Oknum Polisi dan Sopir Ambulans yang Dipukulnya Sepakat Berdamai, Begini Nasib Pasien yang Dibawanya

Oknum polisi dan sopir ambulans yang dipukulnya sepakat berdamai, begini nasib pasien yang dibawanya saat distop polisi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram @medantau.id
Oknum polisi dan sopir ambulans RS Pamela di Tebing Tinggi akhirnya berdamai 

TRIBUNKALTIM.CO - Oknum polisi dan sopir ambulans yang dipukulnya sepakat berdamai, begini nasib pasien yang dibawanya. 

Ada video viral oknum polisi hentikan hingga pukuli sopir ambulans menyita perhatian, begini kronologi dan akhir perseteruannya.

Baru-baru ini viral di tengah-tengah masyarakat sebuah video yang memperlihatkan oknum polisi hentikan dan pukuli sopir ambulans.

 Kabar Buruk Menimpa Ikhwan Zein, Anak Menkopolhukam Mahfud MD, Pengganti Wiranto, Berprofesi Dokter

 Penerimaan CPNS 2019 Balikpapan , Ada 250 Kuota, Lihat Formasi Apa Saja yang Dicari, Kebanyakan Guru

 Miripnya Pemeran Video Syur dengan Nagita Slavina, Gisel, Pakar Luar Negeri Ungkap Fakta Mengejutkan

Berdurasi 23 detik, video viral oknum polisi memukul sopir ambulans itu tersebar luas di media sosial termasuk Instagram.

Mula-mulanya terekam adu mulut antara sopir ambulans dan oknum polisi.

Dalam video tersebut terlihat seorang polisi mengucapkan beberapa kata yang tidak semuanya jelas terdengar.

Dia juga tampak merekam wajah sopir dengan ponselnya.

Di video itu terdengar seseorang mengatakan, "Kami ambulans sedang distop polisi".

Belum selesai dia berbicara, polisi tersebut tampak memaksa untuk mengambil kunci mobil.

Upaya polisi itu ditepis oleh sopir ambulans yang mengenakan kaus oranye.

Namun, polisi itu tiba-tiba memukul sang sopir.

Merasa tak senang, sopir ambulans turun dan mendorong polisi tersebut.

"Kami bawa pasien ini," ucap seorang pria yang juga tampak ikut turun dari ambulans.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan KF Tendean, Tebingtinggi, pada Sabtu (2/11/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.

Ambulans tersebut mengantarkan pasien dari RS Sri Pamela ke RSUD Kumpulan Pane, Tebingtinggi.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi membenarkan informasi peristiwa itu.

Dijelaskannya, kejadian itu bermula saat sang sopir ambulans menghidupkan sirene karena kondisi macet.

"Dari situlah kesalahpahaman dengan petugas kami," kata Sunadi, Sabtu sore (2/11/2019).

Menurutnya, kedua belah pihak sudah dipertemukan di Taman Musyawarah, Polres Tebingtinggi, beberapa saat setelah kejadian.

Pertemuan itu diselesaikan secara kekeluargaan.

"Keduanya sudah bersalaman, saling meminta maaf dan memaafkan, berangkulan," kata Sunadi.

Sepakat Damai

Dilansir dariTribunnews.com, terbaru, dilansir dari Instagram @medantau.id, sopir ambulans (kaus oranye) dan Brigadir Urat M Pasaribu telah berdamai.

"Personil polisi lalulintas, Brigadir Urat M. Pasaribu dengan sopir ambulan RS Pamela Zulpan bersepakat untuk berdamai."

"Sebelumnya beredar video keduanya bersitegang di jalanan."

"Hemm kawan #medantau, gimana ini pendapat kalian ?"

"Kalau Mimin sih sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan, tapi ya, seharusnya ada tindakan tegas buat anggota yang gak paham undang undang lalulintas."

Unggahan tersebut juga disertai beberapa tag kepada Polda Sumatera Utara, Humasres Tebing Tinggi, Sat Lantas Tebing Tinggi, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut.

"@poldasumaterautara, @humasrestebingtinggi_,@sat_lantas_tebing_tinggi, @direktoratlalulintaspoldasumut."

Dalam sebuah video berdurasi 23 detik, terekam Brigadir Urat M Pasaribu adu mulut dengan sopir ambulans.

Video tersebut lantas viral di media sosial.

Dia juga tampak merekam wajah sopir ambulans dengan ponselnya. 

Di video itu terdengar seseorang mengatakan, "Kami ambulans sedang distop polisi".

Belum selesai dia berbicara, Brigadir Urat tampak memaksa untuk mengambil kunci mobil.

"Polantas vs Supir Ambulan di Tebing Tinggi. -menurut pengirim video: ambulans RS Dri Pamela Tebing Tinggi merujuk ke RSUD Kumpulan Pane, dengan status pasien emergency, di perempatan kota Tebing Tinggi ada polisi yang memberhentikan ambulans tersebut dengan alasan suara sirene ambulance kencang menganggu polisi tersebut.  Video kawan #medantau," tulis akun Instagram @medantau.id.

Upaya Brigadir Urat itu ditepis oleh sopir ambulans yang mengenakan kaus oranye.

Namun, Brigadir Urat tiba-tiba memukul sang sopir.

Merasa tak senang, sopir ambulans turun dan mendorong polisi tersebut.

"Kami bawa pasien ini," ucap seorang pria yang juga tampak ikut turun dari ambulans.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan KF Tendean, Tebingtinggi, pada Sabtu (2/11/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.

Ambulans tersebut mengantarkan pasien dari RS Sri Pamela ke RSUD Kumpulan Pane, Tebingtinggi.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi membenarkan peristiwa itu.

Dijelaskannya, kejadian itu bermula saat sang sopir ambulans menghidupkan sirene karena kondisi macet.

"Dari situlah kesalahpahaman dengan petugas kami," kata Sunadi, Sabtu sore (2/11/2019).

"Keduanya sudah bersalaman, saling meminta maaf dan memaafkan, berangkulan," kata Sunadi.

Kondisi Pasien

Kondisi pasien yang dibawa ambulans tersebut dikabarkan selamat.

Seperti dilansir dari akun Instagram Medantau.id

"Kasatlantas polres tebing tinggi beserta jajaran , dan sopir ambulans yang sempat viral bersitegang dengan oknum polantas, menjenguk pasien yang kemarin berada di dalam ambulans saat video viral beredar di media sosial. -

Keadaan pasien sudah ditangani pihak rumah sakit, video ini sekaligus membantah berita hoax yang menyatakan , pasien di dalam ambulans telah meninggal dunia.
-
Pihak ambulans dan polantas sepakat untuk berdamai, pihak polres tebing tinggi sudah meminta maaf dan oknum polantas tersebut sudah dikenakan sangsi dan dicopot dari tugasnya."

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved