Menkopolhukam Wiranto Ditusuk
Sebelum Menkopolhukam Wiranto Ditusuk, Sudah Ada Usulan Sekretaris, Tidak Perlu Datang ke Pandeglang
Ada usulan baiknya Menkopolhukam Wiranto tidak datang ke Pandeglang, Banten, untuk menghadiri undangan pengurus Universitas Mathlaul Anwar Pandeglang.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh pelaku yang diduga terpapar ideologi radikalisme membuat heboh masyarakat.
Tiada diduga jika politisi Partai Hanura tersebut ditikam menggunakan pisau jenis kunai.
Lokasi Menkopolhukam Wiranto ditusuk ada di Pandeglang Banten dalam rangka kunjungan peresmian perguruan tinggi swasta bernama Universitas Mathlaul Anwar Pandeglang, Banten.
Padahal ada informasi, jika peresmian kampus tersebut tidak perlu dihadiri oleh Menkopolhukam Wiranto.
Ini diungkapkan oleh Tenaga Ahli Menko Polhukam, Agus Zaini.
Dia menyebutkan bahwa sekretaris pribadi sempat mengusulkan agar Menkopolhukam Wiranto tidak datang ke Pandeglang, Banten, untuk menghadiri undangan pengurus Universitas Mathlaul Anwar Pandeglang karena kegiatan Menkopolhukam Wiranto di Wamena, Papua sehari sebelumnya menguras tenaganya.
"Sehari sebelumnya ia masih berada di Wamena, Papua untuk memastikan masyarakat yang terdampak kerusuhan terlayani dengan baik.
Tak terbayangkan, betapa lelahnya Wiranto sepulang dari Wamena," kata Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019) seperti dilansir dari Kompas.com.
Menurut dia, sebagai orang yang menjunjung tinggi komitmennya, Wiranto tetap meluangkan waktu menghadiri undangan pengurus Universitas Mathla'ul Anwar.
"Meskipun sekretaris pribadinya sempat mengusulkan agar kunjungan itu diwakilkan, tetapi beliau memutuskan untuk hadir. Baginya komitmen adalah harga diri," ujar dia.
Namun, niat baiknya untuk menghadiri acara di Pandeglang, Banten membawa malapetaka Wiranto karena ia ditusuk oleh orang yang diduga teroris jaringan JAD.
Menurut Agus, setelah penusukan tersebut, Wiranto terus berzikir sambil menahan rasa sakit.
Ia juga mengatakan, Wiranto tampak tabah. Tiba di RSUD Pandeglang, luka tusukan di bagian perut langsung ditangani. Setelah itu, Wiranto diterbangkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Jarak tempuhnya membutuhkan waktu 30 menit. Bagian perut yang luka akibat tusukan senjata tajam kembali mengeluarkan darah. Dalam perjalanan kondisinya tetap sadar, tentu sambil menahan rasa sakit yang luar biasa," kata dia.
Setibanya di RSPAD, Wiranto ditangani intensif dan dokter memutuskan untuk mengoperasi bagian perut Wiranto lantaran luka di bagian usus.