Pujian Rizal Ramli untuk Nadiem Makarim Diamini Ali Ngabalin, tapi Ancam jika Larang Rocky Gerung

Pujian Rizal Ramli untuk Nadiem Makarim diamini Ali Ngabalin, tapi ia mengancam akan bersikap begini jika Nadiem Makarim larang Rocky Gerung

Editor: Syaiful Syafar
Kolase Tribunnews & Kompas.com
Pujian Rizal Ramli untuk Nadiem Makarim Diamini Ali Ngabalin, tapi Ancam jika Larang Rocky Gerung 

"Ini pembelajaran bagi orang pak, tapi kalau Rocky bukan pembelajaran, Anda tidak pernah menggambarkan memberikan pelajaran kepada orang," kata Ali Ngabalin lagi dengan nada tak kalah tinggi.

Biodata Suami Angela Tanoesoedibjo, Menantu Hary Tanoesoedibjo, Latar belakangnya tak Main-main

Naik pitam, Rocky Gerung pun menjelaskan untuk apa dirinya diundang.

"Bagaimana mungkin ratusan universitas mengundang saya hanya untuk memprovokasi, go*lok betul universitasnya itu? Kalau Anda yang diundang di situ sangat mungkin," ujarnya sinis.

"Bukan Rocky, tapi buktinya kenapa? Kenapa kampus menolak Anda?," tanya Ali Ngabalin.

"Baru sekarang," kata Rocky Gerung heran.

"Kenapa kampus menolak Anda?," tanya Ali Ngabalin lagi.

"Apa sebabnya?," tanya balik Rocky Gerung.

"Karena dia tahu, kalau Rocky datang pasti membawa musibah dan malapetaka," ujar Ali Ngabalin.

"Yang ngundang kampus!," tegas Rocky Gerung.

Perdebatan itu pun disambut tepuk tangan oleh para penonton, kemudian Rocky Gerung dan Ali Ngabalin pun tertawa.

Berusaha menengahi keduanya yang sedang beradu pendapat, Rizal Ramli justru menyambut baik adanya Nadiem Makarim di jajaran kabinet.

Sebelumnya, ia menceritakan perjuangannya untuk menegakkan demokrasi di Indonesia.

"Saya dari tahun 78 dipenjara, 1,5 tahun karena menulis buku kalau Indonesia sistemnya otoriter, merugikan rakyat, buku kecil itu diterjemahkan ke 9 bahasa saat saya masih 22 tahun. Esensinya adalah perjuangan demokrasi itu berbagai generasi, terakhir 98, yang membuat sistem demokrasi itu adalah Pak Habibie. Tapi belakangan sehabis Mega, SBY lumayan tidak ada yang ditangkap," jelasnya.

Agus Harimurti Yudhoyono/AHY tak jadi Wamen, Bagaimana Sikap Partai Demokrat Pimpinan SBY ke Jokowi

Kemudian kembai ke soal kabinet Jokowi-Maruf Amin, menteri yang paling baik dan pas menurutnya adalah Nadiem Makarim.

"Saya senang sekali pilihan Pak Jokowi paling baik adalah Nadiem Makarim, bosnya gojek, karena dia out off the box, biasa membenarkan sistem, bikin sistem, bikin proses data," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved