Kakao dan Lada Potensial Diekspor, Dinas Perkebunan Berau Aktifkan Lahan Perkebunan yang Tak Dipakai
Kakao dan Lada Potensial Diekspor, Dinas Perkebunan Berau Aktifkan Lahan Perkebunan yang Tak Dipakai
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Kakao dan Lada Potensial Diekspor, Dinas Perkebunan Berau Aktifkan Lahan Perkebunan yang Tak Dipakai
Kabupaten Berau memiliki banyak potensi.
Selain hasil laut seperti lobster yang diekspor ke luar negeri, hasil perkebunan juga berpotensi menjadi komuditas ekspor.
Tidak ingin ketinggalan dengan tetangganya, Kabupaten Kutai Timur yang sukses mengekspor pisang kepok ke Malaysia,
Kabupaten Berau juga tengah menyiapkan sejumlah komoditas untuk diekspor tahun depan.
BACA JUGA
Effendi Gazali Tunjukkan Contoh Hasil Didikan Nadiem Makarim, Juga Bandingkan Jokowi dengan Joker
2 Tahun Lalu Wika Salim juga Pernah Viral di Instagram karena Video Amoral, Kini Rayu Ariel NOAH
Ucapan Saat Pilpres 2019 Ini Diungkit, Menhan Prabowo yang Baru Seminggu Dilantik Akan dipanggil DPR
Effendi Gazali Prediksi Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024 jadi Presiden Usai Jokowi, Asalkan Begini
Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan (Disbun) Berau Iwan Ardani mengatakan, ada empat komoditas perkebunan yang berpotensi untuk diekspor.
Adapun komoditas tersebut di antaranya kakao, karet, Lada dan kelapa sawit.
Menurut Iwan Ardani keempat komoditas tersebut memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi.
“Ini karena melihat permintaan produk holtikultura di pasar global yang sangat besar,” ungkap Iwan Ardani.
Kakao misalnya, selain memiliki nilai jual tinggi dan harganya stabil di pasar internasional, biji kakao secara global juga masih sedikit produksinya dibanding kebutuhannya.
"Apalagi, kakao ini juga punya pasar tetap," ujar Iwan Ardani.

Di Berau, kata Iwan Ardani, para petani kakao juga mendapat bantuan dan pendampingan dari salah satu perusahaan tambang batu bara, melalui program pemberdayaan masyarakat.
Selain memberikan pendampingan, perusahaan batu bara tersebut, kata Iwan Ardani, juga siap menampung dan memasarkan hasil panen masyarakat untuk diekspor.
BACA JUGA
Disdik Berau Mulai Sosialisasi Bahaya Ngelem di Sekolah-sekolah,Ini Contoh Dampak Ngelem pada Remaja
Cegah Peredaran Narkoba dalam Penjara, Rutan Tanjung Redeb Berau Ajukan Pengadaan X-Ray
Kunjungan ke Jepang, Bupati Berau Muharram Mengaku Banyak Investor Jepang Tertarik Berinvestasi
Hanya dari Kalangan ASN Berau, Potensi Zakat Capai Rp 17 M, Ini 8 Golongan Berhak Menerima Zakat
Tidak hanya kakao, lada kini juga mengikuti harga pasar dunia, sehingga layak untuk diekspor ke luar negeri.
"Dua komuditas ini ( kakao dan Lada ) sangat berpotensi untuk dijadikan prioritas ekspor," tegas Iwan Ardani.
Demikian pula dengan karet dan kelapa sawit, juga memiliki potensi sebagai komoditas ekspor.
Iwan Ardani mengatakan, sektor perkebunan ini harus digarap secara serius.
Karena tidak menutup kemungkinan, bisa menghilangkan ketergantungan terhadap batu bara.
Seperti diketahui, 60 persen pendapatan domestik regional bruto, Kabupaten Berau dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga batu bara.
Sementara, batu bara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
“Sementara hasil perkebunan ini kan berkelanjutan, dan bisa terus berproduksi,” tutur Iwan Ardani.
"Bisa diperbaharui," imbuhnya.
Selain itu, untuk bisa memenuhi kebutuhan ekspor, produktivitas empat komoditas ini harus ditingkatkan.
Salah satunya dengan perluasan lahan perkebunan.
“Kami saat ini tengah mengaktifkan kembali lahan-lahan yang belum digunakan.
Sayang kalau tidak produktif untuk komoditas perkebunan, terutama yang berpotensi bisa diekspor," tandas Iwan Ardani.
BACA JUGA
Dapat Kuota 160 Formasi, Seleksi CPNS di Berau Diumumkan 11 November Bisa Dicek di sscasn.bkn.go.id
Ratusan Aparatur Sipil Negara di Berau Menjalani Pemeriksaan Kejiwaan, Ini Alasannya
Sempat Langka, Pasokan dan Harga Semen di Berau Kembali Normal
Kominfo Berau dan Kaltim Survei Lapangan, Sebentar Lagi Warga Pulau Maratua Bisa Mengakses Internet