Bambang Soesatyo akan Jadi Preman Buas untuk Jokowi, Malah Rocky Gerung dan Ade Armando yang Ribut

Bambang Soesatyo akan jadi preman buas untuk Jokowi, malah Rocky Gerung dan Ade Armando yang ribut, ada Eko Kunthadi juga

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Presiden Jokowi, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ade Armando dan Rocky Gerung 

TRIBUNKALTIM.CO - Bambang Soesatyo akan jadi preman buas untuk Jokowi, malah Rocky Gerung dan Ade Armando yang ribut. 

Rocky Gerung dan Ade Armando meributkan pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang terkesan membela Presiden Jokowi secara berlebihan.

Pengamat Politik Rocky Gerung menuntut Presiden Jokowi untuk meminta maaf kepada publik atas pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet.

Hal itu dikarenakan menurutnya, Jokowi sebagai kepala negara berhak melakukan itu.

Terungkap Alasan Menteri Agama Fachrul Razi Larang Pemakaian Cadar, Respon Ketua Ansor, Muhammadiyah

Soal Polemik Gaji Menteri Pertahanan, Desmond J Mahesa Sebut Harta Prabowo Subianto Triliunan

Tito Karnavian Ungkap Deretan Pekerjaan Kapolri Baru Idham Aziz, Ini Nasib Kasus Novel Baswedan

Namun hal itu ditentang oleh Dosen Ilmu Komunikasi UI Ade Armando yang mengatakan, bahwa pernyataan Bambang Soesatyo itu tidak ada urusannya dengan Jokowi.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari acara Rosi di Youtube KOMPASTV Jumat (1/11/2019), Rosi memperlihatkan pernyataan Bambang Soesatyo yang jadi perbincangan.

"Kami akan menjelma jadi preman dan buas kembali tanpa pandang bulu makakala ada yang mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan RI dan Pancasila, serta Pak Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan," ujar Bambang Soesatyo dalam tayangan tersebut.

Kemudian, Ade Armando menanggapi pernyataan itu dan menyatakan keberatan dengan pernyataan Ketua MPR tersebut.

Bahkan ia mempertanyakan, apakah pernyataan itu berarti Indonesia akan kembali ke zaman Orde Baru.

"Ini persis yang kita bicarakan barusan, dan saya keberatan sekali dengan pernyataan Bambang Soesatyo ini, bayangkan kami akan menjelma jadi preman dan buas kembali tanpa pandang bulu, maksud dia apa? Apakah kita akan kembali ke era Orde Baru?," kata dia.

Kemudian Rocky Gerung pun terdengar menanggapi keheranan Ade Armando tersebut.

"Dia menerjemahkan pikiran Jokowi?," kata Rocky Gerung sambil tersenyum.

Namun hal itu buru-buru dibantah oleh Ade Armando.

Menurutnya, hal itu merupakan pernyataan personal Bambang Soesatyo yang sedang mencari muka di depan Jokowi.

"Nggak, nggak ada urusan, dia lagi cari muka di depan kita semua, cari muka di depan Pak Jokowi," jelasnya.

Sementara itu, Rocky Gerung menilai pernyataan Bambang Soesatyo itu tidak disampaikan secara personal.

"Dia tidak personal, posisi dari Bamsoet itu ketua MPR RI, apa yang personal di situ?

Saya tunggu kalimat ini dibatalkan oleh Jokowi, udah dibatalin belum?," tanya Rocky Gerung.

"Ya gak ada hubungannya dong, Presiden membatalkan pernyataan ketua MPR RI," kata Ade Armando.

Tapi menurut Rocky Gerung, hal itu merupakan hak Jokowi.

"Kepala negara punya hak kasih public addres dengan menyindir bahwa itu kalimat yang berbahaya bagi demokrasi, artinya dia setuju dengan kalimat itu," kata Rocky Gerung lagi.

"Saya mau sebut satu hal, kenapa saya katakan ini bukan sikapnya Pak Jokowi, ketika DPR RI menyatakan akan ada dihidupkan kembali pasal penghinaan Presiden, salah satu yang bilang bahwa saya nggak setuju dengan itu adalah Pak Jokowi," jelas Ade Armando.

"Makanya konsekuen donk," kata Rocky Gerung lagi.

"Nggak donk, kenapa dia harus membantah? Nggak ada urusan," tegas Ade Armando lagi.

Keduanya pun terlibat debat panas dan saling mempertahankan argumen mereka.

"Dia musti bantah itu," kata Rocky Gerung lagi.

"Nggak, ini memang persoalannya Bamsoet," kata Ade Armando.

"Itu jadi social text bangsa ini, musti dibatalkan oleh presiden," kata Rocky Gerung kekeuh.

"Ya Bambang Soesatyo lah yang Anda kritik," tandas Ade Armando.

Rocky Gerung pun tampak berisikukuh kalau Jokowi yang harus batalkan.

"Saya minta Jokowi sebagai kepala negara untuk membatalkan itu," tegasnya lagi.

"Kok Anda yang minta Jokowi," kata Ade Armando heran.

Kemudian Rosi pun mencoba menengahi perdebatan tersebut.

"Sederhananya begini, emangnya kalau setiap pejabat negara salah omong Jokowi harus anulir?," tanya Rosi.

"Yess," kata Rocky Gerung.

"Jadi Pak Jokowi itu Presiden atau juru bicara?," tanya Rossi lagi.

"Sebagai kepala negara dia merawat demokrasi," ujar Rocky Gerung.

 Link Formasi CPNS 2019 DKI Jakarta, Wilayah Anies Baswedan, Simak Tata Cara Daftar sscasn.bkn.go.id

 Wellcome to November Ini Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem Sampai Desember, Puting Beliung Hujan Es

Kemudian Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Harris ikut mengomentari pernyataan Rocky Gerung.

"Tapi tidak mungkin juga semua pejabat musti dia kontrol," katanya lagi.

"Kalau nggak, apa fungsinya coba?," tanya Rocky Gerung lagi.

"Apa yang dia lakukan kalau itu tugasnya?," tanya Syamsuddin Harris lagi.

"Dia gak perlu lakukan banyak, sekali dia lakukan itu yang lain nggak bakal ikut contoh, bukan setiap hari dia lakukan. Dia ambil salah satu yang paling fenomenal, dan dia katakan saudara Bambang Soesatyo, Anda tidak beretika mengucapkan itu karena Anda punya jabatan publik," beber Rocky Gerung.

"Ini ketua MPR RI, gak ada hubungannya secara struktural bukan di bawah pemerintah," kata Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi.

"Bukan soal ini, sebagai kepala negara, ini gak ngerti-ngerti dari tadi, buset dah," ujar Rocky Gerung kesal.

Simak videonya: 

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved