Fakta Guru Ngaji Amoral ke 4 Murid di Samarinda, Istrinya Hamil Muda Sampai Dapat Upah Rp 2 Juta

Sebagai penjaga masjid di Samarinda Kalimantan Timur, MD memperoleh upah setiap bulan Rp 2 juta. Belum lagi ditambah honor sebagai guru ngaji.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER D
AMORAL - Kapolsek Palaran Kompol Nur Kholis membeber kasus pencabulan terhadap korbannya yang masih anak di bawah umur, Kamis (3/10/2019). Pelaku dalam hal ini adalah guru ngaji di Kota Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tersangka tindakan asusila terhadap anak-anak kembali terjadi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Kali ini pelaku adalah guru ngaji, yang korbannya tidak hanya satu. Jumlahnya ada 4 anak di bawah umur

Polsek Kecamatan Palaran Samarinda Kalimantan Timur menduga MD (29) guru ngaji sekaligus marbut masjid yang mencabuli empat muridnya berbuat Amoral dinyatakan memiliki penyakit biologis.

"Untuk sementara kami menyimpulkan tersangka mengalami kelainan atau penyimpanan seks," ungkap Kapolsek Palaran, Kompol Nur Kholis saat memberi keterangan pers pada Kamis (3/10/2019).

Karena hasil pemeriksaan Kepolisian, pelaku ternyata beristri.

Dia punya anak satu usia belia dan kini istrinya sedang hamil muda untuk anak kedunya.

Sementara, kehidupan MD juga tercukupi.

Sebagai penjaga masjid, MD memperoleh upah setiap bulan Rp 2 juta.

Belum lagi ditambah honor sebagai guru ngaji.

"Kehidupan keluarga tercukupi, makanya kami nggak habis pikir.

Kenapa dia lakukan itu, istrinya sedang hamil," jelasnya.

MD diketahui mencabuli empat muridnya saat memberi pelajaran ngaji.

Hal itu dilakukan saat semua muridnya berkumpul di rumah pelaku.

Rata-rata muridnya anak berusia 7-8 tahun.

MD mengajari atau guru ngaji satu persatu secara bergantian.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved