Sempat Stabil Usai Operasi, Bayi Kembar yang Memiliki 4 Tangan dan 4 Kaki Asal Buleleng Meninggal
Bayi kembar parasit yang memiliki empat tangan dan empat kaki asal Buleleng meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar
"Jenazahnya langsung kami bawa pulang. Terus langsung dikuburkan Minggu malam," ujarnya.
Seluruh biaya perawatan di RSUP Sanglah, kata Sujana, ditanggung BPJS Kesehatan.
Ia hanya membayar biaya mobil ambulans dari RSUP Sanglah menuju ke rumah duka sebesar Rp 1 juta.
Seperti diberitakan sebelumnya, bayi kembar parasit itu lahir normal pada Senin (23/9) pukul 03.00 Wita di rumah bidan di Kecamatan Seririt.
Bayi memiliki empat kaki dan empat tangan langsung dirujuk ke RSUD Buleleng.
Kasubag Humas RSUD Buleleng, Budiantara mengatakan, bayi seberat 2,9 kilogram ini tiba di rumah sakit pukul 05.41 Wita.
Bayi lahir saat usia kandungan delapan bulan.
Budiantara mengakui, saat tiba di rumah sakit bayi yang belum diberi nama ini dalam keadaan lemah sehingga dirawat di ruang intensif.
Setelah kondisinya stabil, bayi kembar ini dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar, Selasa (24/9).
Berita lain: Dua dari 4 bayi kembar meninggal dunia

Anandiva Stevia Purwanto dan Anandivo Stevanus Puwanto, dua dari bayi kembar empat yang dilahirkan oleh Kristina Adriani (29), meninggal dunia setelah menjalani
perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSM) Palembang.
Keduanya meninggal akibat paru-paru yang tak matang saat kelahiran.
Sebab, empat bayi kembar tersebut lahir dalam kondisi prematur.
Dilansir dari Kompas.com, Dokter Abarham Martadiansyah spesialis Obgin (K) RSMH yang menangani persalinan Kristina menuturkan,