Sindiran Menohok Presiden Mahasiswa ITB Bikin Fahri Hamzah Kesal Sampai Ajak Challenge
Sindiran Presiden Mahasiswa ITB terkait kepentingan di KPK justru membuat Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kesal sampai ajak challenge.
TRIBUNKALTIM.CO - Sindiran Presiden Mahasiswa ITB terkait kepentingan di KPK justru membuat Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kesal sampai ajak challenge.
Awalnya Presiden Keluarga Mahasiswa ITB, Royyan A Dzakiy mengungkap sedikit 'persetujuannya' dengan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Royyan merasa sedikit 'setuju' dengan pandangan Fahri Hamzah terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
• Presiden BEM UGM Sebut Moeldoko dan Fahri Hamzah Kudet, Gak Ada Istilah Mahasiswa Lagi Tidur Siang
• Momen Najwa Shihab Skak Mat Fahri Hamzah di Mata Najwa, Langsung Dijawab Bang Fahri
• 4 Pernyataan Kritis Presiden BEM UGM Paling Disoroti, Skak Mat Moeldoko dan Fahri Hamzah
• Foto Lawas Aktivis yang Kini Jadi Pesohor Negeri Jadi Viral, Ada Adian Napitupulu dan Fahri Hamzah
Hal itu diungkapkan Royyan dalam tayangan Mata Najwa pada Rabu (25/9/2019) malam.
Fahri Hamzah tadinya mengungkapkan pihaknya lebih ingin fokus pada tindak pencegahan korupsi.
"Kenapa tidak menstandarisasi diri dalam sistem negara kembalilah pada NKRI dalam sistem presidensialisme dipimpin oleh presiden untuk memberantas korupsi dan membangun orkestra," kata Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah menilai banyaknya pejabat ditangkap oleh KPK sebagai tolak ukur keberhasilan merupakan sesuatu yang keliru.
"Pemberantasan korupsi supaya hilang bukan tambah banyak."
"Ini tambah banyak dianggap tambah sukses. Kan gagal itu berpikir," tuturnya.
Kemudian, Royyan lantas menimpali bahwa dirinya sedikit setuju dengan Fahri Hamzah.
Namun, persetujuan itu tampaknya hanya untuk menyentil.
KPK dianggap menjadi alat perjuangan pejabat-pejabat yang memikiki kepentingan
"Saya agak sepakat sebetulnya kita tidak boleh menjadikan KPK sebagai lembaga yang menjadi lembaga perjuangan," ungkap Royyan diikuti sorak penonton.
"Mungkin perjuangan yang dimaksud Bang Fahri perjuangan sebuah kepentingan di sini."
Fahri Hamzah tampak geram dan merasa kesal dengan pikiran-pikiran orang lain terhadapnya yang dianggap sebagai tokoh tidak 'ramah' pada tindak korupsi.
"Kan Anda mengatakan kepentingan Anda mulia, kepentingan saya tidak mulia," ucap Fahri.
"Itu menurut saya keadilan berpikir yang saya lawan pada semua orang," lanjutnya.
Sehingga, Fahri Hamzah menantang Royyan untuk kembali berpikir bahwa dirinya juga ingin memberantas korupsi.
"Kalau Anda mulai memposisikan diri saya ini pro pemberantas korupsi dan saya tidak. Saya challenge (tantang) Anda, kita berpikir," tantang Fahri Hamzah.
Lihat videonya mulai menit ke-8:44:
Andai Fahri Hamzah jadi Presiden
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyatakan jika menjadi presiden, ia akan menyelesaikan masalah korupsi di Indonesia dalam waktu satu tahun.
Fahri Hamzah mengungkapkan selama ini merasa geram presiden selalu mengatakan akan perkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditanya tentang pemberantasan korupsi.
Hal itu juga ia sampaikan saat menjadi narasumber di acara 'Mata Najwa', Rabu (25/9/2019).
Mulanya, Najwa Shihab meminta penjelasan Fahri Hamzah yang pernah menyebut aksi unjuk rasa menolak Revisi Undang-Undang (RUU) KPK merupakan suatu permainan.
Dalam pernyataannya itu, Fahri Hamzah menyebut aksi unjuk rasa itu bertujuan untuk memaksa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengesahkan kembali UU KPK yang lama.
Namun, saat ditanya Najwa Shihab terkait hal itu, Fahri Hamzah selalu menjawab dengan jawaban yang berbeda.
Najwa Shihab lantas membalikkan pertanyaan tersebut kepada para mahasiswa yang juga hadir dalam acara itu.
"Dalam konteks ketika Anda mengatakan ada permainan mau melumpuhkan (presiden)," tanya Najwa Shihab.
"Apakah itu yang sekarang yang dilakukan mahasiswa untuk melumpuhkan presiden?," tanya Najwa Shihab pada mahasiswa.
Fahri Hamzah lantas memotong pembicaraan Najwa Shihab dan mengatakan akan menjawab pertanyaan itu.
"Bentar dulu, makanya saya jawab dulu dong," ujar Fahri Hamzah.
Najwa Shihab menyebut Fahri Hamzah menjawab pertanyaannya secara berbelit-belit.
"Langsung dijawab Bang Fahri soalnya muter-muter, kan saya mau langsung to the point," kata Najwa Shihab.
Fahri Hamzah mengungkap selama ini presiden selalu menjawab akan perkuat KPK saat ditanya perihal pemberantasan korupsi.
"Gini loh, kalau kita jalan-jalan muter-muter kan lebih romantis," kata dia bercanda.
"Maksudnya gini, saya tanya Presiden SBY dua kali, Presiden Jokowi selalu kalau ditanya gimana ini menyelesaikan korupsi ini, 'Kita perkuat KPK'."
Fahri Hamzah mengaku geram saat Jokowi menyebut akan perkuat KPK untuk memberantas korupsi.
"Pak Jokowi pernah diwawancara panjang, kita perkuat KPK, ini yang saya sebel," kata dia.
"Tapi waktu kita tanya, KPK independen enggak bisa kita ganggu."
Fahri Hamzah menuturkan selama ini presiden tak berani mengatakan batas waktu untuk benar-benar bisa memberantas korupsi.
"Loh ini presidensialisme, rakyat itu nyetrumnya sampean (presiden) kok," ujar Fahri Hamzah.
"Sebagai presiden kok enggak punya determinasi untuk mengatakan 5 tahun saya selesaikan korupsi, 2 tahun saya selesaikan."
Ia lantas menyebut akan memberantas korupsi dalam waktu satu tahun jika menjadi presiden.
"Saya kalau jadi presiden, setahun ini (korupsi) saya selesaikan," kata dia.
• BREAKING NEWS - Siswa Ikut Demo Bersama Mahasiswa di Depan DPRD Kaltim, Sejak Awal Sudah Memanas
• KLARIFIKASI Polisi Terkait Batu dan Bensin di Mobil Ambulans, Anies Baswedan Ungkap Fakta Sebenarnya
• Satu Mahasiswa Universitas Haluoleo Tewas Saat Demonstrasi di DPRD Sultra
• Tak Ingin Argumen Soal KPK Dipotong, Fahri Hamzah Hiraukan Pertanyaan Najwa Shihab dan Terus Bicara
Mendengar pernyataan tersebut, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UGM, M Atiatul Muqtadir mengungkapkan mahasiswa berhak menagih janji presiden memberantas korupsi.
"Katanya presidensialisme, presiden sudah berjanji untuk memperkuat KPK, ya harusnya itu yang kita tagih janji presiden itu (tahun) 2014," kata Muqtadir.
"Maka ketika ada peraturan yang melemahkan (KPK), wajar dong kalau kita tagih janjinya, ayo dong berani perkuat KPK sesuai janjinya," lanjutnya.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 4:30
(*)