Ibu Kota Baru

Dibangun di Atas Teluk Sepanjang 1,7 Km, Jembatan Pulau Balang Akses 2 Kota ke IKN Rampung 2020

Jembatan Pulau Balang II ini nantinya akan memperlancar konektivitas antara Samarinda, Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru

Penulis: Doan Pardede | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase twitter @KemenPU
Kehadiran Jembatan Pulau Balang II ini nantinya akan memperlancar konektivitas antara Samarinda, Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara. 

- Dari segi ekonomi, proyek ini merupakan pemborosan anggaran karena jalan yang akan dibangun sebagai akses menuju jembatan terlalu panjang, yakni 100 km.

Sementara itu, pihak pemerhati lingkungan melalui media mengatakan, dampak lingkungan yang akan ditimbulkan melalui pembangunan Jembatan Pulau Balang antara lain:

- terbukanya habitat buaya Sapit di Hutan Rawa Sungai Tempadung untuk di eksploitasi

- penurunan populasi Lutung Dahi Putih dan Bekantan

- terputusnya jalur menyebrang bagi mamalia melalui sungai

- hilangnya tempat perkembangbiakan burung dan ikan, termasuk jenis Pesut, Duyung Karang dan Rumput Laut serta;

- berpotensi besar untuk kerusakan hutan

#1

#2

Siap 3 infrastruktur angkutan massal

Menyusul keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Kementerian Perhubungan akan menyiapkan sejumlah infrastruktur Angkutan Massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan di daerah tersebut.

“Di ibukota baru nanti, kami akan siapkan konektivitas transportasi yang terintegrasi antar modanya melalui angkutan massal dan berkonsep ramah lingkungan atau minim emisi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Rabu (28/8/2019) seperti dilansir setkab.go.id.

Menhub menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur transportasi massal agar di ibukota yang baru nanti angkutan massal menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk bertransportasi.

“Jadi memang kita konsisten untuk transportasi (berbasis) kendaraan massal untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi. Kalau pun ada kendaraan pribadi, saya inginkan kendaraan bertenaga listrik yang beroperasi,” ungkap Menhub.

Menhub mengungkapkan, sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun dan dikembangkan misalnya : Angkutan massal seperti :

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved