Hari Sumpah Pemuda
Isi Teks Sumpah Pemuda Otentik, Serta 5 Fakta Lahirnya Sumpah Pemuda: Dijaga Ketat Polisi Belanda
Teks otentik Sumpah Pemuda yang awalnya terbentuk dari peristiwa bersejarah lewat Kongres Pemuda II hingga kini diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
TRIBUNKALTIM.CO - Isi Teks Sumpah Pemuda Asli, Serta 5 Fakta Lahirnya Sumpah Pemuda: Dijaga Ketat Polisi Belanda
Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Hari Sumpah Pemuda lahir pada 28 Oktober 1928 atau 91 tahun silam.
Dikutip dari Kompas.com, Kongres Pemuda II merupakan kongres pergerakan pemuda Indonesia yang digelar di Batavia (Jakarta) pada 27-28 Oktober 1928.
Kongres ini menjadi salah satu hari bersejarah yang dikenang karena telah melahirkan sebuah ikrar pemersatu bangsa Indonesia yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Berikut ini adalah teks otentik Sumpah Pemuda yang awalnya terbentuk dari peristiwa bersejarah lewat Kongres Pemuda II hingga kini diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Jika dibaca dengan ejaan baru, begini bunyi teks Sumpah Pemuda:
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia."
• Jelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Simak Sejarah Terbentuknya di Kongres Pemuda II 91 Tahun Silam
• Hari Sumpah Pemuda - Bukan WR Supratman, Inilah Pelantun Lagu Indonesia Raya Pertama Kalinya
Di balik perjuangan para pemuda pemudi saat itu, terdapat beberapa fakta seputar Hari Sumpah Pemuda yang patut kamu ketahui.
1. Diikuti sekitar 700 peserta dari berbagai suku di Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, Kongres Pemuda II yang menjadi cikal bakal Sumpah Pemuda diikuti oleh peserta yang jumlahnya mencapai 700 orang dari berbagai suku di Indonesia.
Para peserta Kongres Pemuda II berasal dari berbagai organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, di antaranya Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), dan Pemuda Kaum Betawi.
Namun dari sekian banyak peserta, tercatat hanya ada 6 pemudi yang ikut serta dalam peristiwa bersejarah ini.