Selain Tetty Paruntu, Viktor Laisodat Juga Batal Jadi Menteri Jokowi, Ini Jawaban Partai Surya Paloh
Selain Tetty Paruntu, Viktor Laisodat juga batal jadi Menteri Jokowi, ini jawaban partai Surya Paloh
TRIBUNKALTIM.CO - Selain Tetty Paruntu, Viktor Laisodat juga batal jadi Menteri Jokowi, ini jawaban partai Surya Paloh.
Nama Tetty Paruntu sebelumnya santer disebut sebagai calon Menteri Jokowi - Maruf Amin.
Begitu pula dengan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.
• Wishnutama Bos NET TV Calon Menteri Jokowi, Tiga Kali Menikah, Istri Terbaru Artis Gista Putri
• Video Twitter Prabowo Subianto Buang Muka dari Grace Natalie, Mirip Megawati Cuek AHY, Surya Paloh
• Sandiaga Uno Teman Erick Thohir akan ke Istana Negara Jadi Menteri Jokowi? Diminta Prabowo Subianto
• Masa Lalu Edhy Prabowo jadi Menteri Jokowi, Bernasib Sama dengan Prabowo Subianto, Gagal di Militer
Viktor Laiskodat bahkan dikabarkan sudah sempat pamitan dengan warganya untuk menjadi Menteri Jokowi dan Maruf Amin.
Namun, Viktor Laiskodat batal menjadi Menteri Jokowi - Maruf Amin.
Diketahui, Viktor Laiskodat merupakan kader Partai Nasdem, partai bentukan Surya Paloh.
Seperti halnya Viktor Laiskodat, nama Tetty Paruntu justrui tercoret dan kini nama Edhy Prabowo Wakil dari Prabowo Subianto di Partai Gerindra yang masuk.
Setelah sempat hadir ke Istana Negara pada Senin (21/10/2019) pukul 10.10 WIB pagi tadi, nama Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu tercoret dari calon Menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga mengakui memang dirinya bertemu dengan Bupati Tetty. Namun Bupati Tetty belum tentu bertemu dengan Presiden Jokowi.
Awak media sempat menanyakan pada Airlangga mengapa hingga jelang sore Bupati Tetty tidak kunjung keluar.
Airlangga Hartarto menegaskan, belum tentu sang bupati bertemu dengan Presiden Jokowi.
"Tentu banyak hal karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas tapi belum tentu dengan Pak Presiden," tegas Airlangga Hartarto.
Terpisah, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin menegaskan Bupati Tetty bukan calon Menteri dan tidak dipanggil Jokowi.
"Bu Tetty tadi di dalam hanya menunggu Pak Airlangga. Jadi tidak sempat bertemu pak presiden. Dia memang usulan dari Golkar tapi di dalam tidak bertemu presiden," ungkap Bey.
"Beliau (Tetty) bukan calon Menteri. Bu Tetty tidak diundang presiden. Berbeda dengan calon Menteri lainnya seperti Pak Mahfud, Wisnu Tama, dan lainnya," jelas Bey.
Sebagaimana diketahui Presiden Jokow) sedang memanggil sejumlah nama calon Menteri untuk periode kedua pemerintahannya.
Penjelasan Nasdem dan Viktor Laiskodat
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, atau Viktor Laiskodat tak akan menjadi Menteri dalam kabinet kerja Presiden dan Wapres, Jokowi - Maruf Amin.
Menurut kader Partai Nasdem itu, dia sudah berdiskusi intens dengan petinggi partai Nasdem dan Jokowi terkait rencana masuk dalam jajaran Menteri.
"Lewat diskusi mendalam, baik dari partai dan Presiden, memahami betul bahwa pembangunan di NTT perlu dilanjutkan.
Karena itu saya ditugaskan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada," ujar Viktor Laiskodat, kepada sejumlah wartawan usai turun dari jet pribadi di Bandara El Tari Kupang, Senin (21/10/2019) sore.
Viktor Laiskodat mengatakan, langkah yang diambil merupakan keputusan Partai Nasdem dan dalam diskusi dengan Presiden.
"Saya ditugaskan untuk menyelesaikan tugas di sini, karena dilihat bahwa NTT perlu ada prioritas dan kerja-kerja yang luar biasa," kata Viktor Laiskodat.
Viktor Laiskodat menjelaskan, jika diperintah Presiden untuk menjadi Menteri, maka tidak ada pilihan lain selain menerimanya.
Namun, ketika disuruh memilih, maka Viktor Laiskodat lebih memilih menjadi Gubernur NTT.
"Kalau disuruh memilih pasti saya akan pulang, karena saya majunya sebagai gubernur," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, diminta menjadi Menteri dalam kabinet kerja Presiden dan Wapres, Joko Widodo - Maruf Amin.
Namun, tidak dijelaskan Menteri apa yang ditawarkan ke Viktor.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, Viktor Laiskodat menolak tawaran tersebut.
Menurut Willy, Viktor Laiskodat ingin fokus sebagai Gubernur NTT.
Viktor Laiskodat disebut masih diinginkan oleh masyarakat NTT sebagai pemimpin mereka.
"Banyak aspirasi rakyat dan tokoh-tokoh masyarakat dan agama NTT meminta ke Presiden untuk kakak Viktor Laiskodat tetap memimpin NTT," kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2019).
Meski telah memastikan Viktor Laiskodat mundur dari bursa Menteri, Nasdem belum menentukan nama pengganti.
Sempat Pamitan
Jelang pelantikan Presiden 2019, nama Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT ) Viktor Laiskodat menjadi perbincangan.
Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor mendadak berpamitan kepada masyarakat NTT.
Gubernur NTT yang bernama lengkap Viktor Bungtilu Laiskodat diisukan bakal menjadi salah satu Menteri di kabinet Joko Widodo-Maruf Amin.
Ia sudah berpamitan dengan masyarakat di tempat dia mengabdi selama ini.
"Saya mohon izin jangan sampai ditugaskan Presiden untuk tetap bertugas di Jakarta. Jangan sampai besok saya ke Jakarta dan dapat tugas yang lebih besar.
Saya tidak lari dari tanggung jawab, tapi kalau diperintah saya siap," kata Gubernur Viktor Laiskodat saat memberikan petuah pada syukuran rakyat atas pelantikan Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai DPR RI di Gedung Golkar NTT, Jalan Frans Seda, Kamis (17/10/2019) malam seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Tak sampai di situ, Gubernur NTT ini jika dihadapkan pilihan untuk menjadi gubernur atau Menteri, ia ingin menjadi gubernur saja.
"Dan, kalau disuruh pilih mau tetap gubernur atau Menteri pasti saya pilih gubernur, tapi kalau diperintah oleh presiden saya siap melaksanakan tugas negara demi kepentingan yang lebih besar NKRI," lanjutnya.
Menurut Informasi yang berkembang, Viktor Bungtilu Laiskodat akan menduduki kursi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Terkait hal tersebut, Viktor berangkat ke Jakarta guna bertemu Presiden Jokowi pada hari ini, Jumat (18/10/2019).
Viktor Laiskodat mengatakan, jika Tuhan berkenan Jokowi memerintahkan dirinya Menteri, maka perhatiannya terhadao NTT tak akan lepas begitu saja.
Pria kelahiran 17 Februari 1965 tersebut mengaku sangat mencintai NTT.
Oleh sebab itu seluruh tenaga dan pikiran dituangkan untuk NTT Bangkit dan NTT Sejahtera.
Viktor Laiskodat mengatakan, NTT tidak diperhitungkan di maya nasional, tapi Presiden Jokowi telah memberikan perhatian penuh.
Pada periode kedua ini, perhatian presiden akan lebih besar, untuk itu seluruh rakyat harus siap.
Gubernur Viktor juga mengajak Melki Laka Lena yang akan duduk di komisi IX DPR yang membidangi kesehatan, tenaga kerja dan kependudukan bersama 12 anggota DPR RI lainnya harus memberikan perhatian lebih kepada masyarakat NTT yang angka stuntingnya masih tinggi, masalah tenaga kerja yang kurang profesional dan lainnya.
Kordinator Dapoer Kupang, Benjemin Sinlae alias Kong bersama Gubernur NTT, Viktor Laiskodat
Melki merupakam anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT.
Viktor menambahkan, menjadi anggota DPR adalah pejabat negara yang paling enak, datang duduk, maki-maki terima gaji.
Namun masyarakat berpikir anggota Dewan itu eksekutor.
"Kita berharap Melki dapat menjadi pimpinan komisi. Dengar-dengar di komisi IX yang membidangi kesehatan, tenaga kerja dan kependudukan. Komisi yang sangat dibutuhkan untuk menjawab kepentingan masyarakat NTT."
"NTT ke depan mendapat berkat yang luar biasa, triliunan rupiah akan mengalir ke NTT. Salah satunya proyek pipa bawah laut yang tenaga kerjanya kebanyakan dari Jepang yang wajib singgah di NTT."
"Untuk itu, NTT harus siapkan hotel yang menjawab style orang Jepang bentuknya bulat, pijat yang profesional karena orang Jepang suka pijat setelah bekerja. Ini tantangan buat Melki," kata Viktor Laiskodat.
Berikut masalah kesehatan.
Di NTT stunting tinggi tapi sudah ada langkah-langkah yang sudah mulai turun.
Ini butuh kerja keras DPR RI, ini butuh orang hebat.
NTT tidak diingat di DPR RI jadi butuh orang hebat dan harus ribut.

"Kita bersyukur Presiden Jokowi telah memberikan perhatian serius dengan NTT jika diperkuat oleh 13 anggota DPR RI asal NTT," katanya.
"Saya yakin Melki yang aktivis ini bisa, hindari tindakan yang berputar-putar berurusan dengan KPK. Dari NTT juga ada tiga perempuan, jangan sampai hanya jadi pelengkap, tapi harus omong untuk kepentingan nasional."
"Melki harus tetap di tengah jaga Pancasila. Di sana ada Johnny Plate, Herman Hery, Benny Harman yang semuanya pintar-pintar," lanjutnya.
Anwar Pua Geno yang didaulat berbicara mewakili Partai Golkar menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laikodat yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara syukuran rakyat. (*)