Kesehatan

Raffi Ahmad dan Rafathar Sama-sama Alami Fobia, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Semua orang pasti memiliki ketakutan akan sesuatu, namun jika ketakutan tersebut berlebihan, maka hal itu bisa dikatakan sebagai fobia

Editor: Nur Pratama
Instagram/@raffinagita1717
Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Rafathar liburan ke Australia 

TRIBUNKALTIM.CO- Semua orang pasti memiliki ketakutan akan sesuatu, namun jika ketakutan tersebut berlebihan,

maka hal itu bisa dikatakan sebagai fobia.

Anak-anak pun bisa mengalami fobia lo, Moms.

Seperti yang dialami oleh anak artis kawakan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rafathar.

Ramalan Zodiak Kesehatan Minggu 13 Oktober 2019: Aries Gagal Fokus, Virgo Mencoba Gaya Hidup Sehat

Usus Halus Wirato Dipotong 40 cm Setelah Alami Penusukan, Begini Pengaruhnya bagi Kesehatan

10 Manfaat Gerakan Sholat Bagi Kesehatan, Melancarkan Aliran Darah hingga Baik Bagi Kesuburan Wanita

Jika Raffi memiliki fobia dengan buah rambutan, Rafathar justru fobia dengan sayuran nih, Moms.

Raffi mengatakan bahwa putranya tersebut fobia dengan sayuran dan akan menangis ketakutan saat melihat atau bersentuhan dengan sayuran.

Namun, Raffi dan Nagita terus melatih Rafathar agar tak takut lagi dengan sayuran dengan terus membawa Rafathar ke pasar atau supermarket dimana Ia akan bertemu dengan berbagai jenis sayuran.

Tanda-tanda bahwa anak mengalami fobia adalah seperti serangan panik, sesak napas, berkeringat, pusing, gemetar, mati rasa, kedinginan, pusing dan bahkan ada yang sampai pingsan.

Melansir dari Stanfordchildrens, ada beberapa hal yang menyebabkan fobia pada anak lo, Moms.

Apa saja?

Faktor biologis

Otak memiliki bahan kimia khusus, yang disebut neurotransmitter, yang mengirim pesan bolak-balik untuk mengendalikan perasaan seseorang.

Serotonin dan dopamin adalah dua neurotransmiter penting dan jika rusak dapat menyebabkan perasaan cemas.

Faktor keluarga

Kecemasan dan ketakutan dapat diturunkan lo, Moms.

Sama seperti seorang anak dapat mewarisi rambut cokelat orang tua, mata hijau dan rabun jauh, seorang anak juga dapat mewarisi kecenderungan orang tua itu terhadap kecemasan yang berlebihan.

Sebagai contoh, orang tua yang menunjukkan rasa takut yang besar terhadap laba-laba, anaknya pun akan belajar untuk takut pada laba-laba.

Faktor lingkungan

Pengalaman traumatis seperti gigitan serangga yang menyakitkan atau lainnya yang dapat menciptakan pengalaman buruk pada anak dapat memicu timbulnya fobia.

Tapi Moms, jangan khawatir ketika anak ternyata mengalami fobia akan sesuatu.

Mengutip dari Childrensgospital, ada cara yang bisa Moms lakukan dalam menghadapi fobia anak:

1. Latih anak untuk mengatasi rasa takutnya

misalkan anak fobia akan ketinggian maka, Moms harus mencoba melatihnya untuk berani pada ketinggian secara bertahap.

2. Bicarakan dengan psikiater anak tentang fobia anak

Disukusi dengan psikolog atau psikiater anak sehingga anak akan mendapatkan perawatan yang tepat untuk fobia anak.

3. Ceritakan kepada orang lain tentang fobia anak

Dengan mengatakan fobia anak pada orang lain seperti guru sekolahnya, mungkin guru bisa membantu untuk mengatasi jika fobia anak kambuh di sekolah.

4. Beri dukungan dan jangan menghakimi anak

Bantu anak untuk mengatasi fobianya, jangan malah menghakimi atau melabelinya "cemen" atau "penakut".

Dengarkan setiap keluhan anak dan lakukan perawatan yang sudah direkomendasikan oleh psikiater anak.

5. Bertukar pikiran dengan orangtua lain

Sharing dengan orangtua yang juga memiliki anak dengan fobia tertentu memungkinkan Moms mendapatkan saran atau informasi mengenai fobia anak dari pengalaman-pengalaman mereka.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved