Jumlah Petani dan Peladang Terus Berkurang, Pemkab Paser Bersyukur Masih Ada Masyarakat Menanam Padi
Kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Paser 30.000 ton/tahun, kebutuhan ini terus meningkat setiap tahun.
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Jumlah Petani dan Peladang Terus Berkurang, Pemkab Paser Bersyukur Masih Ada Masyarakat Menanam Padi
Kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Paser 30.000 ton/tahun, namun petani dan peladang Kabupaten Paser menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Paser H Karoding, baru berhasil memproduksi 26.000 ton beras pada tahun 2018.
“Dari 26.000 ton beras itu, 30 persen di antaranya disumbangkan oleh petani peladang.
• Balon Bupati Paser Jalur Persorangan Bela 230 Pensiunan PTPN 13, Minta BUMN Ini Bayar SHT Karyawan
• Empat PAC Partai Demokrat di Penajam Paser Utara Kompak Tolak Jhon Kenedi Sebagai Ketua DPRD PPU
• Tak Layak, Disdikpora Pastikan Meubeler SD SMP di Penajam Paser Utara akan Diganti
• Empat Figur Mendaftar di Muscab ke IV KBBKT Paser, Bubuhan Banjar Ingin Ikut Warnai Pembangunan
Kontribusi petani peladang cukup besar, sehingga Pemprov Kaltim memberikan bantuan bibit untuk lahan seluas 1.500 hektare,” kata Karoding.
Sementara jumlah petani dan peladang yang menanam padi, semakin lama semakin berkurang, sehingga minat masyarakat Kabupaten Paser menanam padi layak diapresiasi.
“Kita bersyukur karena masih ada masyarakat yang mau menanam padi, terutama petani ladang,” ucapnya.
Sebagian besar lahan di Paser, lanjut Karoding, sudah berizin Hak Guna Usaha (HGU), sehingga petani yang berpindah-pindah ladang sudah tidak banyak lagi.
Meski ada peladang yang membakar lahan untuk menanam padi, tidak akan menyebabkan kabut asap yang pekat.
“Petani ladang membakar lahan dengan mengedepankan kearifan lokal, tidak sampai merembet ke lahan lainnya.
Lahan yang digarap pun semakin sempit, sementara target produksi provinsi semakin naik, makanya kami upayakan petani ladang kalau bisa penen 2 kali setahun,” ungkapnya.
Untuk memotong siklus penyakit, selingi dengan menanam jagung. Harga jual cukup bagus Rp 4500/Kg, panen hari ini sudah ada yang beli.
Humus bekas pembakaran lahan memang baik untuk tanaman, tetapi gampang hilang ketika diguyur hujan.
HGU ada juga yang terbakar, tapi petani peladang yang disalahkan.
• Verifikasi Data Peserta PBI APBN Belum Tuntas, Dinsos Penajam Paser Utara Lakukan Ini
• Menteri Agraria dan Tata Ruang Inginkan Seluruh Pulau Balang Penajam Paser Utara akan Dimanfaatkan
• 4 Nama Diusulkan jadi Ketua DPRD Penajam Paser Utara, Kader Partai Demokrat Ini Angkat Bicara
• Beri Pembekalan PNS Usia Pensiun, Sekda Paser: Purna Tugas Bukan Akhir Pengabdian
Karena itu, petani ladang lebih baik menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) Distas Paser untuk menggarap lahannya, tentunya setelah semak belukar dimatikan dengan pestisida.
“Yang belum membentuk kelompok tani segera membentuk agar kami usulkan bantuan alsintan.
Kami juga punya brigade alat pertanian, siapa pun petani yang mau pinjam silakan, gratis tidak bayar, dalam 2 jam lahan sudah selesai digarap,” tambahnya.