Prabowo Dikabarkan Bergabung Jokowi, Begini Respons Titiek Soeharto dan Keluarga Cendana
Kabar Prabowo akan bergabung dengan pemerintahan Jokowi juga mendapat respons dari keluarga Cendana dan Titiek Soeharto
TRIBUNKALTIM.CO - Jelang pelantikan Presiden, kabar Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi kian kencang berembus.
Kabar ini bahkan semakin kencang berembus setelah Prabowo dan Jokowi bertemu di Istana Negara baru-baru ini.
Mudrick Sangidoe Koordinator Eks Relawan Prabowo-Sandi membeberkan respons dari pihaknya, setelah mengetahui kabar terkait pilihan politik Prabowo Subianto yang ingin merapat ke pemerintah.
• Mengungkap Dalang Aksi 22 Mei, Neta S Pane Minta Polisi Periksa Keterlibatan Titiek Soeharto
• Titiek Soeharto Kenang Hari Lahir Sang Ayah, Presiden RI ke-2 Soeharto Lewat Video From Zero to Hero
• Ikut Demo di Depan Kantor Bawaslu, Titiek Soeharto Mengaku Harus Loncat Pagar
• Dampingi Prabowo di Solo, Titiek Soeharto: Piye Kabare? Penak Zaman Bapakku Toh?
Diungkapkan oleh Mudrick Sangidoe dalam wawancara ekslusif dengan Tribunnews.com, Mudrick mengaku belum mempunyai kesempatan bertemu Prabowo secara langsung untuk menyampaikan penolakannya.
"Kalau melihat kronologisnya, saya lihat (Prabowo Subianto) arahnya ya ke sana," ungkap Mudrick.
Diungkapkan Mudrick, kegelisahan relawan terkait rencana merapatnya Prabowo Subianto ke pemerintah, rencananya akan dijawab Prabowo Subianto 17 Oktober 2019 mendatang.
"Kemarin Pak Prabowo menyampaikan tanggal 17 Oktober baru mau menjawab, mestinya kalau menjawab itu ada dua kemungkinan itu," jelas Mudrick.
"Satu menerima, ya dua menolak, ya mudah-mudahan menolaknya karena menolak bagian menteri saja itu," ungkapnya.
Diungkapkan oleh Mudrick, ia juga sudah memberikan surat terkait keinginan relawan untuk bertemu.
Menyoal keputusan Prabowo Subianto yang ingin merapat ke pemerintah, Mudrick mengungkapkan bahwa Titiek Soeharto juga memberikan responnya.
"Termasuk bu Titiek itu memberikan respon keras," jelas Mudrick.
"Banyak dari Cendana yang kayak gitu, kalau semua ikut pemerintah siapa yang jadi oposisi," tegas Mudrick.
Berikut videonya :
Sempat Dampingi Prabowo saat Pilpres 2019
Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto sempat menyapa para pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019).
Saat menyapa, Titiek menanyakan kabar para warga yang hadir di kampanye akbar itu.
"Piye kabare (bagaimana kabarnya), Jawa Tengah?" ujar putri dari Presiden kedua RI Soeharto itu. Kehadiran Titiek disambut sorak dan tepuk tangan para pendukung Prabowo.

Lantas Titiek kembali berseloroh, "Piye kabare? Penak zaman bapakku toh (lebih enak zaman bapak saya kan)?"
Titiek pun tertawa di atas panggung setelah mengucapkan kelakar itu. Begitu juga dengan ribuan pendukung Prabowo yang hadir di Stadion Sriwedari.
Menurut jadwal, Prabowo akan menghadiri kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Rabu (10/4/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
Seperti diketahui, Solo merupakan kampung halaman sekaligus salah satu salah satu basis pendukung calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
Pada Pilpres 2014, Jokowi menang telak dari Prabowo dengan perolehan suara sebesar 84 persen. Pilpres kali ini, Jokowi menargetkan perolehan suara di atas 90 persen.
Karpet Merah bagi Gerindra dan Penantian Sikap Prabowo
Sejumlah partai politik koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memberi karpet merah bagi Partai Gerindra yang disebut-sebut ingin bergabung.
Meski penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi, namun sejumlah pimpinan parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf menyatakan, tidak keberatan apabila Gerindra bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan.
Setelah bertemu dengan Presiden Jokowi pada Jumat (11/10/2019) lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik ke beberapa ketum parpol.
Minggu (13/10/2019) malam lalu, Prabowo bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediaman Paloh, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan, itu Prabowo dan Paloh membahas agenda politik setelah pemilu dengan menyamakan persepsi untuk menghadapi tantangan lima tahun ke depan.
Sementara, Paloh mengatakan, tidak mempermasalahkan semisal Gerindra merapat ke koalisi.
Asalkan satu semangat untuk mengedepankan kepentingan nasional dan memiliki kesepahaman visi dan misi dengan partai-partai pengusung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Safari politik Prabowo berlanjut ke ketum parpol lainnya.
Senin (14/10/2019) malam, Prabowo menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
Pertemuan sekitar dua jam itu dilangsungkan di kantor DPP PKB, jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.
Seusai memberikan keterangan terkait pertemuan, Cak Imin sempat ditanya wartawan tentang sikapnya apabila Gerindra bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.
Cak Imin mengatakan, pihaknya sama sekali tidak keberatan jika Partai Gerindra bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah dan kadernya masuk ke dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Iyalah, enggak apa-apa. Yang namanya kerja sama untuk kepentingan rakyat, di mana saja, siap di mana saja," ujar Muhaimin.
Muhaimin mengatakan, dirinya akan mendukung segala bentuk kerja sama yang menuju pada pembaruan dan perbaikan bangsa.
"Ya, semua aspek yang menuju pembaruan dan perbaikan bangsa kita akan lakukan kerja sama," tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menegaskan bahwa partainya akan siap membantu jika kader Gerindra diminta Presiden Joko Widodo masuk dalam kabinet.
Namun ia juga mengatakan, Partai Gerindra akan siap membantu pemerintah meski tidak berada dalam kabinet.
"Kalau memang kita dibutuhkan kita siap. Tapi kita di luar (kabinet) pun kita siap membantu. Kita siap mendukung," kata Prabowo.
Sikap PDI Perjuangan Selain Nasdem dan PKB, sikap yang sama juga ditunjukkan oleh PDI-Perjuangan.
Ketua DPP PDI-Perjuangan Ahmad Basarah menuturkan bahwa partainya tidak keberatan jika Partai Gerindra bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah dan masuk dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menegaskan bahwa di dunia maya bisa dengan mudah ditemukan propaganda nilai-nilai dan budaya asing. (Dok. MPR RI) Basarah menegaskan, Presiden Jokowi mempunyai hak prerogatif untuk memilih orang-orang sebagai menterinya.
"PDI Perjuangan mempersilakan apapun keputusan Pak Jokowi untuk menyusun kabinet yang akan dipimpinnya, termasuk di antaranya melibatkan partai di luar Koalisi Indonesia Kerja, itu adalah wewenang prerogatif presiden," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).
"PDI-P menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai komposisi kabinet kepada keputusan politik dari presiden Joko Widodo," tutur dia.
Basarah meyakini Presiden Jokowi telah memiliki pertimbangan dalam menyusun kabinetnya.
Termasuk, mempertimbangkan kekuatan politik Partai Gerindra dalam memperkuat posisi pemerintah.
"Ya saya kira dalam konteks semacam itu ketika Pak Jokowi mempertimbangkan kekuatan Gerindra akan memperkuat kekuatan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin terutama menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang bekerja di masyarakat kita," kata Basarah.
"Saya kira kita memberikan apresiasi terhadap keputusan politik itu. Tapi sekali lagi kami tidak dalam posisi mendorong atau menolak karena hal tersebut sepenuhnya wewenang hak preogratif Presiden Joko Widodo," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Penentuan Prabowo
Meski boleh dibilang tidak ada halangan lagi bagi Gerindra untuk bergabung ke koalisi pendukung pemerintah, Prabowo belum memutuskan sikap resminya, apakah akan bergabung atau tidak.
Ia disebut akan segera menyatakan sikap resmi partainya selama lima tahun ke depan, dalam waktu dekat.
Dalam Rapat Kerja Nasional 15 hingga 17 Oktober 2019 mendatang, Prabowo akan memutuskan apakah Partai Gerindra akan tetap menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Rakernas Partai Gerindra digelar sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2019.
"Pak Prabowo akan menyampaikan sikap politik beliau secara resmi setelah mendengar lebih banyak masukan dari para pimpinan Gerindra dari seluruh Indonesia melalui Rakernas Partai Gerindra," ujar juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui pesan singkat, Rabu (9/10/2019).
Rencananya Rakernas Partai Gerindra akan digelar di kediaman Prabowo di Hambalang.
Prabowo akan mengundang seluruh pimpinan DPP dan pimpinan perwakilan daerah Partai Gerindra untuk dimintai pendapatnya.
"Kan orang lagi menunggu, apakah kita beroposisi, istilah saya, akan menjadi mitra kritis, atau jadi mitra internal atau dalam pemerintahan," kata Dahnil.
"Itu akan diputuskan sekitar tanggal 17 Oktober, karena nanti Pak Prabowo akan mendengar masukan dari pimpinan partai dari seluruh Indonesia ini," tutur dia.
• Edhy Prabowo disebut Calon Menteri Jokowi, ini kata Mantan Atlet Silat & Anak Buah Prabowo Subianto
• Nama-nama Calon Menteri Jokowi Bocor, di Kop Surat ada Foto Joko Widodo - Maruf Amin
• 6 Politisi Gerindra Diisukan Jadi Calon Menteri Jokowi dari Prabowo Subinato Hingga Rahayu Saraswati
• Jelang Pelantikan Presiden dan Pengumuman Menteri Jokowi, Ruhut Sitompul tak Pernah Matikan HP
(Tribun-Video.com/Nila)