Kakao dan Lada Potensial Diekspor, Dinas Perkebunan Berau Aktifkan Lahan Perkebunan yang Tak Dipakai
Kakao dan Lada Potensial Diekspor, Dinas Perkebunan Berau Aktifkan Lahan Perkebunan yang Tak Dipakai
"Apalagi, kakao ini juga punya pasar tetap," ujar Iwan Ardani.

Di Berau, kata Iwan Ardani, para petani kakao juga mendapat bantuan dan pendampingan dari salah satu perusahaan tambang batu bara, melalui program pemberdayaan masyarakat.
Selain memberikan pendampingan, perusahaan batu bara tersebut, kata Iwan Ardani, juga siap menampung dan memasarkan hasil panen masyarakat untuk diekspor.
BACA JUGA
Disdik Berau Mulai Sosialisasi Bahaya Ngelem di Sekolah-sekolah,Ini Contoh Dampak Ngelem pada Remaja
Cegah Peredaran Narkoba dalam Penjara, Rutan Tanjung Redeb Berau Ajukan Pengadaan X-Ray
Kunjungan ke Jepang, Bupati Berau Muharram Mengaku Banyak Investor Jepang Tertarik Berinvestasi
Hanya dari Kalangan ASN Berau, Potensi Zakat Capai Rp 17 M, Ini 8 Golongan Berhak Menerima Zakat
Tidak hanya kakao, lada kini juga mengikuti harga pasar dunia, sehingga layak untuk diekspor ke luar negeri.
"Dua komuditas ini ( kakao dan Lada ) sangat berpotensi untuk dijadikan prioritas ekspor," tegas Iwan Ardani.
Demikian pula dengan karet dan kelapa sawit, juga memiliki potensi sebagai komoditas ekspor.
Iwan Ardani mengatakan, sektor perkebunan ini harus digarap secara serius.
Karena tidak menutup kemungkinan, bisa menghilangkan ketergantungan terhadap batu bara.
Seperti diketahui, 60 persen pendapatan domestik regional bruto, Kabupaten Berau dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga batu bara.
Sementara, batu bara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.