PSI Kecam Penangkapan Dandhy Laksono dan Ananada Badudu, Tsamara Amany: Menambah Runyam Persoalan
Posisi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI memberikan sikap keberatasan atas penangkapan Dandhy Laksono dan Ananada Badudu.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kali ini Partai Solidaritas Indonesia angkat bicara mengenai penangkapan Dandhy Laksono dan Ananada Badudu.
Posisi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI memberikan sikap keberatasan atas penangkapan Dandhy Laksono dan Ananada Badudu.
Mengutip dari PSI.id, melalui Tsamara Amany Alatas Ketua DPP PSI, menegaskan beberapa hal ini.
1. Saya mengecam keras penangkapan Dandhy Laksono (kemarin malam dan dilepas menjelang subuh) dan Ananda Badudu.
2. Saya berharap dalam hiruk pikuk politik yang terjadi beberapa hari belakangan ini, pihak Kepolisian tidak menambah runyam persoalan dengan melakukan penangkapan para aktivis yang justru menambah sentimen negatif masyarakat terhadap proses penegakan hukum di negeri ini.
3. Kebebasan berpendapat dan menyampaikan ide dilindungi dalam demokrasi.
Perbedaan pandangan mesti dirayakan bukan dibungkam apalagi dipenjara.
Begitu juga aktivitas yang dilakukan Ananda Badudu yang menggalang dana (crowd funding) untuk para korban demonstrasi mahasiswa melalui platform kitabisa.com adalah perbuatan terpuji yang tidak patut dikriminalisasi.
Selain sutradara dan jurnalis Dandhy Dwi Laksono, polisi juga kabarnya menangkap musisi sekaligus mantan wartawan Tempo Ananda Badudu.
Aparat dari Polda Metro Jaya menangkap Ananda Badudu, Jumat (27/9/2019) pagi ini.
Hal tersebut dibenarkan Wakil Koordinator Kontras Feri Kusuma, kolega yang melakukan pendampingan terhadap Ananda ketika penangkapan.
• Dandhy Laksono Ditangkap Polisi, Sang Istri Beber Kronologi Penangkapan: 22.45 Ada Tamu Gedor Pagar
• Kronologi Jurnalis Sekaligus Sutradara Sexy Killers Dandhy Dwi Laksono Dijemput Polisi
• Dosen UNJ Sahabat Rocky Gerung Ditangkap Polisi, Diduga Langgar UU ITE di Aksi Kamisan
• Jelaskan Soal UU ITE di Era Era SBY, Mahfud MD Diprotes Keras Andi Arief: Keliru Prof