Polisi Pastikan Jasad Bayi yang Dikuburkan Dekat Sebuah Guest House di Samarinda Bukan Korban Aborsi
Terungkap fakta ternyata orok berusia 5 bulan, yang ditemukan di bawah pohon Cempedak, dalam kondisi masih merah dan basah adalah anak ke-3 pasutri
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terungkap fakta ternyata orok berusia 5 bulan, yang ditemukan
di bawah pohon Cempedak, dalam kondisi masih merah dan basah adalah anak ke-3 pasutri. Bukan korban aborsi.
Diberitakan sebelumnya, pada Senin (14/10/2019) ditemukan jasad bayi dikubur dekat sebuah guest hous.
Jasad bayi itu dimakamkan, setelah lahir prematur atau sebelum waktunya.
Penemuan jasad janin yang baru dikuburkan di salah satu guest house, yang berada di Jalan Sultan
Sulaiman (Pelita 5), RT 29, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, sempat menghebohkan warga.
Janin dengan panjang sekitar 7 Cm tersebut, ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (14/10/2019).
Jasad yang awal mula ditemukan oleh seorang warga bernama La Dedi, tepat di bawah pohon Cempedak,
tersebut ternyata bukanlah hasil dari hubungan gelap atau aborsi, melainkan buah hati dari pasangan
suami istri yang lahir ketika sang Ibu merasakan sakit perut, dan ketika itu pula janin yang belum genap 9 bulan lahir.
Karena kondisi kandungan belum siap untuk melahirkan, maka janin pun dinyatakan lahir tak bernyawa,
dan kemudian dimakamkan oleh pasutri di lokasi tersebut.
Kapolsek Samarinda Kota AKP Yuliansyah mengungkapkan, pada saat ke lokasi penemuan untuk
penyelidikan lebih lanjut, dengan bermodalkan beberapa barang bukti yang diamankan, jajarannya
berhasil menemukann orang tua dari janin tersebut.
"Jadi Ibu dari janin tersebut sudah kami temukan, dan memang lokasi rumahnya tidak jauh dari lokasi
ditemukannya janin itu," ungkap AKP Yuliansyah, Selasa (15/10/2019).
Janin yang telah dikubur kurang dari 24 jam itu, dengan dibungkus kaos putih oleh orang tuanya itu,
sebelumnya diketahui oleh pemilik guest house.
Karena curiga melihat pasutri tersebut, akhirnya pemilik guest house meminta petugas kebersihan untuk
membongkar kembali kuburan yang telah bersemayam janin tersebut.
Ketika mengetahui kuburan berisi janin, sehingga membuat mereka melapor tentang adanya penemuan bayi.
"Pemilik guest house itu curiga, saat melihat pasutri itu menguburkan benda mencurigakan, setelah
keduanya pergi, pemilik itu meminta petugas kebersihan ditempatnya untuk membongkar.
Nah setelah menemukan jasad janin, barulah mereka melapor, dengan dugaan adanya kesengajaan membuang janin," jelasnya.
AKP Yuliansyah mengatakan, bahwa itu bukanlah unsur kesengajaan, akan tetapi memang karena janin
lahir dalam kondisi tak bernyawa dan belum cukup umur, maka dengan berat hati, kedua pasutri yang
telah memiliki 2 anak tersebut memakamkan jasad anak ke tiganya.
"Tidak ada unsur kesengajaan, orang mereka punya 2 anak, jadi ga mungkin dibunuh. Situasinya memang
janin itu tidak dalam kondisi dapat diupayakan untuk hidup, maka dengan berat hati dimakamkan.
Tapi karena mungkin tidak ada biaya, jadi pemakamannya juga sederhana," tuturnya. (m07)
Baca Juga;
• Dihamili Ayah dan Layani Temannya, Gadis 19 Tahun Ini Diminta Cari Pacar untuk Jadi Bapak Janinnya
• 10 Buah yang Wajib di Konsumsi Bagi Ibu Hamil, agar Janin Tetap Sehat
• Yuningsih Melahirkan Kembar Empat, Awalnya Mengira Hanya Dua Janin
• Siswa di SMK Campalagian, Sulbar Heboh, Gara-gara Janin Ditemukan di Ruang Kelas
• Cut Meyriska Dibawa ke Rumah Sakit, Simak Reaksi Roger Danuarta Saat Istrinya Singung Soal Janin