Tambah 1 Perempuan Usia 30an, 5 Calon Menteri dari Kubu Prabowo yang Mengemuka Jelang Pelantikan
Menariknya, jika sebelumnya hanya ada nama pria yang digadang-gadang calon menteri dari kubu Prabowo Subianto maka kali ini bertambah 1 nama perempuan
TRIBUNKALTIM.CO - Beredar nama calon menteri di Kabinet Kerja jilid II.
Partai Gerindra dikabarkan menyeberang ke kubu pemerintah.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui adanya pembicaraan antara utusan Partai Gerindra dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait tawaran posisi menteri dalam Pemerintahan periode 2019-2024.
• Singgung Keringat hingga Jilat Ludah Sendiri, Kata PPP dan Golkar soal Gerindra jadi Menteri Jokowi
• Isu Gerindra jadi Menteri Jokowi Mengemuka, Elite PDIP Ini Pernah Beri Sinyal Kuat Soal Peluang
• Inilah 7 Nama Menteri Jokowi yang Diprediksi Kuat Bertahan, Ada yang Sudah Sempat Pamit ke Bawahan
• Ingin Bebas Merdeka, Mantan Kapolri yang Pernah Kuli Bangunan Ini Tolak Tawaran jadi Menteri Jokowi
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum menentukan apakah partainya akan bergabung dalam koalisi pemerintah atau tetap menjadi oposisi.
"Pembicaraan itu memang ada dan kita tidak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan, ada pemikiran di sekitar istana untuk itu," ujar Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019) dikutip dari Kompas.com.
"Memang ada pembicaran antara orang yang minta Presiden berkomunikasi dengan kita untuk membicarakan tentang kemungkinan kita bisa berkoalisi atau kemungkinan kita bisa masuk dalam pemerintahan," tutur dia.
Ahmad Muzani menjelaskan bahwa partainya telah mengajukan konsep yang dapat dilakukan pemerintah terkait swasembada pangan, energi dan air.
Konsep yang diajukan itu merupakan janji kampanye Prabowo pada Pilpres 2019, misalnya penurunan tarif dasar listrik, harga sembako murah dan ketersediaan air bagi para petani di musim kemarau.
Menurut Ahmad Muzani, konsep dari Partai Gerindra telah diberikan secara tertulis kepada Presiden Jokowi dan beberapa pihak terkait.
Namun, Ahmad Muzani mengatakan, pembicaraan dengan Presiden Jokowi baru sebatas tataran konsep dan belum masuk pada portofolio menteri atau orang-orang yang dianggap mampu menjalankan konsep tersebut.
Ia pun membantah kabar bahwa Prabowo Subianto telah mengajukan 3 nama kader Partai Gerindra sebagai menteri dalam Pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin.
"Ya secara resmi Pak Prabowo belum ajukan itu. Tapi sekali lagi ini baru pada konsep awal tentang bagaimana negara Indonesia yang kita cintai ini bisa mencapai pada swasembada pangan, energi, air dan seterusnya," kata Ahmad Muzani.
"Sampai sekarang Pak Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina belum ambil keputusan tentang apakah kita mau berkoalisi atau kita berada di dalam oposisi," ucapnya lebih lanjut.
Lalu siapa calon menteri potensial dari Partai Gerindra?
Siapa sosok calon menteri dari Gerindra yang berpotensi bisa bergabung dengan pemerintahan Jokowi?
Beberapa waktu lalu beredar nama-nama calon menteri dari Partai Gerindra.
Sejumlah media juga secara terang benderang menyebut calon menteri dari Gerindra.
Menariknya, jika sebelumnya hanya ada nama pria yang digadang-gadang sebagai calon menteri dari kubu Prabowo Subiantom maka kali ini bertambah 1 nama perempuan.
Lalu siapa saja mereka, berikut ulasan Tribunnews.com yang dihimpun dari berbagai sumber:
1. Edhy Prabowo

Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo
Bagi publik, nama Edhy Prabowo tidak begitu dikenal karena sangat terbatas kemunculannya di media massa.
Namun Edhy Prabowo dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Keduanya sudah bersahabat sejak masih aktif di TNI.
Kepercayaan yang diberikan Prabowo Subianto kepada Edhy tak main-main.
Bahkan, Edhy dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Prabowo Subianto.
Dia juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012- sekarang).
Edhy Prabowo muncul dalam beberapa pertemuan penting mendampingi Prabowo Subinato seperti saat bertemu Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
2. Sandiaga Uno

Sandiaga Uno jadi bintang tamu di stasiun televisi TV One.
Gagal terpilih jadi Wakil Presiden RI bukan langkah terakhir bagi Sandiaga Uno untuk berkiprah di politik.
Sejak perhelatan Pilpres selesai, nama Sandiaga Uno ramai disebut-sebut akan jadi menteri di kabinet yang dipimpin Jokowi.
Bahkan Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku memiliki informasi akurat terkait figur yang bakal jadi menteri Presiden Jokowi di kabinet selanjutnya.
Kepada Tribunnews.com, Neta S Pane menyebut calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.
"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi)," kata Neta S Pane beberapa waktu lalu.
Namun dalam beberapa kesempatan Sandiaga Uno tidak terlalu menghiraukan isu-isu tersebut.
Sebelum jadi calon Wakil Presiden RI mendampingi Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dipercaya menjadi salah satu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
3. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

Nama politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tidak asing lagi di perpolitikan nasional.
Rahayu Saraswati lahir di Jakarta, 27 Januari 1986; umur 33 tahun) adalah seorang aktris, presenter, politikus dan sosialita berkebangsaan Indonesia.
Masih muda dan bertalenta, Sara, demikian dia disapa pernah jadi Anggota DPR RI.
Dia sempat ramai diperbincangkan saat ia disebut-sebut bakal mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
Di DPP Partai Gerindra dia adalah Ketua DPP Bidang Advokasi Perempuan.
Jebolan University of Virginia, Charloville, Virginia, Amerika Serikat, ini adalah keponakan Prabowo Subianto.
Selain jadi politisi, Sara juga ada pemain film dan seniman.
4. Ahmad Muzani

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Ahmad Muzani (51) saat ini menjabat Sekjen Partai Gerindra.
Mantan wartawan yang juga pengusaha ini dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Prabowo Subianto.
Sebelum bergabung Gerindra, Muzani pernah berkiprah di Partai Bintang Reformasi (PBR) sebagai Wakil Sekjen.
Dipercaya Prabowo Subianto menjadi manajer perkebunan kelapa sawit, tak lama kemudian dia gabung Partai Gerindra.
Dua kali Muzani terpilih jadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Lampung.
Dia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR RI utusan Gerindra dan sejumlah jabatan strategis di parlemen.
Ahmad Muzani sempat dijagokan Prabowo Subianto untuk menjadi ketua MPR RI namun kalah oleh Bambang Soesatyo dari Partai Golkar.
5. Hashim Djojohadikusumo

Hashim Sujono Djojohadikusumo merupakan wakil ketua Dewan Pembina Gerindra.
Adik dari Prabowo Subianto ini dikenal juga seorang pengusaha, pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet dan lain-lainnya.
Selama Pilpres 2019, Hashim berada di belakang layar untuk membantu pemenangan Prabowo Subianto.
Meskipun jarang muncul di publik namun Hashim dikenal sangat aktif membantu Prabowo dI Pilpres 2019 sebagai direktur komunikasi dan media BPN Prabowo.
Klarifikasi Partai Gerindra
Andre Rosiade
Beberapa waktu lalu, Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade kepada Tribunnews.com mengatakan partainya tidak mengajukan nama-nama calon menteri ke presiden terpilih 2019 Joko Widodo.
"Soal jabatan menteri itu sepenuhnya hak prerogatif presiden," ujar Andre Rosiade.
Menurut dia, sejauh ini Partai Gerindra belum menentukan sikap soal koalisi.
"Pak Prabowo sejauh ini belum ada pernyataan sikap terkait hal tersebut," ujar Andre Rosiade.
Meskipun dia mengakui bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sahabat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
"Beliau bersahabat sudah sejak dulu," katanya.
Lalu bagaimana jika kader Gerindra ditawarkan masuk kabinet pemerintahan Jokowi - Maruf Amin?
"Pak Prabowo sejak awal akan menawarkan konsep kerakyatan. Konsep kedaulatan energi dan pangan. Itu komitmen beliau sejak dulu," kata Andre Rosiade.
Juru Bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak juga telah membantah bahwa partainya akan diberikan 3 jatah pos kementerian oleh Presiden Jokowi.
Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo Subianto sejak awal tidak pernah bicara tentang kabinet dengan siapapun.
"Dalam setiap Pertemuan Pak Prabowo bersama Pak Jokowi serta tokoh lain termasuk Ibu Megawati, beliau tidak pernah menyampaikan permintaan posisi menteri, beliau hanya menyampaikan ingin berkontribusi dimana pun posisi baik dalam pemerintahan atau oposisi, beliau menawarkan konsepsi," kata Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga merupakan politikus Partai Gerindra melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (4/10/2019).
Menurutnya, Prabowo Subianto selama ini memberikan perhatian khusus kepada konsepsi kedaulatan pangan, energi, ekonomi, pertahanan dan keamanan. '
Solusi-solusi dan program yang bisa dikembangkan dalam bidang tersebut ditawarkan kepada Jokowi.
"Jadi tidak benar bila ada yang menyatakan Gerindra melalui Pak Prabowo meminta 3 Menteri. Pada Prinsipnya, Pak Prabowo siap membantu bangsa dan negara dimana pun posisinya, yang jelas beliau aktif menyampaikan pemikiran-pemikirannya untuk kepentingan rakyat kebanyakan," katanya.
Sebelumnya, santer diberitakan bahwa Partai Gerindra akan mendapatkan kursi menteri.
Kabar tersebut muncul setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.(*)