Sempat Stabil Usai Operasi, Bayi Kembar yang Memiliki 4 Tangan dan 4 Kaki Asal Buleleng Meninggal

Bayi kembar parasit yang memiliki empat tangan dan empat kaki asal Buleleng meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar

Editor: Doan Pardede
dok Humas RSUP Sanglah
PERAWATAN -  Bayi kembar parasit saat menjalani perawatan di ruang NICU RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (25/9/2019).  

"Jenazahnya langsung kami bawa pulang. Terus langsung dikuburkan Minggu malam," ujarnya.

Seluruh biaya perawatan di RSUP Sanglah, kata Sujana, ditanggung BPJS Kesehatan.

Ia hanya membayar biaya mobil ambulans dari RSUP Sanglah menuju ke rumah duka sebesar Rp 1 juta.

Seperti diberitakan sebelumnya, bayi kembar parasit itu lahir normal pada Senin (23/9) pukul 03.00 Wita di rumah bidan di Kecamatan Seririt.

Bayi memiliki empat kaki dan empat tangan langsung dirujuk ke RSUD Buleleng.

Kasubag Humas RSUD Buleleng, Budiantara mengatakan, bayi seberat 2,9 kilogram ini tiba di rumah sakit pukul 05.41 Wita.

Bayi lahir saat usia kandungan delapan bulan.

Budiantara mengakui, saat tiba di rumah sakit bayi yang belum diberi nama ini dalam keadaan lemah sehingga dirawat di ruang intensif.

Setelah kondisinya stabil, bayi kembar ini dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar, Selasa (24/9). 

Berita lain: Dua dari 4 bayi kembar meninggal dunia

Kristina Adriani (29) saat melihat dua anaknya yang masih dirawar di dalam inkubator usai dilahirkan. Kristina sebelumnya melahirkan empat orang anak kembar. Namun, dua diantaranya meninggal akibat paru-paru tak berkembang, Rabu (11/9/2019).
Kristina Adriani (29) saat melihat dua anaknya yang masih dirawar di dalam inkubator usai dilahirkan. Kristina sebelumnya melahirkan empat orang anak kembar. Namun, dua diantaranya meninggal akibat paru-paru tak berkembang, Rabu (11/9/2019). ((KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA))

Anandiva Stevia Purwanto dan Anandivo Stevanus Puwanto, dua dari bayi kembar empat yang dilahirkan oleh Kristina Adriani (29), meninggal dunia setelah menjalani

perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSM) Palembang.

Keduanya meninggal akibat paru-paru yang tak matang saat kelahiran.

Sebab, empat bayi kembar tersebut lahir dalam kondisi prematur.

Dilansir dari Kompas.com, Dokter Abarham Martadiansyah spesialis Obgin (K) RSMH yang menangani persalinan Kristina menuturkan,

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved