Breaking News

13 Polisi Ditahan Setelah Dua Mahasiswa UHO Tewas Saat Demo di Kendari

Tim investigasi internal kepolisian telah memeriksa 13 polisi pasca kerusuhan saat aksi demo yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo

Hand Out
Kedatangan jenazah korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Randy disambut isak tangis keluarganya di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi. Randy tewas tertembak peluru tajam polisi saat demo mahasiswa di Kendari. (Hand Out) 

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus kematian Randy.

Din berharap, kasus kematian mahasiswa IMM tersebut dapat diproses secara hukum dengan transparan.

Bahkan, Din mengusulkan agar tim internal IMM melakukan pemeriksaan jenazah untuk memastikan penyebab kematian.

"Mendorong pengusutan yang jujur dan transparan. Dan agar tidak menimbulkan fitnah, sebaiknya dilakukan otopsi oleh tim internal Muhammadiyah," ujar Din dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

4. Jenazah Randy disambut isak tangis

Kedatangan jenazah Randy disambut isak tangis keluarga di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.

Isak tangis keluarga pecah saat mobil jenazah tiba di depan rumah orangtua Randy.

Ratusan warga desa yang telah menunggu sejak pagi kemudian membantu mengangkat peti jenazah masuk ke dalam rumah.

Keluarga Randy menangis histeris hingga tak sadarkan diri.

"Kami dari keluarga sangat menyayangkan sikap, entah itu benar atau tidak, bahwa anak ini terkena peluru tajam, yang jelas kami dari keluarga sangat menyayangkan ini," kata seorang anggota keluarga Randy, Rasmin, Jumat.

5. IMM Bali minta usut kematian 2 mahasiswa Kendari

Kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo itu banyak mendapat desakan dari berbagai pihak untuk melakukan pengusutan secara tuntas.

Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bali Ardi Pratama Mega Putra mendesak pengusutan secara tuntas meninggalnya 2 mahasiswa tersebut.

Ardi mengatakan, tewasnya Randy akibat luka tembak di bagian dada merupakan preseden buruk dalam penanganan unjuk rasa.

"Pihak keamanan seharusnya mengedepankan cara-cara persuasif serta lebih manusiawi dalam upaya menjaga kondusivitas selama berlangsungnya aksi," kata Ardi saat dihubungi, Jumat (27/9/2019). (*)

Hari Kesaktian Pancasila 2019: Berbeda dengan Hari Lahir Pancasila, Ada Kaitan G30S/PKI

Ramalan Zodiak Selasa 1 Oktober 2019: Aries Bakal PDKT, Leo Bareng Sahabat

SEJARAH HARI INI: Pele Gantung Sepatu dari Sepak Bola, Kehebatannya Terus Dikenang hingga Kini

AC Milan Nyaris di Zona Degradasi, Paolo Maldini Raih Trofi Tapiro dOro Gelar Menyakitkan

(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved