Calon Menteri Jokowi Periode 2, Beredar di WhatsApp Nama Mahfud MD jadi Jaksa Agung, Simak Profilnya

Ada calon Menteri Jokowi periode 2, berbedar di WhatsApp, Disebut nama Mahfud MD jadi Jaksa Agung. Simak profil ya

Editor: Budi Susilo
KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Mantan Ketua Mahkamah Komstitusi (MK) Mahfud MD saat memberikan keterangan kepada wartawan di Cafe De Tambir, Kotagede, Yogyakarta, Minggu (15/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ada calon Menteri Jokowi periode 2, berbedar di WhatsApp, Disebut nama Mahfud MD jadi Jaksa Agung. Simak profil ya. 

Sebelum ada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden atau Wapres, Joko Widodo atau Jokowi dan Maruf Amin telah beredar nama-nama calon menteri. 

Sebut saja Mahfud MD, yang digadang-gadangkan masuk bursa calon Menteri

Seperti apa tanggapan istri Mahfud MD jika jadi Jaksa Agung?

Nama istri Mahfud MD ini adalah Zaizatoen Nihajati.

Telah tersebar bocoran terbaru daftar Menteri Kabinet Kerja Jokowi - Maruf Amin Periode 2019-2024

Dalam sebuah pesan siaran WhatsApp, susunan kabinet beserta menteri periode 2019-2024 santer tersebar.

Sejumlah nama Menteri dan wakilnya tertulis dengan jelas.

Satu nama yang juga jadi perhatian adalah Mahfud MD

Dalam bocoran terbaru daftar menteri tersebut, Mahfud MD ditulis sebagai Jaksa Agung.

Sementara itu, putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi wakil politikus Gerindra tersebut.

Berikut susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin yang beredar, dilansir Tribunnews :

Kabinet Kerja II (2019-2024)

Presiden:

Joko Widodo

Wakil Presiden:

KH. Ma'ruf Amin

Menteri Koordinator:

Kabinet Kerja 2019-2024

1. Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Moeldoko

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sri Mulyani

3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pramono Anung

4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri

1. Menteri Sekretaris Negara : Pratikno

2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Bambang Brodjonegoro

3. Menteri Dalam Negeri: Budi Gunawan

4. Menteri Luar Negeri dan Perdagangan: Retno Lestari Priansari Marsudi

Wakil Menlu : Abdurrachman Mohammad Fahir

5. Menteri Pertahanan: Fadli Zon

Wakil Menhan: Agus Harimurti Yudhoyono

6. Menteri Hukum dan HAM: Hamdan Zoelva

7. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johan Budi

Wakil Menteri Komunikasi : Nezar Patria

8. Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: Yanuar Nugroho

9. Menteri Keuangan: Chatib Basri

10. Menteri BUMN: Ignatius Jonan

11. Menteri ESDM : Archandra Taher

12. Menteri Perindustrian: Airlangga Hartarto

13. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono

14. Menteri Perhubungan : Budi Karya Sumadi

15. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri

16. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutaman: Siti Nurbaya

17. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ahmad Basarah

18. Menteri Agama: Yahya Tsaquf

19. Menteri Kesehatan: Diah Saminarsih

20. Menteri Sosial: Agus Gumiwang Kartasasmita

21. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yeni Wahid

22. Menteri Pendidikan Nasional: Syafiq A. Mughni

23. Menteri Pendidikan Tinggi: Rudiantara

24. Menteri Pemuda dan Olahraga: Saifullah Yusuf

25. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Djarot Saiful Hidayat

27. Menteri Pertanian : Edi Wibowo

28. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti

29. Menteri Koperasi : Nadiem Makarim

30. Menteri Pariwisata: Abdullah Azwar Anas

31. Menteri Kebudayaan Nasional: Hilman Farid

Pejabat Setingkat Menteri

1. Jaksa Agung: Mahfud MD

2. Panglima Tentara Nasional Indonesia: Hadi Tjahjanto

3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia: Tito Karnavian

Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian

1. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Erick Tohir

2. Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Triawan Munaf

Kepala Lembaga Nonstruktural

Kepala Staf Kepresidenan: Marsekal (Purn) Marsetyo

Badan Baru

1. Kepala Pusat Legislasi Nasional: Alex Lay

2. Kepala Lembaga Ekonomi & Keuangan Syariah: Erani Yustika

3. Kepala Badan Manajemen Talenta Nasional: Rieke Dyah Pitaloka.

Berikut Profil Mahfud MD:

Mengutip dari TribunnewsWiki.com, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U. merupakan politisi, akademisi dan hakim berkebangsaan Indonesia.

Mahfud MD pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013.

Sebelumnya Mahfud MD adalah anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.

Nah, Mahfud MD meraih gelar Doktor pada tahun 1993 dari Universitas Gadjah Mada.

Sebelum diangkat sebagai Menteri, Mahfud MD adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Kehidupan Awal

Awal muncul Mahfud MD lahir dari rahim Siti Khadidjah di sebuah desa di Kecamatan Omben, Sampang, Madura, 13 Mei 1957, dengan nama Mohammad Mahfud.

Dengan nama itu, sang ayah, Mahmodin, berharap anak keempat dari tujuh bersaudara itu menjadi orang yang terjaga.

Ia dilahirkan ketika ayahnya bertugas sebagai pegawai rendahan di kantor Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.

Ketika Mahfud MD berusia dua bulan, keluarga Mahmodin pindah ke Pamekasan, daerah asalnya.

Di sana, di Kecamatan Waru, Mahfud MD menghabiskan masa kecilnya.

Kala itu, surau dan madrasah diniyyah adalah tempat Mahfud MD belajar agama Islam.

Ketika berumur tujuh tahun, ia dimasukkan ke Sekolah Dasar Negeri.

Sore harinya, ia belajar di Madrasah Ibtida’iyyah.

Malam sampai pagi hari, ia belajar agama di surau.

Nah, Mahfud MD lalu dikirim ke pondok pesantren Somber Lagah di Desa Tegangser Laok, untuk mendalami agama.

Ketika itu ia masih kelas 5 SD. Sekolahnya pun ia lanjutkan di sana.

Pondok Pesantren Somber Lagah adalah pondok pesantren salaf yang diasuh Kiai Mardhiyyan, seorang kiyai keluaran Pondok Pesantren Temporejo atau Temporan.

Pondok pesantren itu sekarang diberi nama Pondok Pesantren al-Mardhiyyah, memakai nama pendirinya, Kiai Mardhiyyan, yang wafat pertengahan 1980-an.

Meski nilai ujiannya bagus, Mahfud MD tidak melanjutkan sekolah ke SMPN favorit.

Orang tuanya memasukkan dia Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pamekasan.

Pada waktu itu, ternyata ada tiga murid yang namanya sama dengannya.

Untuk membedakan, akhirnya Mahfud MD menambahkan inisial MD di belakang namanya.

Tanpa sengaja, nama itu tertulis dalam ijazahnya.

Kini, inisial menetap di belakang nama Mahfud MD seperti gelar akademik medical doctor, sebagaimana anggapan sebagian orang.

Sehabis menamatkan PGA selama empat tahun pada 1974, Mahfud MD terpilih untuk melanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), sekolah kejuruan unggulan milik Departemen Agama di Yogyakarta yang merekrut lulusan terbaik dari PGA dan Madrasah Tsanawiyah seluruh Indonesia.

Mantan Menteri Koperasi Zarkasih Noer, mantan Menteri Sekretaris Negara Djohan Effendi, tokoh Majelis Ulama Indonesia Amidhan, dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar merupakan sebagian alumninya.

Kini, PHIN diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

Pada 1978, Mahfud MD tamat dari PHIN.

Ia lalu meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII).

Pada saat yang sama ia juga kuliah Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM).

Di Fakultas Hukum, Mahfud MD mengambil jurusan Hukum Tata Negara.

Padahal, ketika itu ayahnya sudah pensiun.

Untuk membiayai dua kuliahnya, Mahfud MD aktif menulis di surat kabar umum seperti Kedaulatan Rakyat agar mendapat honorarium.

Ia juga sibuk berburu beasiswa. Sebagai mahasiswa terbaik, Mahfud MD berhasil mengantongi beasiswa Rektor UII, beasiswa Yayasan Dharma Siswa Madura, juga beasiswa Yayasan Supersemar.

Sosok Mahfud MD mendapat beasiswa penuh dari UII untuk melanjutkan program pasca sarjana di UGM.

Ketika itu, ia mengambil studi ilmu politik.

Ia kembali mendapat beasiswa dari Yayasan Supersemar dan dari Tim Manajemen Program Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan S3.

Ia kembali mendalami ilmu hukum tata negara ketika mengambil program doktor di UGM.

Sejak SMP, Mahfud MD remaja tertarik menyaksikan ingar bingar kampanye pemilihan umum.

Di situlah bibit-bibit kecintaannya pada politik terlihat.

Semasa kuliah, kecintaannya pada politik semakin membuncah.

Ia lalu malang melintang di berbagai organisasi kemahasiswaan intrauniversitas seperti Senat Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa, dan pers mahasiswa.

Nah, Mahfud MD juga aktif di organisasi ekstra universitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Pilihannya pada HMI didorong oleh pemahamannya terhadap medan politik di UII.

Sebab, saat itu untuk bisa menjadi pimpinan organisasi intra kampus harus berstempel aktivis HMI.

Sekalipun begitu, dari sejumlah organisasi intra kampus yang pernah ia ikuti, hanya Lembaga Pers Mahasiswa yang paling ia tekuni.

Ia pernah menjadi pimpinan di majalah mahasiswa Fakultas Hukum UII, Keadilan.

Demikian pula majalah mahasiswa UII, Muhibbah.

Karena begitu kritis terhadap pemerintah Orde Baru, majalah Muhibbah yang dipimpinnya dibreidel sampai dua kali.

Pertama, dibreidel oleh Pangkopkamtib Soedomo pada 1978.

Terakhir, dibreidel oleh Menteri Penerangan Ali Moertopo pada 1983.

Lulus dari Fakultas Hukum pada 1983 Mahfud MD bekerja sebagai dosen di almamaternya dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ketika itu ia melihat, hukum tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya karena selalu diintervensi oleh politik.

Energi politik selalu lebih kuat daripada energi hukum.

Kekecewaannya pada hukum yang selalu dikalahkan oleh keputusan-keputusan politik menyebabkan Mahfud MD ingin belajar ilmu politik.

Kesempatan itu ia ambil ketika kuliah S2.

Ia banyak berdiskusi dengan dosen-dosen ilmu politik ternama seperti Moeljarto Tjokrowinoto, Mochtar Mas’oed, Ichlasul Amal, Yahya Muhaimin, Amien Rais, dan lain-lain.

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocoran Terbaru Daftar Menteri Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Fadli Zon Jadi Menhan, AHY Wakilnya, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/10/20/bocoran-terbaru-daftar-menteri-kabinet-jokowi-maruf-amin-fadli-zon-jadi-menhan-ahy-wakilnya?page=all.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: sri juliati

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved