Breaking News
BREAKING NEWS - Unjuk Rasa di Samarinda Ribuan Massa Aksi Disambut Pasukan Bersorban dan Kerudung
Aksi unjuk rasa di Samarinda, DPRD Kaltim dikawal polisi bersorban dan berkerudung. Aliansi Kaltim Bersatu kembali sampaikan tuntutan
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tapi, kalau semua masuk, apalagi mau menduduki DPRD, kita akan lakukan tindakan tegas.
Apalagi melakukan demo sampai lewat pukul 18.00 Wita," tegasnya.
Sementara itu, Pada aksi hari ini, terdapat delapan tuntutan yang akan dibawa oleh Aliansi Kaltim Bersatu, setelah pada aksi sebelumnya hanya terdapat tujuh tuntutan, diantaranya :
1 Mendesak Presiden untuk secepatnya mengeluarkan Perpu terkait UU KPK
2. Tolak segala UU yang melemahkan demokrasi
3. Tolak TNI dan Polri menempati jabatan sipil
4. Bebaskan aktivitis Pro demokrasi
5. Hentikan militerisme di tanah Papua
6. Tuntaskan pelanggaran HAM, adili penjahat HAM, termasuk yang duduk di lingkaran kekuasaan (Prabowo, Wiranto, Hendropriono dan kroni-kroninya)
7. Hentikan Represifitas TNI, POLRI dan Ormas Reaksioner Terhadap Gerakan Rakyat.
8. Tangkap, adili, denda, penjarakan, dan cabut ijin korporasi pembakar lahan.
Selain delapan tuntutan tersebut, pihaknya juga menargetkan untuk dapat menduduki DPRD Kaltim, lalu membacakan tuntutan tersebut di dalam lingkungan DPRD Kaltim.
"Target kita menduduki DPRD Kaltim.
Selain ada delapan tuntutan yang akan kita bacakan di dalam DPRD Kaltim, karena kita tidak percaya dengan anggota DPR, mereka yang membuat aturan kontroversi," ucap Humas Aliansi Kaltim Bersatu, Yohanes Richardo.
"Kita tolak kompromi atau mediasi, mereka yang keluarkan kebijakan itu.
Mereka pelaku yang melemahkan KPK. Dua kali gagal, aksi ketiga ini berangkat dari evaluasi sebelumnya.
Kita sudah lakukan persiapan," pungkas Richardo. (*)