Breaking News

BREAKING NEWS Mahasiswa Unjuk Rasa di Simpang Pendidikan Sangatta, Ada Juga Pelajar Ikut Demo

Di antara pengunjuk rasa terdapat para pelajar menggunakan seragam sekolah putih abu. Pengunjuk rasa dari kalangan pelajar ini sambil membawa karton

Editor: Budi Susilo
Kolase Tribunkaltim.co
Para mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Sangatta, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sangatta (Stais) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienus) Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur menggelar aksi damai. Juga melibatkan para pelajar, Senin (30/9/2019) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Pagi ini para mahasiswa di Sangatta Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur melangsungkan unjuk rasa di pusat kota. 

Pengamatan Live Streaming facebook Tribunkaltim.co sekitar pukul 10.00 Wita, para mahasiswa di Sangatta sudah begerak.

Pusat konsentarasi unjuk rasa ini dikonsentrasikan di Simpang Pendidikan Sangatta, Kutai Timur. 

Di antara pengunjuk rasa terdapat para pelajar menggunakan seragam sekolah putih abu. 

Pengunjuk rasa dari kalangan pelajar ini sambil membawa karton yang bertuliskan,  

"Skincareku mahal gak papa buat padamu lebih mahak NKRI."

"Undang-undang DPR lebih kejam daripada undangan mantan

Mereka ini para mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Sangatta, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sangatta (Stais) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienus) Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur menggelar aksi damai.

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kutai Timur ini akan menggelar unjuk rasa di tiga titik keramaian.

“Mulai pukul 8.00 pagi ini, kami berkumpul di kampus masing-masing," ungkap seorang mahasiswa kepada Tribunkaltim.co

Kemudian bergerak ke kawasan Simpang Pendidikan dan berkumpul bersama rekan lainnya di situ.

Selanjutnya, kami juga akan ke Gedung DPRD Kutim dan terakhir ke Kantor Polres Kutai Timur di kawasan pemerintahan Bukit Pelangi,” kata Jenderal Lapangan, Leonardo, Senin (30/9/2019).

Aksi ini, menurut Leonardo, merupakan bentuk gerakan atas rasa simpati para mahasiswa di Kutai Timur atas kondisi Indonesia yang tak kunjung membaik, saat ini.

Reformasi 1998 telah dikhianati oleh orang-orang yang anti demokrasi.

Sehingga kami, mahasiswa dan elemen masyarakat yang pro demokrasi memutuskan untuk menggelar aksi,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved