Kesehatan

Ratusan Orang Ikut Seminar Kesehatan Geriatri, Pentingnya Pengasuh Memahami Kondisi Orang Lansia

Ratusan Orang Ikuti Seminar Kesehatan Geriatri, Lansia Balikpapan Kalimantan Timur Paling Banyak, Begini Manfaatnya

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Evi Rohmatul Aini
Ikuti Seminar Kesehatan Geriatri, Begini Harapan Para Lansia 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Para lansia dari berbagai kalangan turut menghadiri acara seminar Kesehatan Geriatri.

Dari pantauan Tribunkaltim.co, ada sekira 100 orang lebih mengikuti seminar tersebut.

Menurut Sekretaris Program Kerja Geriatri RSKD Rike Sebrianti, para peserta sebagian berasal dari poli Geriatri RSKD dan selebihnya dari umum.

Dalam penjaringan peserta ini, dilakukan dengan cara bersosialisasi melalui media sosial.

Ada kriteria khusus bagi yang ingin mengikuti seminar ini yaitu usia harus 45 tahun ke atas.

"Kita share lewat sosial media, yang boleh ikut ini juga nggak boleh sembarangan, harus yang umurnya 45 tahun ke atas," ujarnya saat ditemui Wartawan Tribunkaltim.co, Kamis (31/10/2019).

Hal itu bukan tanpa alasan, Rike mengungkapkan adanya kriteria khusus ini agar materi yang disampaikan oleh narasumber itu sesuai dengan target sasaran.

Dirinya tidak ingin jika ilmu yang diberikan itu tidak bermanfaat bagi para peserta.

"Iya pengennya materinya kan tepat sasaran, dan bermanfaat bagi para lansia terkait dengan kesehatannya," tambahnya.

Banyak pemaparan materi dari para narasumber yang disambut dengan antusias para lansia.

Seperti salah satu pemaparan materi dari Dokter spesialis kedokteran jiwa Irma Armenia Arief menjelaskan

Bahwa para pengasuh atau anak-anaknya juga harus mengetahui kondisi lansia dan belajar sabar.

Salah satu lansia bernama Pursia menyarankan agar seminar seperti ini juga diselenggarakan untuk para pengasuh atau anak-anaknya.

"Harusnya seperti ini juga ngundang anak-anak atau pengasuh karena penting juga sebagai pengetahuan mereka untuk menghadapi kami yang sudah tua itu harus seperti apa, kalau saya sendiri yang bilang ya sungkan," tandasnya.

Selain itu, ada juga yang ingin jika senam tepuk lansia dilaksanakan di RSKD.

"Senamnya tadi juga semoga bisa di rumah sakit ini, biar saya bisa ikut rutin," harap Endang.

Semua pertanyaan, masukan dan saran disampaikan oleh para lansia dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Arifanti.

Hal itu membuktikan bahwa walau usia sudah senja, namun semangatnya masih membara.

Setelah mendengar masukan dan saran dari para lansia, pihak rumah sakit menyambut baik hal tersebut.

"Baik bu, nanti kami coba komunikasikan dengan pihak terkait," pungkas Arifanti.

Nah, manfaat senam tepuk lansia, cocok untuk semua kalangan dan dilakukan usai bangun tidur

Senam tepuk lanjut usia atau lansia yang biasa dilakukan orang-orang yang sudah lanjut usia ini, dinilai bisa dipraktekkan untuk semua kalangan.

Hal itu dibenarkan Sekretaris Program Kerja Geriatri RSKD, Rike Sebrianti.

"Iya cocok untuk semua kalangan, tapi kita lebih menekankan ke lansia," ujarnya saat ditemui Wartawan Tribunkaltim.co, usai acara Seminar kesehatan Geriatri, Kamis (31/10/2019).

Senam tepuk lansia ini memiliki gerakan yang mudah diikuti dan tidak menyulitkan mereka untuk bergerak.

Oleh karena itu, senam tepuk lansia dikemas secara efektif dan mudah.

Sebab lansia mempunyai banyak batasan aktifitas karena rentan dengan resiko.

Selain itu, senam ini juga bisa dilakukan dengan berdiri dan duduk.

Sesuai dengan kondisi lansia itu sendiri.

Senam ini mudah ya, karena lansia kan banyak batasan jadi nggak bisa kan senam-senam yang ekstrim.

"Banyak resiko juga, bisa dengan duduk, tapi lebih baik ya berdiri, harus sesuai kondisi mereka juga," tambahnya.

Senam lansia ini terdiri dari tepuk tangan, tepuk jari, tepuk ibu jari, tepuk kelingking, tepuk pergelangan tangan kanan dan kiri, tepuk pundak, tepuk punggung, tepuk lutut dan yang terakhir tepuk perut.

Gerakan-gerakan dalam senam lansia tersebut mempunyai manfaat tersendiri.

Rike Sebrianti mengungkapkan, manfaat dari senam lansia ini bisa untuk mengurangi resiko stroke, memperlancar peredaran darah dan mencegah hipertensi atau darah tinggi.

"Setelah praktek tadi kan terasa hangat ya, juga berkeringat, lah itu bisa untuk memperlancar peredaran darah," imbuhnya.

Rike Sebrianti menuturkan, waktu yang paling baik untuk melakukan senam ini yaitu pagi hari setelah bangun tidur, agar kekakuan sendi bisa teratasi juga.

Senam tepuk lansia ini diperkenalkan  Rike Sebrianti yang sekaligus menjadi pemandu senam tersebut, saat Seminar kesehatan Geriatri digelar di Aula Sakura RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo, Kamis (31/10/2019).

Para lansia sangat antusias mengikuti gerakan senam lansia, salah satu peserta lansia, Lilik merasa senang bisa mengikuti kegiatan seminar kesehatan tersebut.

"Senang ya, ini kan bagus, biar kita tahu tentang kesehatan, senamnya juga seru, ini berkeringat saya," katanya sembari mengelap keringatnya.

Acara itu dihadiri oleh empat narasumber yaitu dr Chandra Sari, (spesialis penyakit dalam), dr Martin Ayu Ningtyas (spesialis gizi klinik), dr Christine Militza, (spesialis klinik fisik rehabilitasi),

dr Irma Armenia Arief, (spesialis kedokteran jiwa) dan para lansia.

Menurut Rike Sebrianti, empat narasumber itu merupakan bagian dari tim terpadu Geriatri RSKD.

"Itu semua tim terpadu dari progja Geriatri rumah sakit ini, sebenarnya banyak ya, cuma kita pilih yang memang paling dibutuhkan para lansia," imbuhnya.

Harapannya semua bisa tepat sasaran baik dari segi narasumber maupun audiensnya.

"Semoga tepat sasaran ya, karena kita milih narasumber juga sesuai dengan kebutuhan audiensnya,

para lansia yang hadir dapat menambah pengetahuan terkait dengan kesehatannya, terus aktif di usia senja, berbagai kegiatan tetap bisa dilakukan tanpa terbentur dengan masalah usia," tutupnya 

( Tribun Kaltim )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved