Aliansi Kaltim Bersatu Siap Tanggung Jawab Terhadap Pelajar yang Ikut Demonstrasi di DPRD Kaltim
Aliansi Kaltim Bersatu Siap Tanggung Jawab Terhadap Pelajar yang Ikut Demonstrasi di DPRD Kaltim
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Aliansi Kaltim Bersatu siap bertanggung jawab atas sesuatu hal yang terjadi pasca aksi demonstrasi dilakukan, terutama terhadap ratusan pelajar yang ikut serta.
Untuk diketahui, pada aksi demonstrasi pada Kamis (26/9) lalu, terdapat ratusan pelajar dari SMK/STM dan SMA yang ikut serta pada aksi yang dilakukan di DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Sungai Kunjang.
Aliansi Kaltim Bersatu mengaku kedatangan ratusan pelajar tersebut tidak dimobilisasi.
• Aliansi Kaltim Bersatu Siap Duduki DPRD Kaltim, Jumlah Tuntutan Lebih Banyak dari Sebelumnya
• Sejumlah Aktivis Mahasiswa Mengaku Diteror Jelang Aksi Demo di DPRD Kaltim, Ada Pakai Seragam Aparat
• Unjuk Rasa Berakhir Ricuh di Depan Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Dua Mahasiswa Tewas
Melainkan para pelajar datang atas kesadaran para siswa sendiri.
Ditanya apakah akan ada lagi siswa yang ikut serta aksi jilid III, Senin (30/9) besok, Humas Aliansi Kaltim Bersatu, Yohanes Richardo mengaku belum dapat memastikan hal itu.
"Sejauh ini belum ada. Tapi, kita terbuka untuk siapa saja yang ingin ikut serta, yang ingin menyampaikan aspirasinya. Karena sejatinya, apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh DPR atau Pemerintah, dampaknya ke seluruh rakyat, bukan hanya mahasiswa," jelasnya, Minggu (29/9/2019).
"Silahkan saja ikut serta, ini bentuk kesadaran rakyat," sambungnya.
Dirinya tak memungkiri pada aksi sebelumnya, para pelajar tidak terorganisir dengan baik, hal itulah yang membuat aksi menjadi pecah karena pelajar kerap bertindak tidak sesuai dengan komando.
"Iya, hanya saja tidak terorganisir, makanya pecah," imbuhnya.
Lanjut dirinya menjelaskan, pihaknya siap bertanggung jawab ketika ada siswa yang mengalami insiden di lokasi aksi, termasuk sejumlah intimidasi berupa ancaman akan diberhentikan dari sekolah.
"Tim medis kita siapkan. Terkait dengan adanya siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena ikut aksi, sejauh ini kita masih cari kebenarannya.
Tentu akan kita bantu dan kawal kasus seperti itu," katanya.
"Intinya kita siap tanggung jawab, dan mengharuskan semua bertanggung jawab bersama," pungkasnya.
Sementara itu, terkait dengan aksi lanjutan Aliansi Kaltim Bersatu jilid III, pihaknya telah menyiapkan delapan tuntutan, diantaranya :
1. Mendesak Presiden untuk secepatnya mengeluarkan Perpu terkait UU KPK