera melarikannya ke rumah sakit.
Namun sayangnya, pria berusia 55 tahun itu tewas akibat lukanya saat menjalani perawatan.
Setelah Gaudioso ditembak mati, si anak yang berumur 34 tahun dilaporkan ditangkap, dengan polisi menjatuhkan sangkaan pembunuhan.
Ayah dan anak itu diberitakan berburu babi hutan di kawasan taman nasional yang merupakan lokasi terlarang. Polisi segera mengamankan senjata yang dipakai mereka.
• Masih Kerabat Korban hingga Bukan Aksi Pertama, 5 Fakta Pemuda Bunuh Siswa SD yang Sedang Belajar
• Diancam Dibunuh Bila Melapor ke Orangtuanya, Bocah 9 Tahun Ini Dirudapaksa Tetangganya
• Merasa Dirinya Kurang Disayang Suami, Ibu Muda Ini Lampiaskan dengan Bunuh Anak kembarnya
Presiden Liga Perlindungan Binatang dan Lingkungan Italia Michela Vittoria Brambilla mengatakan, Negeri "Pizza" itu sudah menjadi "daerah Barat yang liar".
"Kondisi ini menjadi darurat nasional," ujar Brambilla. Pada Oktober 2018, Menteri Lingkungan Sergio Costa melarang perburuan pada Minggu.
Sebabnya setelah remaja 18 tahun ditembak mati di perbatasan Perancis. Pada akhir Oktober 2018, korban bertambah lagi sebanyak dua orang. (*)