Pilkada Bontang

Basri Rase Meminta Jangan Membuat Akun Anonim Kampanye di Media Sosial, Sebar Ujaran Kebencian

Basri Rase Meminta Jangan Membuat Akun Anonim Kampanye di Media Sosial, Sebar Ujaran Kebencian.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/BudiSusilo
ILUSTRASI - Penggunaan media sosial sekarang ini membahayakan jika penggunaannya cenderung ujaran kebencian. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG -- Kandidat Wakil Walikota, Kalimantan Timur, Basri Rase mengajak seluruh pendukungnya berkampanye secara bijak, termasuk di media sosial

Ketua DPC PKB Bontang ini meminta agar seluruh elemen pendukung tak menyampaikan ujaran kebencian dan isu SARA selama berkampanye di media sosial maupun di lingkungan sekitarnya.

"Tolong jangan ada yang menyebarkan ujaran kebencian dan SARA di manapun, khususnya di media sosial," ujar Basri saat menyampaikan orasi politiknya di Hotel Akbar baru-baru ini.

Menurut Basri, kader PKB dikenal sebagai pribadi yang bijak dan bertanggung jawab dalam berpolitik.

Untuk itu, ia berharap para kader dan pendukung mampu mengkampanyekan pasangan duet Adi Darma - Basri Rase melalui cara-cara yang baik.

Pemprov Tolak Hoax dan Ujaran Kebencian Pasca Pemilu 2019

Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Ini Cuitan-cuitan Dandhy Dwi Laksono yang Dipersoalkan

Mustofa Nahrawardaya Kini tak Ditahan Kepolisian, Penangguhan Penahanan Ujaran Kebencian Disetujui

"Mari kita berkampanye secara bijak sampaikan kebenaran bukan kebohongan di ruang-ruang publik," ujar Basri.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pendukungnya menciptakan suasana kondusif selama momen Pilkada ini.

Selama kampanye ia mengharapkan narasi-narasi yang disuarakan terkait ide dan gagasan pembangunan, bukan hal-hal negatif yang menjelekkan kandidat lainnya.

Dia juga mengingatkam agar seluruh pendukung dan kader PKB tak membuat akun anonim di sosial media.

Menurutnya, kader PKB merupakan orang yang berani bukan pengecut dalam mengkampanyekan jagoan mereka.

"Tidak ada kader PKB tak berani muncul, jangan buat akun anonim selama berkampanye mari kita tunjukkan diri untuk bersuara kebenaran," katanya. 

Anak Muda Mesti Bijak Media Sosial

Sisi lainnya, pemberitaan sebelumnya yang ditayang dalam Tribunnews.com soal bijak media sosial

Mengutip dari Tribunnews.com, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Rosarita Niken Widiastuti dihadapan ratusan anak muda.

Yang menjadi peserta dalam kegiatan Forum Sosialisasi Pemilihan Umum mengingatkan.

Agar generasi milenial bijak dalam menggunakan media sosial, terutama di tengah tahun politik.

Niken menegaskan, masa depan anak-anak muda Indonesia.

Saat ini berada di jari-jari mereka dalam menggunakan media sosial.

Perlu diketahui oleh seluruh anak muda di Indonesia.

Saat ini kalau hendak mencari kerja, baik di swasta maupun pemerintahan.

Rekam jejak digital akan menjadi salah satu pertimbangan.

Maka berhati-hatilah menggunakan jari-jari dalam bermedia sosia,” himbau Niken, Jumat (1/3/2019).

Niken menjelaskan, kendati sudah dihapus di masing-masing akun media sosial.

Seperti Facebook dan Twitter, rekam jejak digital tidak akan pernah terhapus secara utuh.

Melalui teknologi bernama Artifisial Intelligent System (AIS).

Semua riwayat atau rekam jejak digital per akun akan tetap terekam.

Ketika sudah ikut tes tertulis (lamaran kerja), terakhir kita akan melihat rekam jejak digital ini.

Kalau dari rekam jejak digital ini para pencari kerja ditemukan terbiasa membuat

"Atau mengeshare informasi hoax dan ujaran kebencian maka dipastikan tidak akan diterima,” tegas Niken.

Pada kesempatan itu ia juga membeberkan, pemerintah bekerja sepanjang waktu untuk melakukan tracking dan deteksi informasi hoax dan konten negatif.

Kendati sudah bekerja keras, Niken mengakui penyebar berita hoax sangat canggih dalam bekerja.

Satu menit saja luput dari blokiran, langsung tersebar luas dan viral.

Namun melalui sistem yang dimiliki saat ini, pemerintah bisa mendeteksi siapa penyebar berita hoax pertama.

Dan melakukan pemblokiran jika ada laporan yang masuk ke pihaknya.

Untuk memblokir akun itu ada mekanismenya, harus ada laporan dari masyarakat.

Untuk itu, silakan masyarakat jika mendapat informasi yang tidak jelas.

Isinya caci maki.

"Silakan adukan ke konten aduan di website Kemenkominfo,” pesan Niken.

Melalui kegiatan ini, Niken juga berpesan agar anak-anak muda ikut berpartisipasi aktif dalam Pemilu sebagai pemilih yang cerdas.

Rapper tanah air Igor “Saykoji” juga memiliki pesan khusus bagi anak-anak muda agar menjadi pemilih cerdas dalam Pemilu Serentak 2019.

“Kuncinya adalah untuk menjadi pemilih yang cerdas, anak muda harus “aware” dengan politik.

Kalau kita kepengin Indonesia jadi lebih baik, kalau care dengan Indonesia.

"Kita harus optimis, jangan apatis. Ayo memilih ( Pemilu 2019), karena masa depan Indonesia ada di tangan kita semua,” ujar Igor.

(Tribunkaltim.co/Ichwal Setiawan)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved