OTT KPK di Kalimantan Timur
OTT KPK di Kalimantan Timur, Pejabat di Balikpapan Ini Tersangkut, Diduga Ada Transferan Uang
OTT KPK melibatkan pejabat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat wilayah tiga titik di antaranya di Balikpapan.
Febridiansyah mengatakan, pemberi suap mentransferkan uang secara periodik pada rekening milik perantara.
Kemudian ATM-nya diberikan kepada pihak penerima.
• Pejabat Tinggi Bontang Benarkan Pengusaha asal Bontang Terjerat OTT KPK
"Nah uang di ATM itulah yang diduga diugunakan pihak penerima," kata dia.
Sampai dengan saat ini, ujar Febridiansyah, diduga sudah diterima sekitar Rp 1,5 miliar.
"Penerimaan ini diduga terkait paket pekerjaan jalan multiyears senilai Rp 155 miliar di sana.
Jadi bagian dari proyek Kementerian PUPR di Jakarta. Itu informasi awal yang bisa kami sampaikan," ujar dia.
Katanya, Rabu (16/10/2019) besok pada penerbangan pagi segera dibawa pihak-pihak yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke Gedung Merah Putih KPK.
"Jadi yang diamankan juga buku bank dan ATM karena memang transaksinya tidak melalui cara konvensional," kata Febridiansyah.
• Di Instagram, Sandiaga Uno Kembali ke Gerindra, Sinyal Kuat Kursi Menteri Kabinet Jokowi-Maruf?
Kali Ini Gubernur Kaltim benarkan OTT KPK di Wilayahnya
Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan alias OTT KPK terhadap dua orang di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (15/10/2019).
Aksi OTT KPK terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.
Dua orang berhasil diamankan dalam aksi OTT KPK di Kalimantan Timur, kaltim.
Mereka adalah ATS, Staf Balai Pelaksana Jalan Nasional atau BPJN Wilayah XII Kaltim, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat alias Kementerian PUPR dan H, kontraktor proyek di Kementerian PUPR.
Dua orang tersebut diduga pelaku Korupsi, ditangkap tim Penyidik KPK di salah satu kantor, Jalan Tengkawang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Penangkapan diduga terkait Korupsi proyek pembangunan jalan Samarinda Bontang senilai Rp 12 miliar.