Cumi Koin Oleh-Oleh Baru Khas Balikpapan, Praktis, Enak dan Gurih, Digemari Generasi Milenial
Tidak lengkap rasanya jika berwisata di kota yang nantinya akan menjadi penyangga bagi ibu kota baru namun tak membawa buah tangan atau oleh-oleh.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tidak lengkap rasanya jika berwisata di kota yang nantinya akan menjadi penyangga bagi ibu kota baru namun tak membawa buah tangan atau oleh-oleh.
Macam-macam makanan khas Balikpapan dapat dibawa pulang untuk dibagi kepada sanak keluarga.
Cumi Koin merupakan salah satu makanan baru yang berupa kerupuk yang terbuat dari cumi yang bisa dijadikan oleh-oleh.
• Belanja di Bandara SAMS Balikpapan, Berburu Oleh-oleh Pelancong dari Amplang Hingga Obat Tradisional
• Istri Wapres Jusuf Kalla Borong Sarung Kain Tenun Khas Samarinda, Pesawatnya Penuh Oleh-oleh Sarung
• Inilah 9 Oleh-oleh Makanan yang Wajib Anda Bawa Pulang Setelah Liburan di Taiwan
• VIDEO Belanja Oleh-oleh di Balikpapan, Pasar Inpres Kebun Sayur Tempatnya, dari Cincin hingga Mandau
Adelia Rohani merupakan pemilik dari Cumi Koin.
Ia mengatakan, adanya Cumi Koin berawal dari usaha awal suaminya yaitu kerupuk mentah cumi pada tahun 2012.
Namun ia mengaku, peminat dari kerupuk mentah sendiri kurang.
Kemudian pada tahun 2014, ia berinovasi untuk mengemas cumi itu menjadi makanan siap makan.
Ia menuturkan, memilih cumi lantaran ingin mengangkat hasil laut yang jarang disentuh orang agar semuanya bisa terangkat.
"Balikpapan banyak hasil lautnya, namun cumi jarang diangkat, maka dari itu kita angkat biar semua terangkat," ujarnya.
Selain itu, cumi memiliki warna yang unik dan punya cita rasa yang gurih.
"Cumi juga gurih, jadi nggak terlalu banyak MSG," tambahnya.
Ibu beranak 2 ini menuturkan, kedua produknya baik kerupuk mentah maupun cumi koin ini masing-masing punya target pasar.
Kerupuk mentah dipatok harga 15.000, sedangkan Cumi Koin dihargai 12.000.
Sasaran pasar dari Cumi Koin ini adalah anak muda atau millenial.
Sementara kerupuk mentah cumi ini target pasarnya adalah ibu rumah tangga.
"Kalau cumi koin buat anak muda karena mereka sukanya yang praktis, sedangkan kerupuk mentah buat ibu-ibu yang masih sempat goreng-goreng," imbuh wanita berusia 32 itu.
Dalam proses pembuatannya, ia membagi tugas dengan suaminya.
Suaminya bertugas untuk proses produksi, sementara ia bertugas untuk memasarkan.
Semua proses produksinya dilakukan di rumah pribadinya yang terletak di KM 7, Batu Ampar, Balikpapan Utara.
Setiap hari ia selalu menyetok Cumi Koin sekira 100 bungkus, untuk antisipasi jika ada pesanan mendadak.
Ia memasarkan kedua produknya ini melalui sosial media, Gofood, Grabfood dan ditempatkan di toko oleh-oleh sekitar Balikpapan.
Wanita kelahiran Balikpapan ini menjelaskan, omset dari Cumi Koin sendiri lebih besar dari kerupuk mentah.
• VIDEO - Peye Kampoeng Timoer, Oleh-oleh Khas Kota Balikpapan
• 6 Daftar Gerai Roti O di Kota Balikpapan, Roti Manis yang Bisa Jadi Camilan atau Oleh-oleh
• 5 Mantau Khas Balikpapan yang Bisa Dijadikan Oleh-oleh hingga Menu Makan Siang
• Imbas Kenaikan Tarif Kargo, Pelaku UKM Oleh-oleh di Balikpapan Sepi Pesanan dari Luar Daerah
Ia menilai, Cumi Koin lebih diminati sehingga cepat laku, ia juga sering mengirim pesanan ke pulau Jawa yang akan dijual reseller.
Hal itu lantaran Cumi Koin ini beratnya lebih ringan jadi secara ongkos kirim lebih murah.
"Kalau 1 kardus Cumi Koin bisa muat 12 bungkus, sedangkan kerupuk mentah hanya muat 4 bungkus. Kalau ongkirnya sama tapi muatnya lebih banyak jadinya kan lebih murah ya," pungkasnya.
Ia juga berharap nantinya bisa mengirim Cumi Koin ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Semoga nanti bisa lebih luas lagi pengirimannya," tutupnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/adelia-rohani-berfoto-dengan-produknya-cumi-koin.jpg)