Polisi Pastikan Jasad Bayi yang Dikuburkan Dekat Sebuah Guest House di Samarinda Bukan Korban Aborsi

Terungkap fakta ternyata orok berusia 5 bulan, yang ditemukan di bawah pohon Cempedak, dalam kondisi masih merah dan basah adalah anak ke-3 pasutri

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
PENEMUAN - Lokasi penemuan orok di samping guest house Jalan Sultan Alimuddin (Pelita 5), RT 29, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Senin (14/10/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terungkap fakta ternyata orok berusia 5 bulan, yang ditemukan

di bawah pohon Cempedak, dalam kondisi masih merah dan basah adalah anak ke-3 pasutri. Bukan korban aborsi.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (14/10/2019) ditemukan jasad bayi dikubur dekat sebuah guest hous.

Jasad bayi itu dimakamkan, setelah lahir prematur atau sebelum waktunya.

Penemuan jasad janin yang baru dikuburkan di salah satu guest house, yang berada di Jalan Sultan

Sulaiman (Pelita 5), RT 29, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, sempat menghebohkan warga.

Janin dengan panjang sekitar 7 Cm tersebut, ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (14/10/2019). 

Jasad yang awal mula ditemukan oleh seorang warga bernama La Dedi, tepat di bawah pohon Cempedak,

tersebut ternyata bukanlah hasil dari hubungan gelap atau aborsi, melainkan buah hati dari pasangan

suami istri yang lahir ketika sang Ibu merasakan sakit perut, dan ketika itu pula janin yang belum genap 9 bulan lahir.

Karena kondisi kandungan belum siap untuk melahirkan, maka janin pun dinyatakan lahir tak bernyawa,

dan kemudian dimakamkan oleh pasutri di lokasi tersebut.

Kapolsek Samarinda Kota AKP Yuliansyah mengungkapkan, pada saat ke lokasi penemuan untuk

penyelidikan lebih lanjut, dengan bermodalkan beberapa barang bukti yang diamankan, jajarannya

berhasil menemukann orang tua dari janin tersebut.

"Jadi Ibu dari janin tersebut sudah kami temukan, dan memang lokasi rumahnya tidak jauh dari lokasi

ditemukannya janin itu," ungkap AKP Yuliansyah, Selasa (15/10/2019).

Janin yang telah dikubur kurang dari 24 jam itu, dengan dibungkus kaos putih oleh orang tuanya itu,

sebelumnya diketahui oleh pemilik guest house

Karena curiga melihat pasutri tersebut, akhirnya pemilik guest house meminta petugas kebersihan untuk

membongkar kembali kuburan yang telah bersemayam janin tersebut.

Ketika mengetahui kuburan berisi janin, sehingga membuat mereka melapor tentang adanya penemuan bayi.

"Pemilik guest house itu curiga, saat melihat pasutri itu menguburkan benda mencurigakan, setelah

keduanya pergi, pemilik itu meminta petugas kebersihan ditempatnya untuk membongkar.

Nah setelah menemukan jasad janin, barulah mereka melapor, dengan dugaan adanya kesengajaan membuang janin," jelasnya.

AKP Yuliansyah mengatakan, bahwa itu bukanlah unsur kesengajaan, akan tetapi memang karena janin

lahir dalam kondisi tak bernyawa dan belum cukup umur, maka dengan berat hati, kedua pasutri yang

telah memiliki 2 anak tersebut memakamkan jasad anak ke tiganya.

"Tidak ada unsur kesengajaan, orang mereka punya 2 anak, jadi ga mungkin dibunuh. Situasinya memang

janin itu tidak dalam kondisi dapat diupayakan untuk hidup, maka dengan berat hati dimakamkan.

Tapi karena mungkin tidak ada biaya, jadi pemakamannya juga sederhana," tuturnya. (m07)

 

Baca Juga;

Dihamili Ayah dan Layani Temannya, Gadis 19 Tahun Ini Diminta Cari Pacar untuk Jadi Bapak Janinnya

10 Buah yang Wajib di Konsumsi Bagi Ibu Hamil, agar Janin Tetap Sehat

Yuningsih Melahirkan Kembar Empat, Awalnya Mengira Hanya Dua Janin

Siswa di SMK Campalagian, Sulbar Heboh, Gara-gara Janin Ditemukan di Ruang Kelas

Cut Meyriska Dibawa ke Rumah Sakit, Simak Reaksi Roger Danuarta Saat Istrinya Singung Soal Janin

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved