Smart SIM Dipakai Simpan Uang Elektronik, Pengurusan Cepat dan Daftar sim.korlantas.polri.go.id
Smart SIM Dipakai Simpan Uang Elektronik, Pengurusan Cepat dan Daftar sim.korlantas.polri.go.id
- Perpanjang masa berlaku SIM D Rp 30.000
Ditlantas Polda Kaltim Distribusikan 20 Ribu Keping Blanko Smart SIM
Sejak diterapkannya program Smart Surat Izin Mengemudi (SIM) atau yang lebih dikenal Smart SIM di Kaltim pada 22 September 2019 lalu,
saat ini Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kaltim telah mendistribusikan sebanyak 20 ribu keping blanko Smart SIM ke Polres jajaran di Kaltim.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Kombes Pol Eddy Djunaedi. Minggu, (27/10/2019).
"Itu yang telah kita distribusikan, yang dipakai polres jajaran belum kami hitung," ujarnya.
Ia menerangkan, di akhir Oktober 2019 ini pihaknya akan mengevaluasi berapa jumlah blanko Smart SIM yang telah digunakan oleh polres jajaran.
"Nanti akhir bulan baru kita evaluasi berapa yang digunakan," tuturnya.
Kombes Pol Eddy mengatakan, terdapat beberapa fungsi dari Smart SIM tersebut, diantaranya dapat mendata apa yang terjadi pada pengguna Smart SIM tersebut,
karena di smart SIM ada data base yang dapat mendeteksi pelaku pelanggaran dan kecelakaan yang tejadi pada pengguna Smart SIM itu sendiri.
"Jadi data dirinya langsung terdata di server yang berada langsung di Korlantas Polri," ungkapnya.
Selain keamanan data diri ucap dia, pada Smart SIM juga nantinya dapat digunakan untuk pembayaran seperti membayar e-Tilang.
Bahkan dapat diisi saldo maksimal Rp 2 juta. Namun, saat ini, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak perbankan untuk menerapkan sistem saldo tersebut.
"Masih kita komunikasikan dulu dengan perbankan," pungkasnya.
Smart SIM Diluncurkan, Bisa Dipakai buat Belanja, Bagaimana Nasib Pemegang SIM Lama
Diberitakan sebelumnya, Korps Lalu lintas Polri (Korlantas) meluncurkan Smart SIM serta aplikasi registrasi SIM online. Peluncuran itu dilakukan bertepatan dengan HUT Lalu lintas di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2019).
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol Refdi Andri mengungkap ada dua keunggulan utama dari Smart Surat Izin Mengemudi (Smart SIM) atau SIM Pintar.
"Keunggulannya, satu, yang sangat penting yaitu adalah bagaimana kita mencatat perilaku pengemudi, ketika pengemudi melakukan pelanggaran lalu lintas itu tercatat pada chip kartu dan server kita, kemudian lebih jauh juga kita bisa mengetahui forensik kepolisian yang berkaitan si pengemudi," kata Refdi.
Salah satu data lain yang akan termuat dalam Smart SIM adalah data rekam jejak kecelakaan yang dialami si pengguna.
Ia menegaskan, SIM pada dasarnya merupakan bentuk legitimasi pengemudi.
Dengan demikian, rekam jejak pengemudi yang terekam dalam chip Smart SIM akan menjadi bahan evaluasi.
"Justru itu pencatatan pelanggaran lalu lintas yang ada pada SIM jadi penting untuk dijadikan bahan evaluasi guna keamanan ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Demikian juga semua data yang tersimpan dalam chip itu data tidak terbantahkan, semua dilakukan sangat rigid," katanya.
Selain itu, Smart SIM juga bisa berfungsi sebagai uang elektronik untuk melakukan transaksi pembayaran, seperti belanja, bayar tol, dan parkir.
"Yang berkaitan dengan uang elektronik akan dilakukan uji coba, karena ini dilakukan di-support oleh Bank Indonesia, dan mitra kita bank BNI, BRI dan Mandiri. Mudah-mudahan nanti semua bisa kita lakukan dengan baik," kata dia.
Layanan Smart SIM sudah terhubung di 34 Polda dan tersebar di 456 satuan penyelenggara administrasi (Satpas), 378 layanan SIM keliling, 55 gerai layanan SIM dan seluruh pelayanan SIM terintegrasi di pusat data SIM Korlantas Polri.
Melalui situs sim.korlantas.polri.go.id, pemohon SIM mengisi formulir registrasi, seperti:
- jenis permohonan SIM
- golongan SIM
- alamat surat elektronik
- nomor telepon seluler aktif
- Polda kedatangan
- Satpas kedatangan
- hingga data pribadi.
Setelah semua formulir registrasi terisi dan menekan tanda setuju, pemohon akan mendapatkan kode bayar registrasi.
Nantinya, kode itu digunakan untuk membayar registrasi di layanan Bank BRI dalam waktu maksimal 3 jam sejak registrasi dilakukan.
Pembayaran bisa melalui layanan ATM, m-banking hingga internet banking BRI.
Setelah pembayaran selesai, kode registrasi akan diterima lewat SMS dan surat elektronik.
Keuntungannya, pemohon tak perlu mengantre lagi saat datang mengurus registrasi ke Satpas.
Pengisian saldo maksimal di Smart SIM itu sebesar Rp 2 juta.
Refdi Andri mengatakan SIM lama yang masa berlakunya sampai setelah peluncuran Smart SIM tidak perlu mengurus pergantian ke Smart SIM.
"Manakala ada SIM yang dimiliki atau jatuh tempo masih panjang, itu jangan diganti. Kami tidak lakukan pergantian terhadap hal itu.
Tetap ada di tangan pemilik dan berlaku sebagaimana mestinya," kata Refdi.
Pemilik SIM lama diperkenankan menggantinya ke Smart SIM setelah masa berlaku SIM lamanya habis.
Refdi memastikan, proses perubahan SIM lama menjadi Smart SIM sama sekali tidak berbeda dengan proses pembuatan SIM maupun perpanjangan SIM sebelumnya.
Demikian pula dengan biaya pembuatan SIM pintar, juga tidak berbeda dengan biaya pembuatan SIM lama.
"Biayanya juga sama. Tidak ada penambahan biaya. Tidak ada penambahan mekanismenya, prosedurnya dan lain-lain sebagainya," kata Refdi.
Wakil Kepala Polri ( Wakapolri) Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan dengan terbitnya Smart SIM diharapkan pengendara di jalan raya tertib berlalu lintas. Selain itu, tingkat disiplin juga semakin baik.
"Tentunya saya berharap terus berupaya meningkatkan pelayanan lebih baik, agar masyarakat kita bisa menjadi lebih nyaman berlalu lintas," kata Ari.
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) memberikan apresiasi atas inovasi dan peluncuran Smart SIM serta aplikasi registrasi SIM online oleh Korps Lalu lintas (Korlantas Polri).
"Publik memberi apresiasi yang tinggi kepada Korlantas Polri. Kami melihat pelayanan SIM kepada masyrakat semakin baik dan modern," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan.
Mantan anggota Kompolnas itu memuji inovasi dan terus meningkatnya pelayanan kepada publik oleh Polri.
Menurutnya, ini merupakan wujud nyata komitmen Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam mewujudkan program Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya) Polri kepada masyarakat.
"Yakni pelayanan yang profesional dan moderen menggunakan teknologi informasi agar Polri semakin dipercaya masyarakat," kata dia.
Hasil penelitian Lemkapi, kata dia, menunjukkan ada progres dan peningkatan manfaat yang dirasakan masyarakat oleh inovasi Polri.
Seperti ERI, E-TLE hingga pelayanan SIM online."Kami juga ingin memberikan apresiasi lewat penghargaan Promoter Reward kepada Polri sebagai wujud terima kasih dari masyarakat," ujar Edi. (*)