Angkut 100 Dus Air Mineral, Speed Boat Terbalik di Sungai Segah, 1 Orang Hilang Dalam Pencarian
Angkut 100 Dus Air Mineral, Speed Boat Terbalik di Sungai Segah, 1 Orang Hilang Dalam Pencarian
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB -Angkut 100 Dus Air Mineral, Speed Boat Terbalik di Sungai Segah, 1 Orang Hilang Dalam Pencarian.
Sebuah kapal motor cepat ( speed boat ) mengalami kecelakaan di Sungai Segah.
Kecelakaan tersebut berawal saat speed boat yang membawa tiga orang,
termasuk motoris, speed boat itu terbalik ketika hendak melakukan manuver,
berbalik arah dari Tanjung Redeb menuju Gunung Tabur.
Selain tiga orang, speed boat tersebut juga diketahui tengah mengangkut 100 dus air mineral.
Ketika bermanuver, speed boat terbalik.
Tiga orang jatuh ke sungai.
"Dua orang selamat, langsung naik ke atas. Sementara satu orang diduga tidak bisa berenang dan hilang,"
kata Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono.
Polisi tidak menyebutkan nama korban yang hilang,
namun menyebutkan, korban berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 25 tahun.
Hari Kamis (24/10/2019) pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) mengerahkan
sebanyak 15 tim pencari, dibantu jajaran Polres Berau, Emergency Response Group (ERG) PT Berau Coal,
anggota TNI serta masyarakat, melakukan pencarian terhadap korban.
Pencarian tidak hanya dilakukan di sekitar lokasi kejadian.
Namun juga ke arah hilir sungai.
Pasalnya, Sungai Segah memang berarus dan ada kemungkinan korban terbawa arus ke arah hilir.
“Kita lakukan pencarian dari titik awal hingga ke arah laut,
beberapa Speedboat dan kapal kecil yang mencari berpencar untuk memperluas pencarian,”
kata Kepala BPBD Kabupaten Berau, Thamrin.
Untuk memudahkan koordinasi, BPBD membuat posko pencarian korban di Jalan Achmad Yani.
“Kita sudah turunkan Tim gabungan dari BPBD, TNI-Polri, ERG PT Berau Coal dan masyarakat," kata Thamrin.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo yang sempat mendatangi lokasi kejadian berharap,
korban segera ditemukan.
Masyarakat, terutama operator speed boat, kata Agus, harus menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran,
agar mengutamakan keselamatan.
Penggunaan alat keselamatan seperti life jacket atau pelampung, kata Agus, bisa menyelamatkan
penumpang kapal jika terjadi sesuatu saat transportasi air digunakan.
Apalagi, speed boat dan ketinting termasuk alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Kabupaten Berau.
Kapal Pengangkut Batubara di Sungai Segah, Versi KUPP Berau

Beberapa waktu lalu diberitakan, sebuah kapal pengangkut batubara karam di Sungai Segah.
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan atau KUPP Kabupaten Berau, langsung menindaklanjuti insiden
kapal pengangkut batubara karam.
Diketahui, kapal pengangkut batu bara ini karam di Pulau Besing, Kecamatan Gunung
Tabur, Kabupaten Berau, beberapa waktu lalu.
Setelah mendapat laporan, KUPP langsung meninjau lokasi.
Kepala Bagian Fasilitas KUPP Berau, Abdurrahman mengatakan,
kapal pengangkut batubara tersebut diketahui bertanda selar Antlantic Star.
Kapal tersebut kandas karena kebocoran di bagian lambing kapal.
"Kapal ini mengarah ke muara pantai, namun dalam perjalanan, berpapasan dengan kapal lain,"
Abdurrahman menjelaskan kronologi kapal pengangkut batubara karam Atlantic Star.
Saat bermanuver menghindar itu, kapal pengangkut batubara justru ditabrak bagian belakang.
Sehingga menyebabkan kebocoran bagian lambung dan kandas di sisi sungai yang dangkal.
Namun Abdurrahman memastikan, tidak ada batu bara yang tumpah ke sungai.
"Tidak sampai tumpang ke sungai, karena kandas di tempat dangkal," jelasnya.
Dirinya juga mengungkapkan, saat ini pemilik kapal tengah melakukan perjalanan
ke Kabupaten Berau untuk melakukan evakuasi.
"Jadi kejadian sudah sejak kemarin (Minggu 1/9/2019), hanya saja baru diketahui hari ini," ungkapnya.
Rencananya, kapal pengangkut batubara Antlantic Star tersebut akan dievakuasi hari ini.
"Tinggal memompa air (dari lambung kapal) keluar, kemudian ditambal dan kapal bisa jalan lagi," jelasnya.
Dalam proses evakuasi, Abdurrahman menegaskan, pihaknya akan ikut mengawasi, guna memastikan
tidak ada batu bara yang tumpah ke sungai dan mencemari Sungai Segah.
Apalagi, sungai ini menjadi bajan baku air bersih untuk Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Segah.
Sungai Segah juga menjadi alur utama jalur pelayaran, selain karena posisi pelabuhan bongkar muat barang.
Kebanyakan perusahaan tambang juga membangun pelabuhan khusus (pelsus) untuk mengangkut batu
bara sebelum dibawa ke lepas pantai.
Lalu lintas pelayaran di Sungai Segah memang cukup padat, sementara di sisi kanan kiri sungai, banyak
terdapat titik-titik dangkal.
Kapal pengangkut batu bara ini juga bukan yang pertamakali terjadi.
4 Desember 2018 lalu, kapal pengangkut batubara yang bermuatan batu bara dilaporkan kandas di
perairan Sungai Segah, tepatnya di kawasan Lamin, Sungai Segah.
Saat itu, posisi kapal pengangkut batubara dalam posisi miring dan nyaris tenggelam membawa batu bara
dengan kisaran 4.500 hingga 5.000 metrik ton.
Kandasnya kapal pengangkut batubara tersebut diakibatkan oleh kebocoran pada sekat lambung kapal.
Kapal tongkang pengangkut batu bara dilaporkan mengalami insiden di perairan Pulau Besing, Kecamatan
Gunung Tabur, Senin (2/9/2019).
Muat Batubara Penuh
Insiden pelayaran kembali terjadi perairan Kabupaten Berau.
Kali ini sebuah kapal pengangkut batu bara kandas di Pulau Besing, Kecamatan Gunung Tabur.
Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Fasilitas Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (KUPP) Berau, Abdurrahman.
“Jadi kami belum mengetahui, kapal tongkang itu milik siapa, nama kapalnya apa dan kejadiannya bagaimana.
Karena anggota kami baru saja meluncur ke lokasi kejadian,” kata Abdurrahman kepada Tribunkaltim.co, Senin (2/9/2019).
Namun dari foto-foto yang beredar, kapal tersebut terlihat memuat batu bara dengan keadaan penuh.
Ada empat gunungan batu batu bara di atas kapal yang terlihat miring sekitar 20 derajat.
Meski begitu, badan kapal belum tenggelam.
“Yang pasti harus dievakuasi, tapi harus dilihat dulu kondisinya seperti apa, untuk perencanaan evakuasi kapalnya,” jelas Abdurrahman.
Pihaknya belum dapat memberikan informasi lebih lanjut karena harus menunggu konfirmasi anggota
KUPP yang meninjau lokasi kejadian.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah insiden dan kecelakaan kapal di
perairan Kabupaten Berau kerap terjadi.
Selama bulan Juni 2019 ini, sudah ada tiga laporan kecelakaan transportasi air.
Kapal Layar Motor Sitinurhalisa dilaporkan karam di Sungai Segah Kampung Sukan pada hari Sabtu (22/6/2019).
Lalu pada hari Senin (17/6/2019), Kapal Motor Yanti 03 asal Kabupaten Berau juga dilaporkan karam di
Perairan Manubar, Kecamatan Sandaran, Kutai Timur.
Kapal tongkang pengangkut batu bara dilaporkan mengalami insiden di perairan Pulau Besing, Kecamatan
Kapal tersebut membawa tiga anak buah kapal dan seorang nahkoda, seluruhnya ditemukan dalam
keadaan selamat.
Juni 2019, belum selesai Kapal Motor yang tenggelam di Sungai Segah, Kampung Sukan di evakuasi.
Kapal Landing Craft Tank ( LCT ) Sarwaguna 5, dilaporkan mengalami kecelakaan dan terbalik di Muara Pantai Berau.
Sebelumnya pada bulan September 2018, kapal Tug Boat Bintang Setiawan terbalik di Sungai Segah.
Lalu pada bulan Mei 2018 juga ada kapal tongkang yang nyaris tenggelam akibat bersenggolan dengan kapal yang lain.
Tahun 2016 lalu juga terjadi insiden di kawasan yang sama.
Kapal Layar Motor Ilham Putra 03, yang mengangkut 600 ton pupuk, mengalami kebocoran dan kandas di
Sungai Sukan, Kecamatan Sambaliung. (*)
Baca Juga;
• Tidak Punya NIK, Banyak Murid SD di Berau Terancam Tidak Bisa Ikut Ujian Nasional, Ini Solusinya
• Berau Terima Opini WTP, Bupati: Jadi Motivasi Tingkatkan Kualitas Laporan Keuangan Tahun Berikutnya
• IDI Berau Sebut Ngelem Bisa Akibatkan Kematian Seketika, Ini Penjelasan Ilmiahnya
• PDAM Berau Batalkan Rencana Pemasangan SR Gratis untuk MBR, Ini Penjelasannya
• Jadi Sumber Air Baku, DLHK Berau Imbau Warga Stop Buang Sampah ke Sungai Segah, Ini Alasannya