6 Fakta Unik Unjuk Rasa di Balikpapan, Pencitraan Wawali, Polwan Bagi Kue, dan Brimob Pungut Sampah
Banyak fakta unik dari unjuk rasa di Balikpapan yang berpusat di DPRD Balikpapan, ada tuduhan untuk Rahmad Masud, hingga akurnya pengunjukrasa Brimob
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Sederet Fakta Unjuk Rasa di Balikpapan, Pencitraan Wawali, Polwan Bagi Kue, dan Brimob Pungut Sampah.
Seperti di kota-kota besar lainnya di Indonesia, mahasiswa juga menggelar unjuk rasa di Balikpapan.
Masih serupa dengan unjuk rasa di daerah lain, unjuk rasa di Balikpapan juga berpusat di Kantor DPRD Balikpapan.
• Hadapi Para Pengunjuk Rasa, Polisi di Aceh Tengah Kumandangkan Selawat
• Rombongan Pelajar Masuk Arena Unjuk Rasa di Balikpapan, Long March Nyanyikan Lagu Indonesia Pusaka
• Berita Foto: Deretan Poster Kreatif Pada Unjuk Rasa di Balikpapan, Mulai Skripsi Hingga Mantan
Namun, sedikit berbeda dengan unjuk rasa di daerah lain, unjuk rasa di Balikpapan berlangsung tertib.
Tak ada adu tegang antara kepolisian Polres Balikpapan, dengan para pengunjukrasa.
Orasi, pembentangan aneka spanduk kreatif, hingga penyampaian tuntutan berjalan cenderung adem ayem.
Perwakilan pengunjukrasa dibukakan pintu lebar untuk masuk ke DPRD Balikpapan.
Di gedung wakil rakyat ini, para pengunjukrasa ditemui langsung oleh Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, hingga Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud.
TribunKaltim.co pun merangkum sederet fakta unjuk rasa di Balikpapan, Senin (30/9/2019).
1. Rahmad Masud Dapat Tudingan Pencitraan
Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud, Senin (30/9/2019) siang terjun langsung meninjau unjuk rasa di Balikpapan.
Diketahui, unjuk rasa di Balikpapan berlangsung di depan Gedung DPRD Balikpapan.
Saat hadir, Rahmad Masud pun disoraki puluhan mahasiswa.
Ketika itu, Rahmad Masud bertemu dan duduk bareng dengan para kaum intelektual tersebut.
"Pencitraan.... pencitraan.... pencitraan," seru mahasiswa kapada Rahmad Masud.