Bingung Saat Buat Patung Pancoran, Hoegeng Usul Model Wanita Namun Soekarno Menolak

Usai gerakan ini, kekuasaan Soekarno berakhir dan malah menjadi tahanan politik dan pergerakannya terus diawasi.

Editor: Samir Paturusi
istimewa
Presiden pertama RI, Soekarno 

TRIBUNKALTIM.CO-Perjalanan kepimpinan mantan Presiden pertama Soekarno cukup menghadapi masalah pelik, pasca terjadingan Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

Usai gerakan ini, kekuasaan Soekarno berakhir dan malah menjadi tahanan politik dan pergerakannya terus diawasi.

Namun ternyata selama menjadi tahanan politik, dua anaknya, Rachamati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra pernah diperiksa aparat,

gara-gara menyebarkan foto bapaknya yang menimbulkan kemarahan aparat. 

Inilah kisah dua anak Soekarno ternyata pernah diperiksa tentara, dan membuat para tentara murka.

Sejarah G30S/PKI, Soekarno Menangis Saat Tahu Calon Penerusnya Sebagai Presiden RI Jadi Korban

Benarkah PKI Dalang Tunggal? Berikut 5 Versi Dalang G30S: PKI, CIA, Soeharto, atau Soekarno?

Apa sebenarnya yang terjadi?

Kisah menjelang Soekarno wafat masih terkenang hingga kini.

Soekarno memang memiliki pengalaman hidup yang penuh dengan sorotan.

Mulai dari perjuangannya menjadi seorang proklamator hingga sebagai presiden pertama Republik Indonesia.

Namun, kisah perjalanan Soekarno tidak berjalan mulus begitu saja.

Saat akhir kepemimpinannya, ia menghadapi masalah pelik.

Satu di antaranya adalah peristiwa G30S.

Yakni, peristiwa Gerakan 30 September, yang pada akhirnya membuat Soekarno kehilangan tampuk kekuasaannya.

Pasca kekuasaan Soekarno hilang, kesehatannya semakin memburuk.

Ada sebuah kisah yang mewarnai kehidupan Soekarno dan keluarganya pasca kekuasaannya jatuh.

Seperti yang diceritakan oleh seorang wartawan Amerika Serikat, Cindy Adams.

Kisah itu kemudian ditulis Cindy Adams dalam buku berjudul "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia".

Dalam buku itu, Cindy Adams memasang sebuah foto Soekarno pada tahun 1970.

Foto tersebut diambil tepat saat ulang tahun Soekarno, yaitu tanggal 6 Juni 1970.

Menurut Cindy Adams, foto tersebut adalah foto terakhir Soekarno sebelum wafat, dan dalam kondisi sakit.

Ketika itu, Soekarno terlihat terbaring di Wisma Yaso, Jakarta.

Cindy Adams menuliskan, foto itu diambil secara diam-diam oleh seorang anak Soekarno, Guruh Soekarnoputra.

Permadi, Politikus Gerindra yang Mau Lengserkan Jokowi, Pengagum Soekarno, Mantan Anggota PDIP

Penyiapan Lokasi Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur, Belajar dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta

"Diambil secara diam-diam oleh Guruh Sukarno Putra karena pada saat itu Bung Karno sudah menjadi tahanan politik," tulis Cindy Adams dalam bukunya, dikutip dari Tribun Jatim.

Foto itu kemudian disebarluaskan ke dunia internasional oleh anak Soekarno lainnya, yaitu Rachmawati Soekarnoputri melalui Kantor Berita UPI.

Akibatnya, beberapa hari kemudian keduanya dijemput, dan diinterogasi oleh tentara.

Mereka diinterogasi di Markas CPM Guntur, Jakarta.

Terbongkar Sosok yang Jadi Model Patung Pancoran, Diusulkan Langsung Oleh Soekarno karena 1 Alasan

Patung Pancoran adalah patung di daerah Jakarta yang tidak asing lagi.

Patung yang aslinya bernama Patung Dirgantara tentu bukan lagi hal aneh oleh warga Jakarta dan sekitarnya.

Patung itu disebut sebagai Patung Pancoran karena letaknya memang ada di Pancoran, Jakarta.

Orang yang menggagas dibuatnya Patung Pancoran adalah Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno.

Meski demikian, tak semua orang tahu kisah di balik pembuatan Patung Pancoran, termasuk siapa yang menjadi modelnya.

Menurut buku "Tertawa Bareng Bung Besar" karya Eddi Elison terbitan tahun 2014, patung itu dibuat dengan tujuan agar Jakarta terlihat lebih molek, dan terdaftar sebagai kota berseni.

Meski demikian, pembangunan Patung Pancoran saat itu terkendala dana.

Sebagai seorang presiden, Soekarno bisa saja memasukkan dana pembuatan patung itu ke dalam anggaran negara.

Namun, Soekarno tidak menghendaki hal itu.

Soekarno kemudian menghubungi pematung andalannya, Edhi Sunarso dari Yogyakarta.

Soekarno kemudian minta kepada Edhi Sunarso untuk dibuatkan Patung Dirgantara yang memiliki gaya khas.

Namun, lagi-lagi masalah muncul.

Saat itu, Edhi Sunarso bingung siapa yang akan menjadi modelnya.

Awalnya, seorang wanita diusulkan untuk menjadi model patung itu.

Usul itu datang dari Hoegeng.

G30S/PKI, Dugaan Kudeta Merangkak Mayjend Soeharto dan Pembangkangan Perintah Soekarno

Kisah Soekarno Hentikan Pidato Pasca G30S/PKI, Akibat Informasi Mencekam Selembar Nota dari Ajudan

Hoegeng merupakan mantan Kapolri.

Tapi, usulan itu kemudian ditolak Soekarno.

"Kalau wanita, tantang angin begitu ya bisa pilek terus," canda Soekarno.

Edhi Sunarso pun bertanya kepada Soekarno.

"Modelnya siapa, pak?" tanya Edhi Sunarso.

Mendapatkan pertanyaan itu dari Edhi Sunarso, Soekarno langsung menjawabnya.

"Ya, sudah kamu saja!" jawab Soekarno. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved