Anggota Komisi 3 DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman Sebut Pantai Manggar tak Berkembang, Ini Sarannya
Anggota Komisi 3 DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman Sebut Pantai Manggar tak Berkembang, Ini Sarannya
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Anggota Komisi 3 DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman Sebut Pantai Manggar tak Berkembang, Ini Sarannya.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman
menyayangkan kawasan pariwisata Pantai Manggar yang tidak mengalami peningkatan dan
pengembangan wisata pantai di Balikpapan.
Pantai Manggar sendiri merupakan ikon Balikpapan yang banyak didatangi wisatawan dari luar
daerah untuk bermain di pantai saat hari libur tiba.
Menurut Taufik perlu ada orang ahli untuk meningkatkan potensi pariwisata di Balikpapan khususnya di
Pantai Manggar.
"Kalau sekarang Pantai Manggar itu begitu-begitu saja terus, ini kenapa. Tata ruang dan tata kelola dalam
Pantai Manggar itu harusnya dinas terkait wajib mendatangkan pakar atau ahlinya, kan banyak
sekarang," ujar Taufik saat ditemui Tribunkaltim.co.
Dalam kesempatannya Taufik mengatakan akan lebih baik jika dana untuk pelaksanaan studi banding
pemerintah dialihkan untuk mendatangkan pakar ahli yang dapat meningkatkan pariwisata.
Taufik juga menyoroti kesadaran mengenai kebersihan di Pantai Manggar yang juga perlu ditingkatkan.
"Dan satu harus diberi kesadaran warga setempat dan warga pendatang mengenai pentingnya menjaga
kebersihan di pantai manggar itu," ucap Taufik.
Sementara itu menurutnya, tidak perlu juga memakai alat berat untuk menjaga kebersihan pantai manggar.
Dalam hal ini sudah didukung dengan alat seperti jaring-jaring yang memang digunakan untuk
meminimalisir adanya sampah yang tersebar di pantai.
Taufik menuturkan pihaknya juga tidak mengetahui laporan tiket yang masuk setiap harinya ke pantai manggar.
"Kita saja belum tau berapa anggaran yang masuk disana, berapa anggaran yang harus di keluarkan untuk
keindahan pantai manggar. Terus berapa laporan tiket setiap masuknya orang ke pantai manggar, apakah
itu terakomodir atau tidak," pungkasnya.
Kuliner di Wisata Pantai Manggar Mahal
Sebelumnya beredar kabar jika harga kuliner yang disajikan di tempat wisata Pantai Manggar Segara Sari,
Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur dianggap berat.
Harga terbilang tinggi, jika dibandingkan dengan di tempat lain.
Menu makanan dan minuman yang dijual di Pantai Manggar sangat sangar harganya, hal inilah yang
kemudian dikeluhkan beberapa pengunjung yang diungkapkan kepada Tribunkaltim.co.
Menanggapi hal itu, Irma Nurmayanti, Kepala Bidang Pariwisata dari Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata Kota Balikpapan kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (22/9/2019) sore melalui sambungan
telepon WhatsApp menjelaskan. sebenarnya isu harga mahal kuliner di Pantai Manggar sudah lama
terdengar.
Kali ini sedang diupayakan akan diperbincangkan dengan pihak pedagang dan UPT Pantai Manggar Segara Sari Kota Balikpapan.
Namun soal harga kuliner yang dianggap mahal di Pantai Manggar, tentu perlu disikapi bijak.
Karena lokasi wisata Pantai Manggar, Kota Balikpapan, tidak melanggar hak asasi manusia dalam membawa bekal makanan minuman sendiri.
"Tidak ada yang melarang, bebas saja kok, kalau mau ada yang bawa makanan atau minuan dari luar,
silakan saja. Tidak ada aturan yang melarang pengunjung bawa makanan minuman sendiri," tegasnya.
Dia pun memberi imbauan kepada para pengunjung Pantai Manggar untuk tetap kritis kepada pedagang.
Salah satu caranya yakni bertanya terlebih dahulu ke pedagang sebelum membeli barangnya.
Jika dinilai mahal, dianggap tidak terjangkau bisa beralih untuk tidak membelinya.
Pengunjung bisa bertanya, tidak ada ancaman atau paksaan harus membeli.
"Bertanya dulu sebelum membeli makanan. Jika merasa kemahalan bisa membawa makanan dari rumah," imbuh Irma.
Informasi terkini, soal harga kuliner di Pantai Manggar saat ini sedang ada proses negosiasi kesepakatan
untuk harga yang memang dianggap wajar. Saat ini masih dalam tahap pembahasan.
"Info kemaren bilangnya sudah ada harga kesepakatan pedagang, tapi nanti saya kasih tahu lagi seperti
apa, nanti akan dipublikasi," ungkap Irma.
Selain itu, tegas Irma, nanti Dinas Pariwisata pun akan membuat semacam media publikasi berupa baliho
berukuran besar yang membeberkan harga-harga yang ada di Pantai Manggar Balikpapan, termasuk
mungkin harga kulinernya.
"Kalau perlu nanti kami buat baliho besar terkait harga. Kalau yang mampu beli, silakan beli. Kalau tidak, kan bisa bawa dari rumah," ujarnya.
Menurut Irma, baliho pengumuman mengenai harga-harga di Pantai Manggar merupakan
langkah Dinas Pariwisata tidak untuk menimbulkan polemik pengunjung Pantai Manggar dengan pedagang
dan pengelola Unit Pelaksana Tugas ( UPT ) Pantai Manggar.
"Kalau pengunjung sudah tahu info yang dipampang di baliho jadi transparan, tahu apa kondisinya.
Si pengunjung juga tidak kecele. Kan sudah tahu harganya," kata Irma, wanita berkacamata ini.
Dia pun menambahkan, bagi semua pengunjung Pantai Manggar Balikpapan saat sudah resmi masuk
membayar tiket masuk membawa kendaraan bermotor tidak perlu lagi membayar parkir di area
dalam Pantai Manggar.
Jika ada pihak yang berusaha untuk mengutip uang parkir di dalam kawasan Pantai Manggar
berarti itu sudah termasuk pungutan liar, bukan resmi dari pengelola Pantai Manggar.
"Tidak membayar parkir di dalam area Pantai Manggar," ujarnya.
Ayam Geprek Rp 45 Ribu per Porsi
Pemberitaan sebelumnya di Tribunkaltim.co, ada sejumlah pengunjung mengeluh
soal harga kuliner di Pantai Manggar.
Mereka menilai hampir merata harga kuliner di kawasan pantai Manggar saat ini semakin tidak masuk akal
karena lebih mahal daripada harga kuliner pada umumnya.
Sebut saja harga ayam lalapan dan ayam geprek misalnya, jika di luar kawasan Pantai Manggar,
kedua jenis kuliner ini dijual paling tinggi di harga Rp 25.000 per porsi.
Namun di kawasan Pantai Manggar, Kota Balikpapan harga ayam geprek dan ayam lalapan dijual seharga Rp 45.000 per porsi.
Padahal ukuran pada potongan daging kuliner ayam geprek dan ayam lalapan itu lebih kecil daripada
ukuran ayam geprek atau ayam lalapan yang dijual di luar
kawasan Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain itu, harga bakso dan harga kuliner lainnya juga rata-rata lebih mahal dua kali lipat
dari harga kuliner pada umumnya.
Menurut Yasinta, salah satu pengunjung Pantai Manggar mahalnya harga kuliner tersebut merupakan
bagian dari bentuk pemerasan pengunjung.
"Ini sama aja pemanasan namanya, kita masuk saja sudah bayar mahal terus bayar makanannya juga tidak
masuk akal,
Saya makan nasi ayam lalapan sama ayam geprek masa dihitung Rp 45.000 per porsi, tekorlah kita.
Tadi kita berlima, bayarnya sampai Rp 300.000, itu belum sama minumnya, minimnya Rp 20.000 es teh," keluhnya
Hal senada juga dikatakan oleh pengunjung lainnya, mereka menyebutkan mahalnya harga kuliner
di kawasan pantai Manggar tidak sebanding dengan fasilitas yang ada.
"Gak logis, bisa semahal itu, saya dan suami kaget masa bayarnya sampai Rp 250.000,
kalah-kalah restoran mewah padahal kita cuman makan ayam geprek sama minum es kelapa," keluh
Indiana, warga Samarinda yang berkunjung di Pantai Manggar, Balikpapan.
Menurut Indiana, mahalnya harga kuliner di Pantai Manggar bisa saja membuat pengunjung lainnya ogah
liburan di Pantai Manggar.
"Makan di restoran saja kita enggak sampai segitu mahalnya, nama-nama orang bisa gak mau lagi liburan
ke sini," Pungkasnya
Berbeda dengan Ahmad Syafii, warga Tenggarong yang langsung meminta pihak berwajib dalam hal ini
pemerintah untuk segera turun tangan mengingat destinasi wisata Pantai Manggar saat ini sudah dikenal
luas di wilayah Kalimantan Timur.
"Pemerintah harus dikirim tangan kalau sudah begini, apalagi Pantai Manggar sudah terkenal jangan lah
harus sirsak dengan pedagang yang mematok harga sesuka hatinya," pintanya
Sementara itu sejumlah pedagang kuliner mengatakan, harga kuliner yang mereka jual tersebut karena
mereka juga dikenakan pajak saat berjualan di lokasi destinasi wisata.
"Ya saya rasa ini masih wajar, harga segitu masih wajar, soalnya kan kita juga disebut pajak," kata Ilham
salah satu pedangan kuliner Pantai Manggar
Hal senada juga diungkapkan oleh Siti Aminah yang juga merupakan pedagang kuliner di Pantai Manggar.
Menurut Siti Aminah harga yang dijual sudah sesuai tergantung jumlah porsi yang di pesan dan
jenis kuliner yang diminta.
"Saya pikir sudah wajar, soalnya kan tergantung juga jumlah berapa kesananya dan jenisnya apa ya kalau
banyak kan pasti mahal juga bayarnya," pungkasnya.
Destinasi wisata pantai Manggar merupakan salah satu wisata pantai yang menjadi favorit bagi masyarakat
di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Saat hari weekend tiba, pantai yang terletak di wilayah pesisir kota Balikpapan bagian Timur ini tak pernah
sepi dari pengunjung. Bahkan para pengunjungnya pun tidak hanya berasal dari Kota Balikpapan saja
tetapi juga dari luar Kota Balikpapan.
Baca Juga;
• Pengunjung Pantai Manggar Tembus 3.600 Orang, Basarnas Patroli Ingatkan Pengunjung
• Bahayakan Pengunjung, Disporapar Segera Perbaiki Menara Pantau yang Miring di Pantai Manggar