Viral di Medsos
Viral di Instagram, Sadis Warga & Kepala Desa NTT Siksa Gadis 16 Tahun Diikat Disetrum Arus Listrik
Sedang viral video di Instagram dan Facebook, perilaku sadis Warga & Kepala Desa NTT siksa gadis 16 Tahun diikat disetrum arus listrik
TRIBUNKALTIM.CO - Sedang viral video di Instagram dan Facebook, perilaku sadis Warga & Kepala Desa NTT siksa gadis 16 Tahun diikat disetrum arus listrik
Kejadian menghebohkan terjadi di Nusa Tenggara Timur ( NTT ) belum lama ini yang melibatkan warga dan Kepala Desa.
Kali ini korbannya adalah gadis belia berusia 16 tahun gadis berusia 16 tahun asal Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur ( NTT ).
• Viral di Facebook Awalnya Guru Mengira Gambar Muridnya Ini Penuh Horor & Sadis, Justru Bikin Tertawa
• Videonya Viral di Facebook, Detik-detik Gadis Buka Baju Sambil Teriak pada Sopir Taksi di Jalan
• Video Panas Gadis Bandung & Pria Tua Viral di WhatsApp, Twitter, Pemeran Wanita Ucap Menyebalkan
Sungguh sadis perlakuan warga dan Kepala Desa yang menyiksa gadis 16 tahun di NTT baru-baru ini.
Aksi sadis warga dan Kepala Desa yang menyiksa gadis belia di NTT mendadak viral di Instagram hingga mendapat respon dari berbagai pihak.
Diketahui gadis gadis 16 tahun berinisial N ini disiksa secara sadis warga dan aparat desa setempat.
Perilaku tak manusiawi yang dilakukan warga dan Kepala Desa membuat geram dan viral di Instagram dan Facebook belum lama ini.
Selain diikat dan digantung, tubuh N juga disetrum arus listrik.
Aksi penganiayaan ini viral setelah diunggah akun Facebook Phutra Mountain yang kemudian menyebar di media sosial lainnya seperti Instagram.
Dalam video yang viral di Instagram dan Facebook itu tampak gadis berinisial N duduk di atas kursi plastik.
Lantas gadis itu lalu dipukul serta digantung pada regel rumah di Dusun Beitahu.
Melansir Surya.co.id yang mengutip Kompas.com, N diduga dianiaya oleh warga dan juga Kepala Desa Babulu Selatan, Paulus Lau hingga nyaris tewas.
Seorang pemuda bertubuh kekar dan tinggi menghujam pukulan ke wajah gadis tersebut berkali-kali.
Padahal, saat itu N dalam kondisi tak berdaya akibat disiksa warga dan Kepala Desa karena masih dalam posisi terikat.
Aksi main hakim sendiri ini diduga dipimpin oleh sang Kepala Desa dan sejumlah warga di Nusa Tenggara Timur.
• Filter Instagram Terbaru yang Sedang Viral Inilah Cara Memakai Stiker Head Quiz di Instagram
• Video Viral Siswa SMA Jago Tirukan Suara Presiden Jokowi, Paling Pas Saat Menyapa Hadirin & Tertawa
Aksi tersebut disaksikan oleh keluarga korban dan warga desa setempat.
Son Koli, paman N mengungkapkan, keponakannya itu juga disetrum.
"Selain diikat dan digantung pakai tali, keponakan saya ini juga disetrum arus listrik," ungkap Son Koli, Senin (28/10/2019).
Menurut Son, keponakannya disiksa karena terus membantah telah mencuri cincin emas milik salah seorang warga.
“Kami sudah lapor polisi dan minta agar proses para pelaku.
Kami keluarga besar tidak terima perlakukan ini dan tidak setuju untuk damai.
Siapapun pelaku harus diproses hukum," tegas Son.
"Kami tidak setuju karena Kepala Desa yang gantung.
Kalau memang ada barang bukti, sebagai kepala wilayah proses hukum jangan main hakim sendiri,” kata Son menambahkan.
Son mengatakan, kasus penganiayaan itu terjadi pada 16 Oktober lalu.
Penganiayaan itu disaksikan langsung oleh ibu kandung gadis tersebut.
Sedangkan ayah kandung korban saat ini sedang merantau ke Kalimantan.
"Kami sudah serahkan ke polisi dan kami berharap kasus ini segera diproses hingga tuntas," ujar dia.
Pelaku Lari ke Timor Leste
Aparat Kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mencari keberadaan Kepala Desa Babulu Selatan, Paulus Lau.
Paulus Lau diduga kuat melarikan diri ke Timor Leste, usai kasus itu mencuat ke publik dan dilaporkan ke polisi.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan kepolisian Timor Leste.
Menurut Jules, koordinasi itu dilakukan, sebagai upaya pencarian maupun pencekalan terhadap Paulus Lau.
"Jika yang bersangkutan berada di wilayah Belu, Malaka maupun daerah lain di NTT, tentu kita akan lakukan upaya paksa baik mengamankan yang bersangkutan, maupun melakukan penangkapan," tegas Jules.
Namun lanjut Jules, jika Paulus Lau berada diluar NTT, maka akan lakukan upaya pencarian.
"Kita akan berkoordinasi dengan seluruh elemen yang ada, termasuk aparat keamanan di Timor Leste," kata Jules.
Aktivis Desak Pelaku Ditangkap
Mantan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Atambua, Kabupaten Belu, Jemi Bere, mendesak aparat kepolisian setempat, agar segera menangkap para pelaku penganiayaaan terhadap N.
"Dengan kejadian ini, saya sebagai aktivis muda kabupaten Belu dan sebagai mantan Ketua PMKRI Cabang Atambua, mendesak Kapolsek Kobalima untuk segera melakukan penahanan terhadap pelaku penganiayaan,"tegas Jemi kepada Kompas.com, Selasa (29/10/2019) pagi.
• Gadis Manis Ini Ungkap Tantangan Jadi Santri di Era Milenial
• Penyebab Lady Rocker Tiga Setia Gara Tak Langsung Pulang ke Indonesia Usai Disiksa Suami Bule
Di sisi lain, lanjut Jemi, dirinya sebagai pemuda, mendesak sejumlah pihak seperti Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak dan Pemerintah Daerah kabupaten Malaka, untuk segera mengambil sikap tegas terhadap kasus ini.
Kalau bisa, kata Jemi, bukan hanya sekadar pembinaan, tapi harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Bagi kami pemuda, melihat bahwa kasus ini harus betul-betul diselesaikan secara benar dan seadil-adilnya.
Agar menjadi satu bagian terpenting untk mengedukasi para pemimpin masa depan dan khususnya menjadi satu pembelajaran bagi kaum muda dalam menghadapi kehidupan sosial bermasyakat,"ujarnya.
(*)