Pelaku Pura-pura Tak Tahu dan Berlinang Air Mata, Fakta Lain Bocah 5 Tahun Dirudapaksa Lalu Dibunuh

Kematian NP, bocah perempuan berusia 5 tahun di Sukabumi, telah mengungkap sejumlah fakta mengejutkan di keluarga pelaku

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.COM/BUDIYANTO)
Tiga tersangka perkara pemerkosaan dan pembunuhan anak angkat dibawa ke Polres Sukabumi Kota dari Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/2019) 

Dari keterangan polisi, hubungan intim menyimpang ketiga pelaku telah dilakukan selama 2 bulan.

Hubungan seksual antara ibu dengan anak tersebut terungkap saat polisi menemukan celana training dalam penggeledahan di rumah pelaku.

Di celana training itu masih ada bercak sperma yang selanjutnya diketahui celana itu milik R.

Setelah diinterogasi, R sebelum merudapaksa NP, sempat melakukan hubungan badan dengan ibu kandungnya pada Sabtu (21/9/2019) malam.

Pengakuan ketiga tersangka, mereka sudah sering melakukan inses.

Aksinya tersebut dilakukan saat suami atau ayah kedua pelaku sedang berada di luar rumah.

8. Mengaku sering nonton video panas

Selain itu, dari hasil pengakuan kedua remaja pria yang masih berstatus sebagai pelajar itu, juga sering melakukan hubungan intim dengan adik angkatnya.

"Hubungan asmara kedua laki-laki remaja dengan ibunya dan adik angkatnya ini dipicu karena sering menonton video panas dari telepon genggamnya. Keduanya berhalunisasi lalu melampiaskannya dengan ibu kandungnya dan adik angkatnya," ujar Nasriadi.

"Sayangnya, ibunya ini juga bukannya melarang, malah meladeni. Bahkan ikut membunuh korban dengan mencekik," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Polres Sukabumi mengungkap kasus penemuan jasad NP, seorang bocah berusia 5 tahun dalam kondisi tidak wajar di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.

9. Sempat pura-pura tidak tahu dan berlinang air mata

SR, ibu angkat yang membunuh anaknya, NP (5), di Sukabumi, Jawa Barat, sempat berpura-pura tidak tahu tentang kematian bocah malang itu.

Pada Minggu (25/9/2019) malam, SR ikut mengantarkan jenazah NP ke RSUD R Syamsudin. Kepada Kompas.com, SR mengaku saat itu tengah berjualan.

Sebelumnya, NP minta ikut, tapi tidak diperbolehkan.

"Iya, ini jenazah anak saya. Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut, tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya. Tapi saat saya pulang, anak saya enggak ada," kata SR saat ditanya Kompas.com di RSUD R Syamsudin, Minggu (22/9/2019) malam.

SR mengaku sempat mencari dan akan melaporkan ke polisi karena hingga Minggu siang anaknya tidak ada di rumah dan ditunggu-tunggu tidak pulang.

Hingga akhirnya diketahui anak angkatnya ditemukan meninggal di Sungai Cimandiri.

NP diketahui sudah diangkat sebagai anak sejak usia dua tahun.

Di rumah, SR tinggal bersama suami dan dua anak laki-lakinya.

"Saya ingin sekali punya anak perempuan. Maka saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," ujar SR yang berlinang air mata

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved