Beda Nasib Gibran Rakabuming Putra Jokowi dari PDIP dengan Paundra Cucu Soekarno di Pilkada Solo
Beda nasib Gibran Rakabuming putra Jokowi dari PDIP dengan Paundra cucu Soekarno di Pilkada Solo, didekati partai Prabowo Subianto
TRIBUNKALTIM.CO - Beda nasib Gibran Rakabuming putra Jokowi dari PDIP dengan Paundra cucu Soekarno di Pilkada Solo, didekati partai Prabowo Subianto.
Diketahui, langkah berliku harus dilalui putra Presiden Jokowi atau Joko Widodo, Gibran Rakabuming dalam kontestasi menuju Pilkada Solo 2020.
Gibran Rakabuming kakak Kaesang Pangarep masih harus bersusah payah untuk mendapatkan perahu politik PDIP.
• Sebelum Isu Video Syur Nagita Slavina, Ada Firasat Tak Enak Mama Amy ke Raffi Ahmad yang Mau Liburan
• Kabar Buruk Keluarga Raffi Ahmad, Sebelum Isu Video Syur Mama Rieta Marahi Nagita Slavina Karena Ini
• Heboh Video Syur Mirip Nagita Slavina, Ibu Rafathar, Senasib dengan Gisella, Ini Respon Raffi Ahmad
• Surya Paloh Nasdem Kirim Kode Keras ke Jokowi yang Ajak Gerindra, Bikin Kesepakatan Ini dengan PKS
Di sisi lain, cucu Soekarno, putra Sukmawati Soekarnoputri, Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara ditawari Partai Gerindra, partai bentukan Prabowo Subianto untuk maju di Pilkada Solo.
Dilansir dari Kompas.com, belakangan nama cucu mantan Presiden Soekarno, Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara atau dikenal Paundra, santer menjadi perbincangan.
Paundra dikabarkan sedang didekati Partai Gerindra Solo untuk diusung dalam Pilkada Solo 2020.
Paundra adalah mantan anggota DPRD Kota Surakarta periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP.
Paundra merupakan putra dari pasangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX dan Sukmawati Soekarnoputri itu duduk di Komisi III yang membidangi perekonomian dan keuangan.
Namun, dua tahun berjalan, Paundra mengundurkan diri dari anggota DPRD Kota Surakarta karena sering tidak mengikuti kegiatan kedewanan tanpa ada keterangan.
"Padahal, di undang-undang jelas disebutkan kalau sudah siap menjadi anggota dewan, segala hal harus ditinggalkan.
Umpamanya sebagai profesional di notaris, pengacara, kontraktor, dan macam-macam harus ditinggalkan," kata YF Sukasno yang menjabat Ketua DPRD Kota Surakarta saat itu kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2019).
Merujuk pada undang-undang tersebut, lanjut pria yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Surakarta itu, semua pekerjaan di luar anggota DPRD harus ditinggalkan.
Sementara Paundra pernah enam kali tidak mengikuti sidang paripurna tanpa keterangan.
Belum lagi rapat lain, seperti pembahasan di tingkat komisi, APBD, perda, dan lainnya yang diselenggarakan di DPRD.
Karena sering tidak mengikuti rapat dan sidang tersebut, akhirnya Paundra diberi sanksi oleh pimpinan DPRD, mulai sanksi teguran lisan hingga di-PAW (pergantian antarwaktu).
"Waktu saya ketua dewan, yang saya tahu ada surat pengunduran diri dari beliau (Paundra). Dan, beliau digantikan," kata dia.
Setelah mengundurkan dari anggota DPRD Kota Surakarta, Paundra kemudian digantikan oleh kader PDIP lain, Heni Nogogini.
Diberitakan sebelumnya, Gerindra Solo sedang mendekati cucu mantan Presiden Soekarno, Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara atau dikenal Paundra, dalam mempersiapkan Pilkada Solo 2020.
Komunikasi politik terus dilakukan demi menggaet putra dari pasangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX dan Sukmawati Soekarnoputri itu maju di Pilkada Solo.
"Kita mencoba (dekati) ke Mas Paundra.
Karena kita juga tahu Mas Paundra ada darah kepemimpinan politik dari eyangnya.
Dari keluarga-keluarga semua kepemimpinan politiknya sangat luar biasa," kata Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno saat dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2019).
Nasib Gibran Rakabuming
Dilansir dari Tribunnews.com, Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming diharuskan membaca 4 judul buku penting oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebelum maju di Pilkada Solo 2020.
Gibran Rakabuming pada Kamis (24/10/2019) siang, mengunjungi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Pertemuan digelar tertutup dan awak media tak diperkenankan meliput.
Diketahui, PDIP Solo yang dipimpin FX FX Hadi Rudyatmo tidak merekomendasikan nama Gibran Rakabuming maju di Pilkada Solo.
Gibran Rakabuming pun bermanuver menemui langsung Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Usai membahas sejumlah hal selama satu jam, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang juga berada dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa Ketumnya menyarankan Gibran Rakabuming selaku kader baru untuk membaca dan mempelajari 4 judul buku penting.
Diantaranya, buku Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Lahirnya Pancasila, dan buku Membangun Tatanan Dunia Baru.
"Ibu menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh anggota PDIP.
Bahkan, Ibu juga menyampaikan bacaan wajib seperti buku 'Indonesia Menggugat', 'Mencapai Indonesia Merdeka', 'Lahirnya Pancasila' dan 'Membangun Tatanan Dunia yang Baru'," ujar Hasto Kristiyanto di lokasi, Kamis (24/10/2019).
Selain diwajibkan membaca Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDI-P, putra sulung Jokowi ini juga disarankan membuka buku-buku tulisan Presiden RI pertama, Soekarno.
"Semua buku Bung Karno yang bersifat wajib, termasuk Mas Gibran pun juga oleh Ibu disarankan membaca 4 buku tersebut selain AD/ART partai," jelas dia.
Lanjut Hasto, pertemuan Gibran dengan Megawati disebut jadi salah satu kursus politik singkat sebagai modal kader baru PDI-P itu yang berencana maju Pilwalkot Solo 2020.
"Pertemuan tadi semacam kursus politik juga secara langsung dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Mas Gibran," ucapnya.
Diketahui, Gibran yang kini sudah menjadi Kader PDI-Perjuangan berniat maju dalam kontestasi Pemilihan Walikota Solo di Pilkada Solo 2020.
Gibran Rakabuming menyatakan akan maju di Pilkada Solo lewat PDIP.
Namun peluangnya mendaftar lewat DPC PDIP telah tertutup.
DPC PDIP Kota Solo di bawah kepemimpinan FX Hadi Rudyatmo telah memutuskan mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
Oleh karena itu, Gibran berniat maju melalui jalur lain yakni Dewan Perwakilan Pusat atau Dewan Perwakilan Daerah demi bisa melenggang di Pilwakot Solo 2020.
Pertemuan dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri hari ini jadi salah satu upaya Gibran untuk memuluskan jalannya itu. (*)