Mulai Turun Hujan Deras di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi Berjanji Jaga Drainase Tetap Lancar
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan jika permasalahan banjir itu memang terjadi di pembangunan kota, ada turun hujan deras di Balikpapan.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kali ini turun hujan deras di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (25/9/2019) pagi.
Diperkirakan pukul 7 pagi hujan mengguyur hampir di beberapa lokasi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dari pengamatan Tribunkaltim.co, air menggenang beberapa lokasi seperti parit taman Adipura, area Gn. Sari dan Jl. M.T. Haryono Dalam.
Di area depan taman Adipura dan beberapa lokasi di gn. Sari air menggenangi jalan.
Lalu di Jl. M.T.Haryono Dalam, Kota Balikpapan, air juga menggenangi jalan dengan membawa material pasir warna kuning.
Menanggapi hal tersebut Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan jika permasalahan banjir itu memang terjadi di pembangunan kota.
Namun di satu sisi hak tersebut juga menguntungkan untuk segi ketersediaan air dalam kota.
Pembangunan seperti itu drainase jadi permasalahan untuk mengatasinya.
Sementara itu PDAM juga bersyukur dengan adanya hujan ini.
"Nanti kita akan upayakan untuk menjaga drainase tetap lancar," ucap Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
Sebelumnya Walikota Balikpapan Rizal Effendi mendatangi kantor PDAM Balikpapan untuk membahas ketersediaan air untuk masyarakat.
Nantinya pihak PDAM Balikpapan akan menyediakan tangki air bagi pelanggan air PDAM Balikpapan yang sedang membutuhkan air bersih.
"Area barat dan selatan jika fokuskan terlebih dahulu," ucap Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
Di tempat terpisah, pantauan Tribunkaltim.co,
Kali ini turun hujan deras di Balikpapan, Kalimantan Timur sejak Rabu (25/9/2019) pagi.
Beberapa lokasi seperti Taman Tugu Adipura, lokasi di Jl. M.T.Haryono Dalam, di Jalan M.T Haryono dan Jalan Beller menjadi titik langganan banjir di Kota Balikpapan.
Hingga berita ini diturunkan daerah Taman Tugu Adipura tergenang air.
Sementara itu beberapa lokasi masih aman dari terjangan banjir.
Di Jalan M.T. Haryono dalam Beje-beje beberapa titik juga tergenang air pukul 10.30 Wita.
Dari pantauan Tribunkaltim.co di depan prasmanan Cocom Jl.M.T.Haryono padi air bercampur pasir kuning menumpuk di area tersebut.
Aryani, salah satu warga yang berada di lokasi tersebut mengatakan daerah jalan tersebut sering menjadi langganan banjir.
Hanya saja hari ini air hanya melewati daerah tersebut.
"Kalau banjir disini pas deres banget. Kalau hujannya sedang aja jalannya saja selalu ada kuning pasir ini," ujarnya.
Sehari sebelumnya, usai hujan, yang mengguyur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur membuat keadaan Taman Tugu Adipura berkondisi buruk.
Hal ini disampaikan salah satu warga Rifki, yang merasakan Taman Tugu Adipura di Kota Balikpapan tercium aroma tidak sedap sehabis turun hujan deras di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (24/9/2019).
Kata dia, meskipun namanya Taman Tugu Adipura, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, namun tidak sesuai dengan namanya yang selalu menciptakan kebersihan.
Pengamatan Tribunkaltim.co, parit taman Tugu Adipura ini pun terlihat sampah yang bertumpuk dan air parit yang berwarna hitam.
Dari beberapa penuturan warga kondisi tersebut sering terjadi ketika hujan mengguyur kota Balikpapan.
Sampah dari beberapa titik melewati area tersebut dan menumpuk.
Tumpukan sampah itu seringkali menyumbat saluran air.
Sehingga hujan sebentar saja air sering meluap di area tersebut.
"Kalau hujan deras sebentar saja langsung banjir," kata Rifki penjual Salome yang berjualan dekat taman tersebut. Ia pun pernah harus berjualan di trotoar depan rumah warga yang tinggi.
Soalnya air menutupi jalan dan jalanan tersebut tidak bisa dilewati.
"Habis hujan sering sampah berhamburan keluar dari parit. Terus pas surut seringkali mengeluarkan bau enggak enak," ujarnya.
Dari pengamatan Tribun Kaltim.co ketika berada di area tersebut tercium bau sampah yang menyengat. Air parit berwarna hitam keruh dengan sampah yang menumpuk.
Bahkan pasir sisa endapan air hujan masih tersisa di jalanan dekat taman. Kondisi tersebut diduga saat hujan deras mengguyur kota Balikpapan pagi tadi.
Pagi hari ini turun hujan deras di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (24/9/2019), ibaratnya menyudahi musim kemarau.
Pengamatan Tribunkaltim.co, momen hari ini turun hujan deras di Balikpapan ini terjadi di daerah Pesona Bukti Batuah Balikpapan, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Guyuran hujan yang membasahi tanah Balikpapan mendapat respon warga yang bermukim di daerah ini.
Satu di antaranya, Wiwin (35), begitu hari ini turun hujan deras di Balikpapan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai security di sebuah hotel berbintang ini langsung bertindak.
Kala itu Wiwin langsung menyiapkan drum besar plastik yang sudah disimpan di dalam rumahnya.
Ternyata drum itu digunakan untuk menampung curahan turun hujan deras di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selama ini, hampir sebulan di daerah permukiman Wiwin mengalami musim kemarau, sama sekali tidak merasakan siraman turun hujan deras di Balikpapan.
Kontan dengan kondisi kemarau membuat dirinya kesulitan mendapatkan air bersih, aliran air PDAM tidak mengalir sampai ke rumah-rumah.
Terpaksa saban hari harus mengandalkan air bersih yang dibeli secara eceran, membeli ke para tukang jualan air tandon dengan tarif Rp 80 ribu per tandon.
“Alhamdulillah turun hujan pagi ini, deras sekali, saatnya tampung air, dapat air gratis,” ujar Wiwin kepada Tribunkaltim.co
Pantauan Tribunkaltim.co, hujan deras di Balikpapan daerah Pesona Bukit Batuah Kelurahan Batu Ampar berlangsung sekitar pukul 06.30 Wita.
Namun hujan tersebut tidak berlangsung lama sampai satu jam, sekitar 25 menit lebih.
Yang tadinya hujan deras langsung berkurang intensitasnya, hanya turun rintik hujan halus dengan kondisi awan langit masih mendung menghitam.
Di tempat terpisah, warga Balikpapan Barat dan Utara, seperti diketahui beberapa warga Perumnas dan Kampung Baru saat musim kemarau tidak mendapatkan aliran air bersih dari PDAM.
"Alhamdulillah, Balikpapan hari ini diguyur hujan lagi, bisa langsung tampung air, sebab sudah beberapa hari kami beli air tandon dengan harga 100 ribu pertandon," kata Dani warga RT 27 Kelurahan Baru Ulu, Kampung Baru, Kecamatan Balikpapan Barat.
Saat itu, krisis air di Balikpapan menggurita ke warga Kampung Baru.
Warga keluhkan pasokan air bersih dari PDAM sudah lima hari tidak mengalir
Krisis air dialami warga Kampung Baru, Kecamatan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Sudah lima hari air PDAM tak kunjung mengalir di kawasan tersebut.
Warga pun terpaksa membeli air isi ulang atau air tandon dengan harga yang lebih mahal dari air PDAM.
Untuk mendapatkan air tandon pun warga harus mengalami kesusahan lantaran harus antre lebih dahulu, atau dengan cara memesan air tangki sehari sebelumnya.
"Sudah mati air di Kampung Baru, sudah lima hari, mau beli aja susah," kata Aminah warga Kampung Baru Ujung, Balikpapan Barat, Rabu (18/9/2019).
Aminah pun menceritakan keluhannya harus membeli air tangki atau air tandon di kawasan Gunung Sari.
"Satu tangki harganya Rp 300.000 dengan kapasitas 3.000 liter air," katanya kepada Tribunkaltim.co
• Bukit Batuah Balikpapan Terhalang Kabut Asap, Kualitas Udara Dinilai Buruk Hentikan Bakar Sampah
Dia pun menyampaikan, bagi warga yang tak sanggup membeli 3.000 liter, bisa membeli dengan kapasitas tandon dengan harga Rp 100.000 per tandon.
Seperti kita ketahui hampir dua bulan lebih Kota Balikpapan tak turun hujan, pertanda sudah memasuki musim kemarau.
Seperti biasanya, di saat musim kemarau kota Balikpapan mengalami kekurangan air baku atau air bersih.
Dari informasi yang diterima Tribun Kaltim, debit tampungan air baku semakin menipis, yang awalnya hanya bertahan selama enam bulan, kini hanya sampai tiga bulan ke depan.
Kota Balikpapan hanya memiliki tampungan air baku yakni Waduk Manggar yang berada di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara ini merupakan tampungan air tadah hujan.
• Dihiasi Kabut Asap Disusul Turun Rintik Hujan Warga Bukit Batuah Balikpapan Ibaratkan Rezeki Nomplok
• Hujan Deras, Jalanan Perumahan Jokowi Pesona Bukit Batuah Berlumpur dan Sulit Dilewati
Debit Waduk Manggar pada tanggal 17 September 2019 kini berada pada level 9 meter.
Mengutip dari bmkg.go.id, ada prakiraan cuaca dari BMKG Balikpapan disebutkan peringatan dini cuaca di Kalimantan Timur untuk 24 September 2019 pukul 06:40 Wita berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.
Dan angin kencang pada pukul 07.00 Wita di Balikpapan Utara, Balikpapan Barat, Samboja, dan dapat meluas ke seluruh wilayah Kota Balikpapan.
Juga wilayah Penajam, Waru, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Jawa, dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 08:30 Wita.
Berpotensi terjadi genangan air di wilayah Balikpapan Timur dan Balikpapan Selatan.
Sebelumnya, Rizal Effendi Walikota Balikpapan mengatakan, selain antisipasi kebakaran lahan, juga berhemat air bersih, karena cukup bahaya di saat musim kemarau.
"Setiap hari debit air di Waduk Manggar berkurang, selain digunakan setiap hari, karena tidak aja hujan," kata Rizal.
• Peringatan Dini BMKG untuk Kaltim: Inilah Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat/Petir
• Hujan Turun, Kabut Asap Berkurang, Warga Kabupaten Berau Suka Cita Ikut Car Free Day
• Bukit Batuah Balikpapan Tertutup Kabut Asap, BMKG Sebut Kiriman Kebakaran Hutan dari 4 Wilayah Ini
Untuk debit levelnya masih berada dilevel 9 meter, diperkirakan bertahan sampai tiga bulan kedepan.
"Walau tidak ada hujan insyaAllah bertahan sampai tiga bulan ke depan. Antisipasinya agar tidak terjadi kekurangan air bersih diimbau warga untuk menghemat air dan tidak boros menggunakan air," kata Rizal Effendi Walikota Balikpapan.
Rizal menyebutkan, karena memasuki musim kemaru persiapan-persiapan harus dilakukan, sehingga tidak kekurangan air.
"Karena kita mempunyai pengalaman terkait krisis air. Permintaan air tandon meningkat seperti biasa saat musim kemaru," kata Rizal.
(Tribunkaltim.co/Jino)