Eks Menpora Imam Nahrawi Ditahan KPK, Tutupi Tangan yang Terborgol dengan Cara Ini
Eks Menpora Imam Nahrawi ditahan KPK. Imam Nahrawi ditetapkan sebagai tersangak kasus dana hibah KONI
Sempat Berharap Tak Ditahan
Imam Nahwari telah resmi mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.
Imam Nahrawi ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dalam kasus dana hibah KONI.
Sebagai pengganti Imam Nahrawi yang dijadikan tersangka oleh KPK, Hanif Dhakiri ditunjuk menjadi Plt Menpora.
Syamsul Arifin, adik Mantan Menteri Pemuda dan olahraga Imam Nahrawi yang merupakan tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah KONI, mengatakan, pihak keluarga mempertimbangkan untuk mengajukan praperadilan atas kasus yang menjerat kakaknya itu.
Syamsul juga berharap Imam tidak ditahan.
"Untuk praperadilan kami masih pertimbangkan. Tetapi, yang jelas pihak keluarga menghormati prosedur hukum. Yang lebih penting lagi, kita harus memegang azas praduga tak bersalah, itu yang paling penting," kata Syamsul saat ditemui di Sidoarjo, Minggu (22/9/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Ia menambahkan, saat ini setidaknya ada 99 advokat yang menawarkan diri untuk mendampingi proses hukum Imam Nahrawi.
Keluarga selaku pihak yang akan menyiapkan pengacara dan akan memilih dulu siapa dari 99 orang itu yang akan mendampingi Imam dalam proses penyidikan hingga ke pengadilan.
"Dalam waktu dekat ini, ada tim yang koordinir khusus, fokusnya di Jakarta sementara ini dari berbagai unsur, berbagai daerah, terutama dari Jatim untuk membela Mas Imam," kata ujarnya.
Hanid Dhakiri dari Plt Menpora
Hanif Dhakiri ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga.
Hanif menggantikan Imam Nahrawi yang mengundurkan diri karena menjadi tersangka KPK.
Syamsul Arifin, Adik Menpora Imam Nahrawi ((Dok. pribadi Syamsul Arifin))
"Presiden sudah menandatangani keppres pemberhentian Imam Nahrawi dan sudah menandatangani keppres pengangkatan Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Bogor, Jumat (20/9/2019).