Intip Sinyal Koalisi PDIP - Golkar di Pilkada Balikpapan, Ini Penjelasan Politisi PDIP Thohari Azis
Intip Sinyal Koalisi PDIP - Golkar di Pilkada Balikpapan, Ini Penjelasan Politisi PDIP Thohari Azis
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
di Pilkada Balikpapan Rahmad (Golkar) bisa berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Balikpapan.
"Apa yang disampaikan bang Ruhut sebagai kader PDIP itu ungkapan personal. Dia lihat latar belakang kita.
Artinya kita berterimakasih.
Mudahan dia menyampaikan ke pusat bahwa Golkar layak berkoalisi dengan PDIP, bukan hanya PDIP tapi
partai lainnya," ungkapnya.
Disinggung soal calon pasangan bila Golkar benar bakal berkoalisi dengan PDIP, Rahmad Masud menjawab normatif.
Penentuan tersebut tergantung survei dan hasil konvensi yang bakal dilakukan Golkar Balikpapan.
"Itu nanti survei. Dilihat dari hasil survei," ucapnya.
Rahmad Masud menekankan bahwa hasil pleno DPD Golkar Balikpapan telah menetapkan dirinya sebagai
calon tunggal walikota di Pilkada 2020 mendatang.
"Hasil pleno kemarin, saya ditetapkan sebagai calon tungal walikota. Tinggal penjaringan wakil walikota.
Iya, konvensi untuk calon wawali," ujarnya.
"Nanti kita tanya panitia," tambahnya saat ditanya kapan konvensi Golkar.
Nasdem tak Ngotot Calon Walikota
Sementara itu, Nasdem Balikpapan sadar posisi, tak ngotot harus jadi bakal calon Walikota di Pilkada Balikpapan 2020.
Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Nasdem Balikpapan, Mauliddin mengatakan 3 nama kandidat bacalon
Pilkada bakal diserahkan ke DPP Nasdem selambatnya 6 November mendatang.
Ketiga kandidat tersebut telah menyampaikan visi misi di hadapan tim penjaringan partai besutan Surya
Paloh di tingkat kota.
"Usai Pleno kemarin, kami merekomendasikan 3 nama ke DPW, mereka akan membawa ke Jakarta 6-8
November nanti," tutur Mauliddin, Kamis (31/10/2019).
Nasdem Balikpapan Sadar Posisi, Tak Ngotot Harus Bakal Calon Walikota di Pilkada Balikpapan 2020
Desember 2019 mendatang DPP Nasdem bakal mengeluarkan rekomendasi untuk 1 nama yang bakal
diusung di Pilkada Balikpapan 2020 mendatang.
Disinggung soal posisi nilai tawar Nasdem di Balikpapan, Mauliddin mengaku sadar posisi.
Mereka tak terlalu memaksakan bacalon yang diusungnya di posisi 01 pada kontestasi Pilkada.
"Kamis selalu sadar posisi kami di Pilkada Balikpapan 2020.
Dengan 3 kursi di parlemen. Sangat berpeluang berkoalisi. Untuk itu harus proporsional, kekuatan kami
hanya 3 kursi," ungkap Mauliddin.
Ia mengklaim bahwa manajemen partai yang solid jadi jaminan siapa pun yang berkoalisi.
Ia mengenang proses Pilkada 2015 lalu, dimana Nasdem jadi kunci Rizal Effendi - Rahmad Masud di masa genting pendaftaran di KPU.
"Saat itu kursi 6 (PDIP), 3 (Nasdem). Nah, 4 (Demokrat) pada saat penyerahan belum tanda tangan Ketum.
Nasdem beri poin kuota 9 kursi," kata Mauliddin.
Siapa pun bacalon yang direkomendasikan Nasdem, pihaknya berharap dapat berpasangan dengan orang yang tepat.
"Kami percaya diri, tapi kami tahu diri," tutur Mauliddin.
Pihaknya juga mengimbau ketiga calon melakukan survei internal.
Tujuannya tak lain untuk memperkuat posisi tawar untuk direkomendasikan di Pilkada 2020.
DPW dan DPD juga bakal bergerak turun ke masyarakat, melakukan riset sejauh mana elektoral dan
popularitas ketiga kandidat tersebut.
"Wajib survei internal. Ada yang masih proses, ada yang sudah, ada yang survei pakai 2 lembaga," tutur Mauliddin. (*)