Mahasiswa Tolak Anggota DPRD Kaltim Sampaikan Pandangannya di Mobil Komando Massa
Anggota DPRD Kaltim ditolak massa aksi Aliansi Kaltim Bersatu saat hendak menyampaikan pandangannya di mobil komando massa.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim ditolak massa aksi Aliansi Kaltim Bersatu saat hendak menyampaikan pandangannya di mobil komando massa.
Beberapa anggota dewan, di antaranya Sarkowi Zahry, Rusman Yaqub, Safaruddin dan beberapa anggota DPRD Kaltim lainnya tampak telah berada di sekitar mobil komando yang berada di tengah-tengah massa.
Bahkan, Sarkowi dan Rusman Yaqub telah naik ke mobil komando untuk menyampaikan pandangannya, serta menerima aspirasi massa aksi.
• Pasca Aksi Unjuk Rasa Berakhir Rusuh, Kapolda Tinjau Kondisi Gedung DPRD Kaltim
• Mahasiswa yang Berdemonstrasi di Depan Gedung DPRD Balikpapan Tolak Makanan dari Kepolisian
• Disaksikan Walikota dan Ketua DPRD Balikpapan, Mahasiswa Berhasil Kirim Tuntutan ke DPR RI
• Unjuk Rasa di Depan DPRD Kaltim Berakhir Rusuh, Anggota Dewan Ini Sebut Massa Aksi Tidak Solid
Namun, setelah beberapa saat menunggu di atas mobil komando massa aksi.
Anggota dewan tidak kunjung diberikan kesempatan untuk berbicara, dan akhirnya anggota dewan kembali ke dalam DPRD Kaltim.
Saat hendak menuju ke dalam DPRD Kaltim, anggota dewan sempat terjebak di kerumunan massa aksi.
Bahkan, tampak massa aksi tidak memberikan jalan anggota dewan untuk melintas.
Akhirnya, sejumlah anggota dewan berhasil masuk ke dalam lingkungan DPRD Kaltim. Dilanjutkan dengan melakukan penyampaian pandangannya dari dalam lingkungan DPRD Kaltim.
"Kami sudah datangin kalian, kami sudah ke panggung kalian, tapi malah kalian tidak terima.
Sejak aksi pertama kami selalu terbuka untuk melakukan dialog, tapi tidak bisa semuanya masuk," ucap Sarkowi, Senin (30/9/2019).
"Silahkan tunjuk perwakilan kalian, kami tunggu di dalam," sambungnya.
Sementara itu, Humas Aliansi Kaltim Bersatu, Yohanes Richardo menjelaskan, pihaknya tidak akan membuka ruang untuk mediasi, kompromi, maupun audiensi dengan DPRD Kaltim.
"Mosi tidak percaya dengan mereka, anggota dewan dan pihak Pemerintah. Mereka yang keluarkan kebijakan tidak berpihak kepada rakyat," jelasnya.
"Kita merasa dibodohi oleh DPR, kita tidak akan buka ruang untuk mereka," sambungnya.
Dia menegaskan, tujuan utama pihaknya pada aksi kali ini yakni menduduki DPRD Kaltim.