Jumlah Suara Tambah, Pemilihan Ketua DPD Ternyata Sempat Ricuh, Pimpinan Sidang Sampai Minta Maaf

La Nyalla ditetapkan sebagai Ketua DPD melalui mekanisme voting yang dilakukan 134 anggota DPD yang hadir.

Editor: Doan Pardede
(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - La Nyalla Mattalitti secara resmi telah terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) RI untuk masa jabatan 2019-2024.

Sebelumnya, La Nyalla ditetapkan sebagai Ketua DPD melalui mekanisme voting yang dilakukan 134 anggota DPD yang hadir.

La Nyalla mendapatkan 47 suara mengalahkan tiga pesaingnya, yakni Nono Sampono dengan 40 suara, Mahyudin 28 suara, dan Sultan Bachtiar 18 suara.

3 Nama yang Dikalahkan La Nyalla Bukan Orang Sembarangan, Ada Masih 30 Tahun Sudah di DPD

Alasan Tinggalkan Prabowo Terungkap hingga Akui Fitnah Jokowi, Fakta Menarik Ketua DPD La Nyalla

Kiprah La Nyalla Mattalitti Sebelum jadi Ketua DPD RI, Janji Potong Leher jika Prabowo Menang

Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti Terpilih jadi Ketua DPD RI Periode 2019-2024

Dengan demikian, tiga orang pesaing La Nyalla yang gagal akan menjadi Wakil Ketua DPD.

Lalu bagaimana sepak terjangnya selama ini?

La Nyalla diketahui lahir di Jakarta, 10 Mei 1959.

Pemilik nama lengkap La Nyalla Mahmud Matalitti ini lahir dari keluarga yang berkecukupan.

Dikutip Antaranews, ayahnya Mahmud Mattalitti adalah seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Sedangkan kakeknya yang bernama Haji Mattalitti ialah seorang saudagar besar dari Bugis, Sulawesi Selatan, yang cukup berpengaruh di Surabaya.

Kendati demikian, La Nyalla muda pernah bekerja sebagai pekerja serabutan dan ia juga dikenal memiliki sifat bengal hingga akhirnya berubah menjadi sosok pengusaha yang berpengaruh di Surabaya.

Karier Sepak Bola

La Nyalla juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2016.

Di masa kepemimpinannya, PSSI langsung dihadapkan pada pembekuan atas sanksi yang diberikan oleh Menpora Imam Nahrawi.

Dikarenakan kebijakan PSSI soal hasil rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang saat itu tidak meloloskan Arema Malang dan Persebaya Surabaya.

Di tengah konfik yang terjadi tersebut, La Nyalla juga terjerat kasus dugaan korupsi. Ia diduga menyelewengkan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2014.

Kasus tersebut terjadi saat La Nyalla menjadi pengusaha dan sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim.

Hingga akhirnya La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka dan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, ia dipaksa untuk mundur.

Pada 27 Desember 2016, majelis hakim memvonis bebas La Nyalla pada persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor.

Pemilihan ketua sempaat ricuh

Proses pemilihan Ketua Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) masa jabatan 2019-2024 diwarnai perdebatan.

Perdebatan terjadi ketika anggota DPD melakukan voting calon ketua.

Proses ini masuk dalam rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI.

Sebelum voting digelar, jumlah anggota DPD yang hadir dalam rapat dan akan ikut serta memberikan suara sebanyak 132 dari 136 anggota.

Tetapi, ketika surat suara dihitung, ada 134 orang yang memberikan suara.

Beberapa anggota DPD yang hadir pun protes.

Mereka mempertanyakan asal dua suara.

"Bagaimana prosesnya dia ketambahan, karena tadi dari awal diumumkan 132 itu setelah mengecek, sekarang jadi 134. Oleh karena itu mohon penjelasan secara rinci dan jelas," kata salah seorang anggota DPD menginterupsi rapat yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019) pagi.

Beberapa anggota DPD lain juga menyuarakan hal serupa.

Mereka berpendapat, seharusnya, jika ada penambahan anggota DPD sebelum voting, diinformasikan ke seluruh anggota DPD yang hadir supaya tidak terjadi kesimpangsiuran.

Sejumlah anggota DPD menilai pimpinan sidang dan kesekjenan tidak cermat atas hal ini.

Mereka bahkan meminta pimpinan sidang meminta maaf atas kekeliruan yang terjadi.

Menyikapi hal tersebut, pimpinan sidang Jialyka Maharani pun meminta maaf.

Ia mengakui adanya kekeliruan dengan tidak menginformasikan dua anggota DPD yang datang terlambat sesaat sebelum voting dilakukan.

"Saya mohon maaf kepada bapak ibu sekalian karena jadi disinformasi," katanya.

Rapat pun berlanjut. Sebanyak 134 surat suara hasil voting dihitung satu per satu. Ke-134 anggota DPD memilih empat kandidat. Mereka adalah La Nyalla Matalitti, Sultan Bachtiar, Mahyudin, dan Nono Sampono.

136 anggota DPD dilantik

Sebanyak 136 anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) RI periode 2019-2024 resmi dilantik dalam Sidang Paripurna Pengucapan Sumpah Janji Jabatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden oleh Sekjen DPD RI Reydonnizar Moenek.

Setelah itu seluruh anggota DPD mengucapkan sumpah janji jabatan yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung RI Muhammad Hatta Ali.

"Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah dengan sebaik-baiknnya dan seadil-adilnya," ucap seluruh anggota DPD

"Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegakmya kehidupan demokrasi serta mengutamankan bangsa, negara dan daerah daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan," tutur mereka.

Seusai pengucapan janji sumpah jabatan, perwakilan anggota DPD RI secara simbolis menandatangani berita acara pengucapan sumpah janji jabatan secara simbolis.

Kemudian berita acara juga ditandatangani oleh para rohaniwan dan Ketua MA Hatta Ali.

Pelantikan anggota DPD dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Presiden Terpilih periode 2019-2024 Ma'ruf Amin.

Selain itu, dihadiri pula Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.

Mantan Ketua DPD Irman Gusman Bebas dari Lapas Sukamiskin, Hukumannya Dikurangi 3 Tahun

Jam 5 Sudah Dandan, Kabar Anggota DPD Evi Apita yang Pernah Digugat Gara-gara Foto Terlalu Cantik

Begini Tanggapan Ketua DPD PDIP Kaltim soal Doa Kyai Idris dalam Sidang Bersama DPR/DPD

Detik-detik Anggota DPD Nyaris Baku Hantam saat Rapat Paripurna, Bukan yang Pertama Kali Terjadi

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved