Kawat Berduri Telah Dipasang, Personel Kepolisian dari Beberapa Polres Telah Siaga di DPRD Kaltim
Kepolisian telah siaga di DPRD Kaltim jelang aksi lanjutan oleh aliansi Kaltim Bersatu, Kamis (26/9/2019).
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepolisian telah siaga di DPRD Kaltim jelang aksi lanjutan oleh aliansi Kaltim Bersatu, Kamis (26/9/2019).
Kepolisian telah standby di DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar sejak pukul 07.00 Wita.
Terdapat sekitar 750 personel yang disiagakan pada pengamanan unjuk rasa tersebut.
• Kecam Tindak Kekerasan Terhadap Jurnalis, IJTI Kaltim dan Balikpapan Gelar Aksi Damai
• Mahasiswa di Samarinda Gelar Unjuk Rasa, Satlantas Polres Imbau Masyarakat Hindari 30 Ruas Jalan Ini
• Mahasiswa Balikpapan Bantah Aksi Tolak RKUHP di Kantor DPRD Ditunggangi Sekelompok Orang
• Aliansi Kaltim Melawan Tolak Revisi UU KPK dan RKUHP, Kembali Gelar Aksi dan Gunakan Pakaian Hitam
Selain personel dari Polresta Samarinda, juga terdapat personel dari Polres Bontang, Polres Kutai Kartanegara dan Brimob Polda Kaltim, serta personel Polda Kaltim.
"Ada beberapa Polres yang personelnya diperbantukan pada pengamanan aksi unjukrasa hari ini," ucap Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Ipda Danovan, Kamis (26/9/2019).
Tidak hanya personel, namun sejumlah armada kelengkapan pengamanan juga telah siaga, diantaranya empat unit kendaraan water cannon, hingga ambulans.
Bahkan, kawat berduri telah dipasang di depan DPRD Kaltim, mulai dari gerbang utama, hingga pintu samping.
"Kawat berduri kita pasang untuk antisipasi massa aksi tidak terlalu dekat dengan gerbang utama, antisipasi kerusakan di sekitar depan DPRD," jelasnya.
Selain itu, nantinya jalan di depan DPRD Kaltim, yakni Jalan Teuku Umar akan ditutup total, mengingat massa aksi diperkirakan bakal memenuhi jalan tersebut.
"Rekayasa lalu lintas akan kita lakukan, sejumlah ruas jalan akan dijaga anggota untuk alihkan pengendara agar tidak terjadi kemacetan," tuturnya.
Pihaknya berharap, pada aksi unjukrasa nanti, massa aksi dapat menyampaikan aspirasnya dengan tertib. Tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kericuhan.
"Semoga berjalan dengan damai, tertib dan tidak ada yang dirugikan," harapnya.
Untuk diketahui, aksi unjukrasa hari ini merupakan aksi lanjutan yang sebelumnya dilakukan Senin (23/9) lalu. Pada aksi unjukrasa hari ini, terdapat sejumlah tuntutan untuk Pemerintah dan juga DPR, diantaranya :
1. Mendesak Presiden mengeluarkan Perpu terkait UU KPK
2. Tolak segala UU yang melemahkan demokrasi