Perbaikan Taxiway Bandara APT Pranoto Harusnya Dilaksanakan Pemerintah Pusat
Pemprov Kaltim menganggarkan dana sebesar Rp 2 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kaltim tahun 2019.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Persoalan beberapa kali terjadinya kerusakan pada penghubung antara apron dan runway (Taxiway) Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, sehingga menyebabkan beberapa operasional Bandara Samarinda Baru (BSB) tersebut ditutup menjadi pehatian oleh Pemprov Kaltim.
Tahun ini, Pemprov Kaltim mengalokasikan sekitar Rp 2 miliar untuk perbaikan kerusakan pada Taxiway tersebut. Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, M Sabani mengungkapkan, salah satu upaya Pemprov Kaltim untuk menyelesaikan persoalan perbaikan taxiway dengan cara mengalokasikan dana.
"Padahal, seharusnya pelaksanaan perbaikan taxiway itu dilakukan oleh pemerintah pusat. Setelah kita serahkan kewenangannya kepada pusat, maka itu merupakan kewenangan pusat," ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co, pada Selasa (8/10/2019), siang, di Kantornya, di Lantai II, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
"Tapi, karena kita menginginkan adanya percepatan pelayanan bandara ini. Sekaligus juga menjawab kebutuhan masyarakat, maka Pemprov menganggarkan untuk perbaikan semua itu. Meskipun, kewenangannya sudah diserahkan kepada pemerintah pusat. Kesemuanya dana itu, khusus untuk perbaikan taxiway yang rusak," lanjutnya.
Ditanyakan apakah pemerintah pusat sudah menganggarkan perbaikan taxiway, Sabani mengungkapkan, sejauh ini pemerintah pusat pun belum menganggarkan pembiayaan untuk perbaikan taxiway Bandara APT Pranoto. Hal itu pulalah, dikatakan Sabani, membuat Pemprov Kaltim menganggarkan dana untuk perbaikan.
"Tentunya, kita tidak ingin ada pelayanan bandara ini terhenti karena ada persoalan kerusakan taxiway. Akhirnya, kita berinisiatif untuk menganggarkan. Sebab, pemerintah pusat pun belum ada menganggarkan dana untuk melaksanakan perbaikan. Tapi, perbaikan pada taxiway inikan cepat saja dilaksanakan," pungkasnya.
Diyakini Sabani, kajian terhadap taxiway yang kerap bermasalah ini akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Artinya, ditegaskan Sabani, setelah dilakukan pembangunan Bandara APT Pranoto ini tidak tiba-tiba dibiarkan begitu saja. Namun yang terpenting, dikatakan olehnya, sisi landasan udara dan sekitarnya saat ini telah dapat digunakan.
"Pasti ada kajiannya nanti. Seperti, kajian soal struktur tanahnya pasti segera akan dilakukan. Jadi, bukan hanya dibangun dan dibiarkan begitu saja.
Tapi, semua persoalan pada bandara ini akan segera diselesaikan. Misalnya saja soal taxiway ini, karena dilintasi secara perlahan oleh pesawat mengakibatkan tekanan beban pesawat pada taxiway menyebabkan percepatan kerusakan," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltim, Salman Lumoindong mengungkapkan, Pemprov Kaltim menganggarkan dana sebesar Rp 2 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kaltim tahun 2019. Diharapkan, disampaikan olehnya, Oktober ini pekerjaan akan dimulai.
Sekarang masih dalam proses lelang. Setelah ada pemenang lelang, perkiraan kita Oktober ini sudah bisa dikerjakan.
Anggaran yang kita siapkan kurang lebih Rp 2 miliar. Dana itu untuk peningkatan kapasitas taxiway Bandara APT Pranoto,” ujarnya saat ditemui awak media di kantornya, pada Senin (7/10/2019).
Untuk penyelesaian pekerjaan peningkatan kapasitas taxiway Bandara APT Pranoto ini, akan diselesaikan pada Desember mendatang.
Tapi, untuk pekerjaan perbaikan taxiway ini masih dikerjakan oleh kontraktor pengerja.
Sebab, saat ini masih dalam tahap pemeliharaan hingga November mendatang,” lanjutnya menjelaskan.
Persoalan terbatasnya jarak pandang di Bandara Aji Pangeran Tumenggung atau Bandara APT Pranoto Samarinda pagi tadi telah dinyatakan normal oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto.
Artinya, operasional penerbangan sudah dapat dilakukan.
Terlebih, perbaikan landasan taxiway yang terdapat lendutan dan keretakan di beberapa titik pada Bandara APT Pranoto telah selesai diperbaiki.
• Taxiway Selesai Diperbaiki, Jarak Pandang Bagus, Operasional Bandara APT Pranoto Berjalan Normal
• Taxiway Diperbaiki, Masalah Lain Muncul di Bandara APT Pranoto Samarinda, Penerbangan Terganggu
• Pemprov Kalimantan Timur Guyur Rp 2 Miliar Untuk Taxiway Bandara APT Pranoto yang Retak
Membuat optimisme UPBU APT Pranoto semakin besar bahwa penerbangan di bandara ini akan aman dan lancar.
Kepala UPBU APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi melalui Kasi Pelayanan dan Operasi Bandar Udara UPBU APT Pranoto, Rora Ardian mengungkapkan.
Setelah perbaikan landasan taxiway dan jarak pandang membaik penerbangan di Bandara APT Pranoto berjalan normal.
“Penerbangan telah normal.
Update jarak pandang sudah terpenuhi untuk operasi penerbangan di Bandara APT Pranoto.
Kalau tadi pagi, jarak pandang hanya 800 meter saja,” ujarnya saat dihubungi awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Selasa (8/10/2019), siang.
“Sehingga, karena persoalan jarak pandang itu membuat tidak diizinkannya penerbangan dilakukan.
Seiring waktu, jarak pandang mulai membaik dan operasional penerbangan bisa segera dilakukan.
Semoga, penerbangan aman dan lancar,” lanjutnya.
Terbukti, dibeberkan Rora, adanya kedatangan beberapa maskapai di Bandara APT Pranoto, yakni pesawat Batik Air dari Yogyakarta dan terbangnya pesawat dari maskapai yang sama menuju Jakarta.
Selanjutnya, disampaikan olehnya, lancarnya operasional penerbangan oleh maskapai lainnya.
(Tribunkaltim.co)