Tiga Kecamatan di Kukar Perlu Pengawasan Terkait Karhutla, Sosialisasi Digelar di Beberapa Tempat

Berdasarkan hasil pantauan dari udara masih terdapat beberapa bekas lahan terbakar yang perlu menjadi perhatian dan pengawasan di beberapa titik

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUN KALTIM/ RAHMAT TAUFIQ
Petugas BPBD Kukar memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong, beberapa hari lalu 

TRIBUNKALTIM. CO, TENGGARONG - Tiga Kecamatan di Kukar Ini Perlu Pengawasan Terkait Karhutla, Sosialisasi Disampaikan Lewat Masjid dan Gereja

Berdasarkan hasil pantauan dari udara masih terdapat beberapa bekas lahan terbakar yang perlu menjadi perhatian dan pengawasan di beberapa titik di wilayah sepanjang 3 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yakni Muara Wis, Kenohan dan Tabang.

Saat ini kegiatan terpadu melibatkan unsur TNI-Polri bareng stakeholder dan perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah dilakukan di titik sebaran api terbanyak, salah satunya Tabang.

Hasill Tinjauan Forkopimda Pakai Helikopter, Karhutla Terparah Kalimantan Timur Ada di Kukar

Safari Subuh di Tenggarong, Edi: Pemkab Kukar Siap Fasilitasi Kebutuhan Rumah Ibadah

Bupati Kunjungi Stan Sekretariat DPRD Kukar Pada Pembukaan Kukar Expo 2019

Tumbang 0-2 Dari Persik Kediri, Pelatih Mitra Kukar Rafa Anggap Wasit Tak Layak Pimpin Pertandingan

Camat Muara Wis Arianto mengemukakan, titik api paling banyak ditemukan di Desa Enggelam yang berbatasan dengan Kecamatan Kenohan.

"Ada juga kebakaran lahan di dekat Danau Melintang, antara Desa Melintang dan Muara Enggelam, namun yang dekat danau sudah mati kena hujan 2-3 hari ini, yang masih berpotensi itu di Enggelam," kata Arianto, Kamis (26/9/2019).

Menurutnya, ada faktor kelalaian manusia dalam kebakaran lahan yang terjadi di Muara Wis, seperti di pinggir danau.

"Ada warga yang cari ikan dengan cara nyetrum, kalau di Enggelam ada akses jalan darat, warga naik motor dan buang rokok sembarang, api rokok jadi pemicu kebakaran karena kondisi rumput kering," tuturnya.

Ia memperkirakan luasan lahan yang terbakar di sekitar danau mencapai 30-40 ha, biasanya lahan gambut.

"Kalau di Enggelam kayaknya lahan sawit. Kita bersama jajaran polsek dan koramil datang ke desa untuk sosialisasi, saat musim kemarau secara intensif disampaikan," ujarnya.

Selain patroli, lanjut Arianto, Polsek secara maksimal menempatkan anggotanya di Enggelam.

Terpisah Camat Kenohan Lukman Budiono mengatakan, sebaran titik api dijumpai di rig, atas Buak, Desa Kahala. Lahan yang terbakar berupa semak, sebagian ada kebun sawit.

Luasan lahannya mencapai ratusan ha. Kebakaran lahan di wilayahnya, menurut Lukman, dipicu aktivitas warga buka lahan dan faktor alam.

Ia kerap mengimbau warganya lewat musala, masjid dan gereja.

"Kami juga menggelar beberapa pertemuan dengan masyarakat, tapi kondisi kenyataannya berbeda," ucapnya.

Sementara itu Camat Tabang Paisal mengemukakan, rombongan Polres dan Kodim 0906/Tgr menggelar apel kesiagaan karhutla di Desa Muara Ritan, Rabu (25/9) kemarin.

Ia membenarkan jumlah titik api di wilayahnya cukup tinggi sehingga sangat mengkhawatirkan. “Sampai saat ini masih ada titik api, rombongan Polres, Kodim dan stakeholder melakukan patroli,” ujarnya.

Ia mengatakan, dari 19 desa di Tabang yang mengalami kebakaran lahan di antaranya, di Desa Gunung Sari, Tukung Ritan, Ritan Baru, Muara Ritan, Buluk Sen, Umaq Dian, Muara Pedohon, Umaq Bekuai dan Kampung Baru.

“Paling parah terjadi di Buluk Sen, Muara Ritan, Ritan Baru dan Tukung Ritan, sepengetahuan saya kebakaran ini dipengaruhi musim kemarau, saat kemarau seperti ini banyak warga yang berladang, budaya di sini warga membakar lahan untuk berladang,” kata Paisal.

Ia menambahkan, beberapa lahan yang terbakar di Tabang termasuk di antaranya kebun sawit.

Sedangkan Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Charles Alling memberikan 3 solusi untuk menanggulangi karhutla, yakni tindakan pre emtive berupa penyuluhan bahaya karhutla dan solusi membuka lahan tanpa membakar yang dilakukan dari pintu ke pintu kepada masyarakat,

tindakan preventif dengan melaksanakan patroli aktif untuk mendeteksi dan menangani kebakaran di Tabang dan melakukan proses penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.

Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sub DAS Belayan Dinas Kehutanan Kaltim, Akli mengatakan, pihaknya menempatkan anggotanya di Posko Siaga Muara Ritan, Tabang.

"Kami juga membentuk MPA (Masyarakat Peduli Api) dan menggelar pelatihan di Muara Ritan, Long Lalang, Pulau Pinang di Kembang Janggut, Muhuran dan Sebelimbingan di Kota Bangun, lalu Muara Badak di Saliki dan Salo Palai dan Anggana di Kutai Lama," ujar Akli didampingi stafnya, Yudha.

Semua MPA bersiaga di tiap kecamatan dan desa yang sudah terbentuk.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved