Polemik Internal Partai Demokrat Penajam Paser Utara, Akhirnya Jhon Kenedy jadi Ketua DPRD PPU
DPRD PPU di gedung Paripurna DPRD PPU, Jhon Kenedy merasa senang dan tenang perjuangan partai untuk mementukan ketua telah final.
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Setelah sekian lama belum memiliki ketua, pada Rabu, (9/10/2019) besok DPRD PPU atau Kabupaten Penajam Paser Utara akan melaksanakan pelantikan unsur pimpinan DPRD PPU yakni Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II.
Awalnya, untuk unsur pimpinan Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II sudah terisi lama yakni Raup Muin dari Partai Gerindra menjadi Wakil Ketua I dan Hartono Basuki dari Partai PDI Perjuangan menjadi Wakil Ketua II.
Namun, untuk Ketua DPRD PPU beberapa waktu lalu masih berpolemik untuk menentukan siapa yang ditunjuk Partai Demokrat sebagai Ketua DPRD PPU sebagai partai pemenang pemilu di Penajam Paser Utara.
Seiring berjalannya waktu, setelah muncul dua nama yakni Jhon Kenedy dan Syahruddin. Akhirnya keputusan partai jatuh kepada Jon Kenedy yang berhak menduduki ketua DPRD PPU.
Ditemui saat gladi pelantikan pimpinan DPRD PPU di gedung Paripurna DPRD PPU, Jhon Kenedy merasa senang dan tenang perjuangan partai untuk mementukan ketua telah final dengan menunjuk dirinya sebagai ketua DPRD PPU Periode 2019-2024.
"Alhamdulillah juga saya sudah dapat dukungan dari DPC sudah ada, DPD sudah ada, Gubernur Kaltim juga sudah menandatangani dan Bupati Penajam Paser Utara juga sudah menandatangani. Dan SK juga sudah keluar," ujarnya, Selasa, (8/10/2019).
Secara pribadi ucap dia, rasa senang tak dapat dipungkiri setelah perjuangan panjang akhirnya partai berpihak kepadanya.
Ia menganggap kepercayaan partai terhadap dirinya akan diembannya dengan baik.
"Mungkin ini anugerah, bisa juga ujian, bisa juga amanah," tuturnya.
Ia menuturkan, walaupun sempat terdapat polemik di internal partai, dirinya akan tetap merangkul semua dan yakin bahwa partai demokrat di Penajam Paser Utara tetap bersatu.
Ia menambahkan pasca pelantikan pimpinan DPRD PPU, dirinya akan melakukan pertemuan dengan internal Partai Demokrat Penajam Paser Utara.
Karena menurutnya tidak ada perbedaan sedikitpun antar sesama kader Partai Demokrat.
"Kalau saya pribadi pasti akan melakukan pertemuan dengan internal partai, karena itu sudah kewajiban," pungkas Jhon.
Sebelumnya, pengurus Anak Cabang atau PAC Partai Demokrat di Penajam Paser Utara tegas mempertanyakan keputusan DPP Partai Demokrat, soal penunjukkan Ketua DPRD PPU.
Ke empat pengurus PAC ini bertanya-tanya, perihal dipilihnya Jhon Kenedi sebagai Ketua DPRD PPU, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 400/SK/DPP.Partai Demokrat/IX/2019 tertanggal 25 September 2019.
Ketua PAC Partai Demokrat Babulu, atas nama ranting, Arbi S dengan tegas menyatakan proses yang ditempuh DPC Partai Demokrat Penajam Paser Utara sudah sesuai dengan mekanisme aturan organisasi partai.
• SK Syahruddin Sempat Keluar Namun Ditunda, Nama Jhon Kenedi Mendadak Muncul, Demokrat Penajam Protes
• DPC Partai Demokrat PPU Heran dengan SK DPP Soal Penunjukan Jhon Kenedi Sebagai Ketua DPRD
• Jhon Kenedi dari Demokrat Bakal Pimpin DPRD PPU, Tinggal Ditetapkan Dalam Sidang Paripurna
"Kami dari PAC Babulu, karena ketua kami (ketua DPC) berasal dari dapil Waru Babulu, sehingga kami tahu persis proses yang berjalan,"
"Pasca-Pileg dan Pilpres, kami tahu ketua kami pemenang di sana.
Terkait kriteria, petunjuk teknis dan peraturan organisasi, sudah dipenuhi dan kami sudah membubuhi tanda tangan di sana," sambungnya.
Ia mempertanyakan, nama Jhon Kenedi yang mendadak muncul, karena sesuai dengan rekomendasi yang ia tanda tangani, hanya mengusulkan 3 nama saja.
Alasan dibalik kekalahan Syahruddin, dipertanyakan PAC.
Jika alasan kekalahan secara hormat, pihaknya bisa menerima.
Namun ia mengaku tidak masih belum menemukan alasan tersebut.
Ia bahkan dengan tegas mengatakan bahwa ada permainan dibalik SK DPP tersebut.
Menurutnya, DPP Partai Demokrat harus mengerti kondisi DPC dan PAC, dengan prestasi yang dicapai.
Salah satunya mendapatkan 1 kursi di dapil Sepaku untuk pertama kalinya.
"Ada permainan.
Kenapa?
Setahu saya selama saya bergabung di Partai Demokrat, anggota dewan (Jhon Kenedi) di partai ini tidak pernah mengikuti kegiatan partai," tegasnya.
Ia siap mengawal suara dari ranting PAC, dan menunggu jawaban dari surat pertanyaan yang akan segera dikirim ke DPP Partai Demokrat.
Senada dengan Arbi, Ketua PAC Kecamatan Sepaku, Nuril Anwar juga mengaku terkejut dengan keputusan yang ada.
"Bagaimana kita bisa membesarkan partai Demokrat dengan arif dan bijaksana, dengan pengkaderan terbaik.
Di sini, pak Syahruddin adalah orang terbaik," katanya.
Sebagai ketua DPC, menurut Nuril, Syahruddin berhasil memenangkan Bupati Wakil Bupati terpilih pada Pilkada 2018 lalu.
Bersama-sama dengan PAC Sepaku, satu kursi yang tidak pernah bisa duduk di kursi panas Dewan pada dapil Sepaku, berhasil diraih, yang membawa partai Demokrat memperoleh suara partai terbanyak.
Secara otomatis, kursi ketua DPRD diduduki partai berlambang mercy ini.
"Komunikasi kami dengan ketua DPC terjalin kuat meski berjauhan. Loyalis beliau terhadap kami juga bagus.
Namun pada kenyataannya, kader yang baik ini kenapa tidak diprioritaskan," katanya.
Akar rumput DPC Sepaku, menurut Nuril cukup diusik oleh DPartai Demokrat Partai Demokrat, dan akan membahayakan internal kedepannya.
"Pada dasarnya, kami 4 PAC ini satu bahasa saja, yakni kami kecewa dengan keputusan ini.
Mudah-mudahan ada solusi kedepan, dari DPP dan DPartai Demokrat, hargai kami, dan ada solusi dari pertanyaan kami," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co/Aris Joni)