Pilkada Kaltara

Jelang Pilkada Kaltara, Udin Hianggio Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Irianto Lambrie

Pilkada Kaltara, pernah ribut, Udin Hianggio sebut mustahil kembali pasangan dengan Irianto Lambrie, yang saat ini jabat Gubernur Kaltara

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rafan Arif Dwinanto
tribunkaltim.co/Muhammad Fachri Ramadhani
Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Udin Hianggio saat main tenis di lapangan A Yani, Tanjung Selor Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pilkada Kaltara, pernah ribut, Udin Hianggio sebut mustahil kembali pasangan dengan Irianto Lambrie, yang saat ini jabat Gubernur Kaltara.

Udin Hianggio,Wagub Kaltara saat ini, menyatakan mustahil berpasangan kembali dengan Irianto Lambrie pada Pilkada Kaltara 2020.

Diketahui, pasangan Irianto Lambrie dan Udin Hianggio memenangkan Pilkada Kaltara, 2015 lalu.

 Merapat ke Jokowi, Rocky Gerung Ucapkan Kalimat Tak Pantas ke Prabowo Subianto dan Indonesia

 Video Viral di Facebook, 11 Tahun Pacaran, Pria Ini Datang ke Nikahan Mantan Berderai Air Mata

 Fakta OTT KPK di Kalimantan Timur, Respon Gubernur, Kontraktor Bontang, dan Proyek Jalan Rp 155 M

Saat ini, Irianto Lambrie menjabat sebagai Gubernur Kaltara.

"Saya maju bersama dia, itu kan hal yang bagi saya sangat-sangat tak mungkin, mustahil," kata Udin Hianggio, setengah tertawa.

Lebih lanjut, Udin Hianggio membeberkan beberapa tahun belakangan ini komunikasi antar keduanya tidak dapat dikatakan baik-baik saja.

Ia merasa posisi Wakil Gubernur tak diberdayakan sebagaimana mestinya oleh gubernur.

Berangkat dari sana lah sikap politik jelang Pilkada Kaltara 2020 berubah.

"Kalian tahulah (kami) pernah ribut, sampai Mendagri turun tangan," tuturnya sembari tersenyum tipis.

Bila skema politik ini terjadi maka, kandidat petahana ini bakal membentuk poros masing-masing di gelaran Pilkada Kaltara, 2020 mendatang.

Disinggung kesiapan untuk bertarung, lantaran bakal berada di jalur berseberangan mengincar kursi orang nomor 1 di Kaltara, Dewan Penasehat Partai Hanura Kaltara ini mengaku siap.

"Kalau saya berharap, orang Kaltara bersatu, sama-sama berpikir mana yang terbaik.

Megacu ke sana, bila head to head, insya alloh jelas.

Ini dorongan masyarakat.

Mereka ingin melihat saya maju, bukan keinginan saya," ungkapnya.

Mantan ketua DPRD Tarakan 2 periode ini tampak menjaga kesehatannya dengan baik, bila tak ada kegiatan ia selalu menyempatkan bermain tenis pada sore hari.

Di usianya yang menginjak angka 73 tahun, bukan hal mudah untuk berlari mengejar bola yang memantul.

Mengayunkan raket tenis, termasuk memukul bola hingga melewati jaring yang berada di tengah lapangan.

Namun hal itu bisa dilakukan seorang Udin Hianggio.

Bila malam hari ia mengaku mengasah kemampuan berpikirnya dengan main catur.

Di dalam rumah jabatannya terdapat sebuah meja ukuran sekira 60x80 cm, yang alasnya serupa papan catur.

Bila ada kerabat, ia suka mengobrol sambil bermain permainan yang menguras pikiran tersebut.

"Olahraga fisik tenis, itu sore hari.

Selama gak ada kegiatan sore, pasti main.

Malamnya, untuk menjaga otak ya catur," tutur pria yang mengaku sudah mengurangi makan malam beberapa tahun belakangan ini. 

Dua pasangan calon gubernur/wakil gubernur Kaltara Jusuf SK-Martin Billa dan Irianto Lambrie-Udin Hianggio bergandengan tangan usai pengundian nomor urut pasangan calon di Gedung Wanita Bulungan, 25 Agustus 2015.
Dua pasangan calon gubernur/wakil gubernur Kaltara Jusuf SK-Martin Billa dan Irianto Lambrie-Udin Hianggio bergandengan tangan usai pengundian nomor urut pasangan calon di Gedung Wanita Bulungan, 25 Agustus 2015. (Tribunkaltim.co, M Arfan)

Maju di Usia 73 Tahun

Meski usia 73 tahun, Udin Hianggio kembali maju ke Pilkada Kaltara, mengabdi di provinsi termuda.

Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Udin Hianggio memastikan niatnya maju Pilkada Kaltara 2020 mendatang.

Menurut Udin Hianggio, dorongan masyarakat masih begitu besar menginginkan dirinya memimpin Kalimantan Utara.

 Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Polres Balikpapan Buat Analisa Intelejen Tepis Ancaman Radikal

 Waspada 8 Gejala Awal Gagal Ginjal ini, Dari Kulit Gatal Hingga Keram Otot

 INILAH Foto-foto Para Pelaku Crosshijaber yang Viral di Media Sosial Instagram & Twitter, Hati-hati!

Hal itu dikemukakan Udin Hianggio saat bersua Tribunkaltim.co, di rumah jabatannya.

Sama seperti 4 tahun lalu, sebelum dirinya dipinang Irianto Lambrie maju Pilkada Kaltara 2015.

Ia mengaku tak pernah terpikir maju dalam kontestasi Pilkada Kaltara.

Mantan Ketua DPRD Tarakan 2 periode yang saat ini berumur 73 tahun ini, sebenarnya ingin istirahat dalam dunia politik.

Bermain bersama anak-cucu, menghabiskan masa tua jadi tujuannya kala itu.

Namun, tetap saja hal itu urung terjadi lantaran banyak suara masyarakat menginginkannya memimpin provinsi paling muda di Indonesia ini.

Dalam batinnya, ia merasa berdosa apabila menolak keinginan tersebut.

Dengan tubuh yang masih sehat, namun memutuskan berhenti mengabdi bagi masyarakat.

Akhirnya ia pun bergandengan dengan Irianto Lambrie, yang kemudian berhasil memenangkan Pilkada Kaltara, waktu itu.

Hingga saat ink memimpin pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara.

"Sama seperti sekarang (2019).

Kalau pikir pribadi, maunya istirahat.

Tapi karena banyak dorongan, panggilan jiwa. Saya maju (Pilkada)," tuturnya.

Udin Hianggio yang saat ini merupakan Dewan Penasehat Partai Hanura Kaltara, mengaku turut berpartisipasi dalam beberapa penjaringan bacalon Pilkada Kaltara.

Seperti di PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PAN, dan Demokrat.

Bila Partai Hanura solid mengusung Udin Hianggio, maka Wakil Gubernur Kalimantan Utara ini cukup mencari 1 partai lagi yang minimal memiliki 2 kursi di parlemen.

Sebab, di DPRD Kaltara, Partai Hanura memeroleh 5 kursi di Pileg 2019 lalu.

Butuh 7 kursi apabila hendak mengusung kandidat bacalon di Pilkada Kaltara 2020 mendatang, berdasarkan aturan penyelenggara Pemilu.

"Tinggal cari 1 partai sudah, 7 kursi.

Hanura 5, semua partai wajib koalisi di (Pilkada) Kaltara," ungkapnya.

Selain dorongan masyarakat, kebulatan tekad dirinya maju dalam kontestasi politik 2020, tak lain melihat belum adanya dampak perubahan yang dirasakan masyarakat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini.

Kendati Udin Hianggio di lingkaran pemerintah yang memimpin saat ini, sebagai Wakil Gubernur, ia tak ragu membeberkan berbagai kekurangan pemerintah.

Dirinya pun saat ini mengaku intens melakukan komunikasi politik dengan seluruh partai yang ada di Kalimantan Utara.

Soal pendamping, ia menyerahkan seluruhnya kepada partai yang berniat mendukung keinginannya bertarung di Pilkada Kaltara 2020 mendatang.

"Saya serahkan ke partai yang dukung kami, siapa yang bakal mendampingi.

Tetap pakai survei.

Mana yang terbaik, itu jadi pegangan.

Bukan keinginan nekat maju.

Bagaimana maju memenangkan pertarungan," ungkapnya. 

Dua pasangan calon gubernur/wakil gubernur Kaltara Jusuf SK-Martin Billa dan Irianto Lambrie-Udin Hianggio bergandengan tangan usai pengundian nomor urut pasangan calon di Gedung Wanita Bulungan, 25 Agustus 2015.
Dua pasangan calon gubernur/wakil gubernur Kaltara Jusuf SK-Martin Billa dan Irianto Lambrie-Udin Hianggio bergandengan tangan usai pengundian nomor urut pasangan calon di Gedung Wanita Bulungan, 25 Agustus 2015. (Tribunkaltim.co, M Arfan)

Irianto Lambrie Kembalikan Formulir

Usai mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon (balon) Gubernur Kaltara di Partai Demokrat di Tanjung Selor, Irianto Lambrie kembali mengembalikan formulir pendaftaran balon ke Partai Nasdem, Sabtu (12/10/2019) di Kantor DPW Partai Nasdem di Kotap Tarakan.

Irianto Lambrie mengembalikan formulir dengan menyerahkan langsung kepada Sekretaris DPW Partai Nasdem Provinsi Kaltara, Supaad Hadianto.

Supaad mengungkapkan, sejauh ini ada 5 orang yang mendaftar sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara.

Adapun yang telah mendaftar antara lain, Irianto Lambrie, Jusuf SK, Sabrin Sanyong, dan Ingkongala.

"Dari 5 orang balon yang mengambil formulir, baru pak Irianto Lambrie orang pertama yang mengembalikan formulir ke Partai Nasdem," ucapnya.

Menurut Supaad, sebenarnya tidak ada syarat bakal calon Gubernur Kaltara yang bersangkutan harus menyerahkan sendiri pengembalian formulir.

Sebab, kalaupun diwakilkan, itu tidak masalah dan diperbolehkan.

"Tapi alangkah baiknya balon bersangkutan yang langsung menyerahkan kembali formurlir.

Sebab ini menunjukkan bukti keriusan balon yang bersangkutan," ucapnya.

Supaad menegaskan, untuk nantinya nama balon yang akan dipilih Partai Nasdem pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Nasdem.

"Nantinya ada tiga nama balon gubernur dan wakil gubernur yang kami lserahkan kepada DPP Partai Nasdem untuk dipilih maju di pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara," ujarnya.

Supaaad menambahkan dalam pengambilan dan pengembalian formulir balon gubernur dan wakil gubernur tidak ada mahar bagi Partai Nasdem.

"Kalau ada oknum Partai Nasdem yang meminta mahar kepada balon, kami tindak tegas dengan melakukan pemecatan kepada oknum yang bersangkutan. Jadi kami tidak menerima mahar dari para balon," tegasnya

Sementara Juru Bicara Irianto Lambrie, Ricky Valentino, mengatakan, ada 7 parpol yang didaftar Irianto Lambrie. Dari 7 Parpol sudah 4 Parpol yang dikembalikan formulirnya.

"Empat parpol ini ada PDI Perjuangan, PPP, Demokrat dan terakhir ini Partai Nasdem.

Untuk pengembalian formulir Pak Irianto sendiri yang hadir dan menyerahkannya langsung," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved