Pasca Penyekapan Terhadap Dirinya, Ninoy Karundeng Evakuasi Anak dan Istri
Pegiat media sosial sekaligus relawan pendukung Joko Widodo, Ninoy Karundeng, khawatir dengan keselamatannya dan keluarga
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
Selain kartu identias, barang-barang di dalam tasnya juga diperiksa oleh para pelaku. Data dalam laptop-nya juga diperiksa. Ada juga telepon genggamnya juga raib.
"Saya langsung diinterogasi, HP saya langsung direset dua-duanya," kata Ninoy.
Ninoy mengakui saat itu masjid tersebut juga digunakan untuk mengobati para pengunjuk rasa yang terluka.
Selanjutnya, ia diinterogasi sembari dipukuli oleh banyak orang.
Ia mengaku tidak bisa mengenali dan menghitung jumlah orang yang memukulinya lantaran dirinya terus dipukuli.
Menurut Ninoy, selain pria, ada di antara pelaku pemukulan adalah seorang wanita. Dirinya bahkan diinterogasi hingga menjelang malam.
"Saya tidak tahu itu siapa karena saya enggak lihat karena saya dalam posisi tertindih dan ditarik. Itu puluhan orang, karena begitu ada orang datang langsung interogasi saya, pukul, interogasi saya lalu pukul," ungkap Ninoy.
Selain penganiayaan dan intimidasi, Ninoy juga mengaku ada seorang dengan panggilan 'habib' menyerukan agar dirinya dibunuh.
Habib itu menyampaikanb bahwa dirinya harus dieksekusi sebelum waktu Subuh dan jenazahnya akan dibuang ke tengah pengunjuk rasa yang tengah rusuh.
Ia memohon untuk dipulangkan dan tidak dibunuh karena masih mempunyai tanggungan anak dan istri di rumah.
Namun, permintaannya untuk dibebaskan tak digubris hingga penyekapan disertai penganiayaan tersebut berlangsung hingga waktu subuh.
Menurutnya, tim medis dari sebuah ambulans yang juga ada di masjid itu turut menginterogasi dan membuka akun media sosialnya. Ninoy mengenali ciri-cirinya.
"Saya mengenali dia pakai baju putih merah. Yang perempuan itu ada pakai huruf 'C' begitu, merah itu apa itu. Bulan sabit merah mungkin," ujarnya.
Para pelaku baru bersedia membebaskannya karena hari sudah siang. Namun, saat hendak pulang, ia mendapati sepeda motornya dihancurkan dan kuncunya dibuang oleh para pelaku. Akhirnya, Ninoy dipesankan mobil pick-up lewat aplikasi online untuk membawa sepeda motornya.
Sebelum Ninoy membuat laporan ke Mapolda Metro jaya, beredar video diduga diculiknya Ninoy Karundeng berdurasi 2 menit 42 detik di media sosial. Ninoy dalam video tersebut tampak menjawab pertanyaan yang diajukan seorang pria. Intergrasi pria tersebut disertai ancaman penganiayaan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan tim dari Ditreskrimum telah menetapkan tersangka dan menangkap 11 orang yang diduga terlibat penculikan dan penganiayaan terhadap Ninoy Karundeng.